Jumat, 05 Agustus 2011

Perbedaan Karunia dan Talenta dari Tuhan Yesus

Setiap manusia diberi bakat/talenta tersendiri, tetapi karunia hanya diberikan kepada orang-orang yang percaya pada Yesus, yaitu mereka yang sudah diselamatkan. Bakat/talenta adalah kemampuan yang diberikan Allah kepada setiap manusia, terlepas dari percaya atau tidak percaya Yesus.
 
Itulah yang menjadikan manusia berbeda, ada yang jadi penyanyi karena punya bakat nyanyi, ada yang jadi orator karena punya bakat berbicara, dll. Bakat/talenta ini pada mulanya berupa embrio, yang dapat dipertajam dengan belajar, sehingga menjadi ahli; itulah yang dikatakan orang "anak ini punya bakat nyanyi atau ngomong atau olah raga atau masak, sehingga banyak orangtua mengarahkan anaknya sesuai bakat/talentanya.

Dalam Matius 25:14-30, diceritakan ada 3 hamba, yang 2 baik dan yang 1 jahat. Yang menarik, hamba yang jahat dimasukkan ke dalam neraka, tentunya tidak diartikan bahwa keselamatan menjadi hilang karena tidak bertanggungjawab atas talentanya. Dan sebaliknya, 2 hamba yang baik itu bukan karena tanggung jawab terhadap talentanya, maka mereka masuk Sorga.

Kita dapat melihat lebih jauh dari 1 Korintus 12:7, dikatakan "Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama." 1 Korintus 12:11 "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakinya". 1 Korintus 14:12 "Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat".

Dari kebenaran Tuhan di atas, ada beberapa hal penting tentang karunia:
1. Karunia itu diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang percaya saat ia percaya Yesus, diberikan sesuai kehendak Allah Roh Kudus itu sendiri, maka itu disebut karunia Roh. Dan setiap orang percaya pasti memiliki satu atau lebih karunia Roh.

2. Karunia Roh itu merupakan anugerah Allah, diberikan bukan karena kedewasaan rohani seseorang dan tidak ada pengertian bahwa orang yang punya banyak karunia Roh berarti lebih dewasa rohaninya; namun orang yang rohani pasti akan bertanggung jawab memakai setiap karunia yang ada padanya.

3. Karunia Roh adalah kemampuan ilahi yang diberikan Allah kepada orang-orang percaya, dengan tujuan membangun tubuh Kristus atau gerejaNya, bukan untuk kepentingan pribadi/komersil/profit, jadi Tuhan melengkapi gerejaNya dengan anak-anak Tuhan yang mempunyai macam-macam kanmia untuk melayani dan membangun gerejaNya, itulah yang dinamakan pelayanan sesuai karunia.

4. Para ahli ada yang mengatakan, bakat/talenta seseorang dapat dipakai Tuhan untuk menjadi karunia jika orang tersebut percaya Yesus dan memakainya untuk melayani dalam konteks membangun gereja Tuhan. Bakat/talenta yang dipersembahkan menjadi karunia untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus diperlengkapi Tuhan dengan kemampuan dan kuasa ilahi dalam pelayanannya kepada Tuhan.

5. Karunia Roh dipakai semata-mata untuk melayani Tuhan demi kepentingan bersama umat Tuhan atau gerejaNya, bukan untuk kebanggaan diri, apalagi dipakai sebagai tanda kesombongan rohani (hati-hati terhadap pemahaman bahwa bahasa roh adalah tanda kepenuhan roh), sebagai pelayanan kita untuk membalas cinta kasih Tuhan.

6. Setiap orang percaya harus mencari tahu apa karunia Roh yang Tuhan berikan kepadanya dan harus memakainya dalam pelayanan di gereja untuk membangun gereja Tuhan, sebab Tuhan akan meminta pertanggungan jawab kepada setiap anak-anak Tuhan.

