
Pertanyaan ini muncul karena didalam Qur'an ada kalimat 'Lailah lailallah' yang diterjemahkan atau artinya 'Tiada Tuhan selain Allah'
Pertanyaan sejenis diatas, umumnya hanya diajukan kepada umat Kristen, tidak kepada umat yang lain, misalnya, kepada umat Buddha ditanyakan, 'Mengapa Buddha disebut Tuhan?'
Mengapa demikian?
Karena didalam Alkitab susunan LAI dan Qur'an terjemah bahasa Indonesia ada persamaan istilah. Istilah itu adalah 'Allah dan Tuhan'. Kemiripan yang lain adalah 'nama-nama' dan 'gelar', terutama adalah nama 'Yesus dengan Isa' dan 'Mesias dengan Al-Masih'.
Jawaban atas pertanyaan 'Mengapa Yesus disebut Tuhan?', umumnya tidak memuaskan penanya. Karena apa? Bukan karena jawabannya salah, tetapi karena 'cara berpikirnya' masing-masing, antara penanya dan penjawab, sudah berlainan. Penanya berpikir bahwa istilah 'Allah' adalah nama dan gelar. Penjawab berpikir penanya memasalahkan gelar 'Tuhan'.
Jadi, memang demikian halnya, terjadi kekusutan. Kekusutan itu sulit dimengerti, misalnya, 'Mengapa LAI menganut atau merujuk istilah atau nama-nama yang tidak murni, misalnya 'Allah, Yesus, Tuhan, tuhan'?' dan banyak lagi. Tetapi memang sulit bagi LAI mencari rujukan yang murni, sehingga didalam Alkitab juga tidak disebut sumber rujukan LAI.
Memang demikian yang dikehendaki Ha-Satan, Raja Penipu dan Pendakwa, sangat cerdik caranya dan halus gerakannya. Siapakah yang sadar akan hal ini? Usahanya sudah sejak dahulu kala, sebelum manusia diciptakan dan berjalan terus sampai jaman purbakala, sampai sekarang dan yang akan datang. Karena itu waspadalah!
Tetapi bagi anak-anak Kerajaan Surga tetap ada peluang untuk terhindar dari kekusutan diatas yaitu dengan kembali kepada (bahasa) Ibrani yang murni, seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Suci. Dengan mengikuti Ibrani murni, pertanyaan diatas tidak timbul lagi, dan tidak perlu menguraikan 'benang kusut'.
Tulisan ini tidak bermaksud menjawab secara langsung pertanyaan diatas, tetapi anda dapat menelusuri cara berpikir kami. Bila anda dapat memahami maka akan menjadi berkat juga anda tidak tersinggung dan kami tidak menyakiti, kita semua adalah saudara.