Gempa berkekuatan 6.3 SR di Selandia Baru pada tahun 2011 silam, tidak hanya menelan 200 korban jiwa. Tapi juga mengakibatkan hancurnya sebuah Katedral tua yang berdiri sejak abad ke-19. Bangunan yang dikenal sebagai ikon kota Christchurc, Selandia Baru tersebut terpaksa dibongkar total.
Untuk dapat membangun katedral kembali diperkirakan memakan waktu hingga 10 tahun lamanya. Sehingga, sebagai tempat ibadah sementara, seperti dilaporkan Abc.net.au, Kamis (15/8), maka Shigeru Ban, seorang arsitek asal Jepang, membangun sebuah gereja dari kardus.
Gereja yang dibangun dengan memakai tabung tebal berbahan kardus berdiameter 600 milimeter yang bersifat kedap air tersebut dapat menampung hingga 700 jemaat. Menurut Ban, katedral ini dapat bertahan hingga 5 dekade, sehingga memungkinkan digunakan selama proses pembangunan katedral hingga selesai.
Peresmian katedral dari kardus ini dilakukan dengan menggelar misa bersama pada Kamis (15/8) lalu. Atas kehadiran bangunan baru ini, para pemimpin gereja berharap agar rumah ibadah ini dapat menjadi simbol baru bangkitnya kota Christchurch lewat "katedral kardus terbesar" yang pertama kali ada di dunia.
Meski dibangun menggunakan bahan yang sederhana dengan biaya yang relatif murah, namun katedral ini memberi inovasi baru dan memiliki keindahan.