Kekerasan terhadap umat minoritas di Pakistan terus terjadi dan tanpa adanya tindakan lebih lanjut dari pemerintah pusat untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Kekerasan ini terjadi ketika umat Kristen sedang berkumpul dan menyaksikan film “Jesus”, seketika itu sekolompok orang datang melakukan tindakan kekerasan.
Dilansir Worthynews, hari itu jemaat gereja Full Gospel Assembly (FGA) sedang melakukan satu kegiatan gereja yang salah satunya adalah menonton bersama film berjudul “Jesus” di sebuah taman. Tiba-tiba saja sekolompok orang datang dan segera menghajar siapapun yang sedang menonton. Seluruh perangkat untuk menonton film termasuk proyektor dirusak oleh massa.
Umat yang sedang menonton pun segera berlarian tanpa memberi perlawanan. Sejumlah orang babak belur terluka. Setelah semuanya dianggap kondusif, massa itupun segera menghilang. Namun tidak ada tindakan apapun dan tidak satu pun orang ditangkap oleh aparat keamanan Pakistan.
Otoritas Kristen setempat Uskup Agung Emeritus Lawrence Saldanha dari Lahore pun dengan bijak mengeluarkan statemen yang tidak ingin memperpanjang masalah dan hanya menghimbau agar umat dapat lebih teliti lagi mengekspresikan iman mereka di depan umum dan tidak menanggapi tiap intimidasi yang terjadi.
Beberapa media lokal menyebut bahwa hal ini terjadi kemungkinan besar karena lokasi pemutaran film yang dekat dengan dekat tempat Osama bin Laden tewas, juga sentimen para fundamentalis terhadap segala sesuatu yang “berbau barat” termasuk kegiatan Kristen yang mereka anggap sebagai perpanjangan tangan pihak barat.
Jalan panjang dan terjal yang terus menimpa umat Kristen di Pakistan nampaknya tidak menyurutkan iman mereka untuk tetap berlaku benar didalam Firman Tuhan, sekalipun intimidasi mengancam. Inspirasi yang dapat membuat kita terpacu untuk memuliakan nama Tuhan secara lebih di negara ini.