By. Elsie C.
Dalam wawancara terbaru bersama Christianity
Today, Billy Graham ditanya apakah ada hal yang akan ia lakukan secara berbeda,
jika ia diberi kesempatan lagi. Penginjil besar zaman ini, yang sekarang sudah
berusia 92 tahun berkata, "Saya akan meluangkan lebih banyak waktu bersama
keluarga, lebih banyak belajar dan lebih sedikit berkhotbah."
Dalam wawancara lewat email itu, Graham berkata,
"Saya tidak akan menerima begitu banyak undangan khotbah, termasuk beberapa hal
yang saya lakukan selama bertahun-tahun yang sebetulnya tidak perlu saya lakukan
- hal-hal seperti memimpin acara pernikahan, pemakaman dan dedikasi gedung.
Setiap kali saya memberi konseling kepada orang yang terpanggil untuk menjadi
penginjil, saya selalu mendorong mereka untuk berhati-hati dengan waktu mereka
dan jangan merasa bahwa mereka harus melakukan semuanya."
Graham berkata dia "diherankan" dan bersyukur
dengan keberhasilan global Kekristenan Injili, namun ia mengingatkan mereka yang
mengikuti jejaknya untuk berhati-hati. Menurut Graham, sukses itu selalu
merbahaya, dan kita perlu untuk berhati-hati dan menghindar dari menjadi korban
keberhasilan kita sendiri. Apakah kita akan mempengaruhi dunia untuk Kristus,
atau akankah dunia yang mempengaruhi kita?
Menurut Graham, permasalahan di zaman kita
bukanlah ekonomi atau politik atau sosial, walalupun semuanya itu penting.
Persoalan sentral di zaman kita bersifat moral dan spiritual, dan panggilan kita
adalah untuk mendeklarasikan pengampunan, pengharapan dan kuasa transformasi
Kristus kepada dunia yang tidak mengenal atau mengikuti dia. Ia mengingatkan
kita, orang-orang percaya, untuk tidak pernah lupa akan hal ini.
Tentang hari tuanya, Graham berkata, "Saya tidak
dapat dengan jujur berkata bahwa saya senang menjadi tua, contohnya - tidak
dapat melakukan banyak hal yang sudah terbiasa saya lakukan; lebih banyak
mengandalkan orang lain, dan mengalami tantangan-tantangan jasmani yang saya
tahu semakin hari akan menjadi semakin parah."
Namun, nasehatnya kepada orang yang semakin tua
dan tak berdaya adalah untuk menerima setiap hari sebagai suatu anugerah dari
Allah dan untuk memfokuskan pada kekekalan bukan saja masa kini.
"Dunia dengan segala penderitaan, beban dan rasa
sakit ini, bukanlah rumah kita yang terakhir. Jika kita mengenal Kristus, kita
tahu bahwa kita mempunyai " suatu warisan yang tidak akan luput, binasa atau
hilang - yang tersedia di surga bagi kita" (1 Pet.1.4). Saya tahu tidak akan
lama sebelum saya ke sana, dan saya merindukan hari itu. Surga memberikan kita
pengharapan, dan membuat beban di hari ini lebih mudah untuk
ditanggung."
Nasehatnya kepada orang muda adalah untuk
bertanggungjawab ke atas orangtua mereka yang semakin meningkat usia mereka dan
"bersabar dalam menangani mereka."
Graham berkata, "Mereka mungkin tidak dapat
melakukan segala sesuatu yang dapat mereka lakukan dulunya, tapi itu tidak
berarti mereka sama sekali tidak berdaya atau tidak mampu. Dan bersikap pekalah
pada kebutuhan-kebutuhan mereka - termasuk kebutuhan spiritual dan emosional.
Ada kalanya, mereka hanya perlu mengetahui bahwa Anda ada di situ dan Anda
peduli."
"Ada kalanya saya melihat anak-anak menjadi
tidak sensitif dan bertindak sewenang-wenangnya dalam menangani orang tua
mereka, dan itu hanya akan menimbulkan kesebalan dan perasaan tidak
enak."
"Namun, di sisi lain, mungkin perlu untuk
anak-anak campur tangan dan memaksa orang tua untuk menyerahkan kunci mobil atau
membiarkan Anda mengurus keuangan mereka, atau mengatur untuk mereka tinggal di
tempat di mana mereka mendapatkan perawatan yang lebih bagus. Mereka mungkin
akan menolak, dan Anda perlu menempatkan diri Anda di dalam posisi mereka dan
memahami gejolak yang akan diakibatkan oleh perubahan-perubahan ini. Tapi,
mereka sangat perlu untuk menyadari bahwa Anda melakukan semua itu karena Anda
mengasihi mereka dan menginginkan yang terbaik bagi mereka."
Yang terakhir, Graham juga mengungkapkan
penyesalannya karena tidak menjauhkan diri dari politik. Graham dekat dengan
banyak Presiden Amerika Serikat termasuk Richard Nixon, George Bush dan juga
baru-baru ini Barack Obama mengunjunginya di kediamannya. Saat bertemu Obama,
Graham berkata, "Saya menjauhkan diri dari politik sekarang." Dan Obama
menjawab, "Saya harap saya juga bisa begitu!"
Di dalam wawancara lewat email ini, Graham
mengungkapkan lagi pandangannya tentang hal ini, "Saya bersyukur untuk
kesempatan-kesempatan yang Allah berikan kepada saya untuk melayani orang-orang
yang berada di puncak kekuasaan; mereka juga punya kebutuhan-kebutuhan pribadi
dan spiritual sama seperti setiap orang lain, dan seringkali mereka tidak punya
teman bicara. Tapi memandang ke belakang, saya tahu ada kalanya saya telah
melewati batas, dan hal itu tidak akan saya lakukan sekarang."