By. David
Wilkerson
Mungkin berdoa itu suatu beban bagi Anda. Apakah berdoa itu hal yang
membosankan bagi Anda? Apakah berdoa itu lebih suatu tugas ketimbang
kesenangan?
Sangat sedikit orang Kristen yang masuk ke dalam
hadirat Allah dengan kesukaan, hanya untuk menikmati hadiratNya yang
menyenangkan. Beberapa memandangnya sebagai "tugas." Namun, saat kita
berkomunikasi dengan orang yang kita kasihi di bumi, apakah kita memandangnya
sebagai suatu tugas? Tidak, memang sesuatu yang menyenangkan bagi kita! Jika
Anda punya pernikahan yang bahagia, Anda tidak akan berpikir bahwa waktu
kebersamaan Anda dengan pasangan Anda itu sebagai suatu "tugas."
Kristus mengumpamankan hubungannya dengan
umatnya sebagai hubungan antara suami dan istri; dan Alkitab berkata bahwa Yesus
bersuka karena kita! Pada kenyataannya, kesenangan sang suami dalam hubungannya
dengan sang istri bukan karena ia ingin mendapatkan sesuatu. Tidak,
kesenangannya yang sesungguhnya adalah sukacita karena mengetahui bahwa istrinya
membagi kesenangannya. Dia berkata dalam hatinya, "Istriku mau bersama aku.
Akulah yang utama di dalam hatinya - akulah segala sesuatu baginya!"
Kita tahu bahwa TUHAN bersuka dalam umatNya.
Daud berkata, "Dia menyelamatkan aku karena Ia berkenan kepadaku" (Maz.18.20).
Kitab Suci melukiskan pada kita TUHAN dan kesukaannya yang besar pada
kita.
Namun, apakah kita bersuka di dalam Dia? Alkitab
memberitahu kita: "dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu" (Maz. 27.4). Bergembiralah di dalam TUHAN
bukan sekadar berarti senang berada di dalam hadiratNya.
Saya bertanya pada Tuhan apa artinya kata
"bergembira" dan Dia menjawab:
"David, bergembira di dalam Aku artinya yang
sederhana adalah dapat berkata: 'Aku lebih memilih untuk bersama Tuhan lebih
dari siapapun di dunia ini. Saya memilih bersama Tuhan lebih dari istri,
keluarga, sahabat-sahabat saya. Saya memilihnya di atas semua selebriti,
pemimpin dunia, bahkan manusia-manusia Allah yang besar. Dialah
kesukaanku!'"
Bergembira karena TUHAN juga berarti kita dapat
berkata, "Saya rindu untuk bersamaNya karena Dialah satu-satunya yang dapat
memuaskan saya. Yang lain semuanya membuat saya kosong dan tak terpenuhi. Tidak
ada orang melainkan Tuhan yang dapat menyentuh kebutuhan saya yang paling
mendalam dan saya lari padaNya sesering mungkin."