Pelayanan gereja akan jauh lebih baik, jika setiap orang percaya tahu apa karunianya dan melayani sesuai karunianya, maka gereja Tuhan akan bertumbuh dengan pesat dan setiap orang akan melayani dengan sukacita sesuai kehendak Tuhan bagi dirinya, jadi orang melayani tidak sekadarnya atau cari yang gampang.

Macam-macam Karunia Rohani
• Karunia ADMINISTRASI
Kemampuan  untuk  melakukan pengorganisasian/manajeinen suatu pekerjaan dan membimbing orang lainnya untuk mencapai misi Kristus (1 Kor 12:28).

• Karunia SENI/KREATIFITAS 
Kemampuan untuk memajukan Kerajaan Allah melalui seni dan kreatifitas seperti seni musik, drama, melukis, mengarang, memahat, dan kegiatan-kegiatan seni lainnya (Keluaran 35:31).

• Karunia HIKMAT 
Kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kesalahan, dan untuk mengetahui apakah seseorang atau suatu tindakan berasal dari Allah atau bukan (1 Korintus 12:10).

• Karunia MEMBERI KEKUATAN
Kemampuan untuk mendorong dan memotivasi orang lain melalui kata-kata yang menguatkan agar mereka secara praktis dapat hidup sebagai orang-orang Kristen (Roma 12:8).

• Karunia MENGABARKAN INJIL
Memiliki beban dan kemampuan untuk menyajikan Injil kepada orang-orang yang belum percaya dalam cara yang jelas dan mudah dimengerti (Efesus 4:11).

• Karunia IMAN
Kemampuan untuk memimpikan/melihat visi apa yang Allah inginkan terjadi dan kemampuan untuk memastikan melakukannya sebagai jawaban doa walaupun tidak ada bukti yang nyata (1 Korintus 12:10).

• Karunia MEMBERI
Kemampuan untuk mendukung pekerjaan Tuhan secara materi secara terus-menerus, tepat pada waktunya, dan dilakukan dengan sukacita (Roma 12:8).

• Karunia MEMBERI TUMPANGAN
Kemampuan untuk menerima dan melayani para tamu atau orang-orang asing dengan penuh kasih-karunia (Roma 12:13).

• Karunia BERDOA SYAFAAT
Kemampuan untuk berdoa dengan penuh beban bagi orang-orang lain dan dapat mengenali jawaban Tuhan atas doa-doa tersebut (Kolose 1:9-10).

• Karunia KEPEMIMPINAN
Kemampuan untuk memimpin para anggota sebuah kelompok dengan penuh perhatian dan memiliki pandangan ke depan dan mampu mengarahkan mereka ke suatu sasaran tertentu (Roma 12:8).

• Karunia KEMURAH-HATIAN
Kemampuan untuk bersimpati dengan orang-orang yang sedang terluka hatinya, lalu dapat melakukan perbuatan-perbuatan ceriah dalam melayani mereka (Roma 12:8).

• Karunia BERNUBUAT
Kemampuan untuk mengabarkan dan menerapkan kebenaran Firman Allah sehingga para pendengarnya dikuatkan dan dihiburkan, dan orang-orang yang belum percaya dapat diyakinkan olehnya (1 Korintus 12:10,28).

• Karunia PELAYANAN
Kemampuan untuk membantu orang-orang lain dalam pelayanan mereka, dengan jalan membantu hal-hal praktis seperti: mengangkat bangku, mengemudi mobil, menata rambut/merias wajah, mengecat tembok, memasak, dan menyediakan konsumsi, dan lain-lain (Roma 12:7).

• Karunia PENGGEMBALAAN
Kemampuan untuk mengawasi kehidupan rohani orang-orang lain dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan rohani mereka melalui pengajaran dan pembimbingan kepada kedewasaan rohani (Efesus 4:11).

• Karunia MENGAJAR
Kemampuan untuk mengkomunikasikan pengetahuan kepada orang-orang lain untuk tujuan pertumbuhan rohani (Efesus 4:11).