Saudara yang terkasih, beberapa hari lagi dalam kalender gerejawi kita akan merayakan hari Pentakosta. Hari ke-50 setelah Yesus menang dari maut, dan sepuluh hari setelah kenaikanNya ke sorga. Peristiwa Pentakosta tersebut adalah penggenapan dari janji Bapa yang disebutkan oleh Yesus dalam Lukas 24:49 (Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.) dan disebut kembali dalam Kisah Para Rasul 1:4. Dan setelah para murid menunggu di loteng atas di Yerusalem, maka pada hari ke-10, terjadilah peristiwa yang luar biasa itu; Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka dalam sebuah peristiwa yang spektakuler. Peristiwa itu kemudian dilanjutkan dengan sebuah KKR luar biasa dimana Petrus berkhotbah dan 3000 orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Wow luar biasa.
Dalam khotbah tersebut, Petrus dengan tegas mengatakan, “…Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Janji yang dimaksud di sini tentulah pemberian Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian Roh Kudus terhadap orang yang percaya tidak hanya berhenti pada peristiwa di Yerusalem itu saja, namun terus berlangsung hingga di masa kita saat ini. Dan bukan hanya itu saja, kita menjadi orang-orang yang dapat menerimanya.
Dalam khotbah tersebut, Petrus dengan tegas mengatakan, “…Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Janji yang dimaksud di sini tentulah pemberian Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian Roh Kudus terhadap orang yang percaya tidak hanya berhenti pada peristiwa di Yerusalem itu saja, namun terus berlangsung hingga di masa kita saat ini. Dan bukan hanya itu saja, kita menjadi orang-orang yang dapat menerimanya.
Kitab Kisah Para Rasul secara konsisten menunjukkan bahwa pencurahan Roh Kudus diberikan untuk karunia pelayanan. Dalam peristiwa hari Pentakosta, setelah Roh Kudus dicurahkan, maka Petrus si penakut yang sebelumnya menyangkal Yesus itu dengan penuh keberanian berkhotbah dihadapan seluruh orang yang berkumpul di Yerusalem pada waktu itu. Tidak berhenti di situ, tanda-tanda heran terus menyertai pelayanannya. Alkitab mencatat bahwa jika bayangan Petrus mengenai orang sakit, orang itu akan sembuh (Kis 5:15). Dan sejarah gereja mencatat bahwa Petrus mati sebagai martir dengan disalib secara terbalik. Para murid memiliki keberanian yang luar biasa untuk memberitakan Injil ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka (Kis 4:31). Paulus yang sebelumnya menjadi penganiaya para pengikut Yesus, ketika diurapi oleh Roh Kudus (Kis 9:17-18) dapat melihat kembali setelah 3 hari buta dan akhirnya menjadi rasul yang luar biasa. Stefanus dapat menanggung penganiayaan yang mengakibatkan kematiannya dengan penuh keberanian dan tanpa membenci para penganiayanya, karena dia penuh dengan Roh Kudus (Kis 6:10, 7:55). Dan Roh Kuduslah yang memberikan keberanian dan kekuatan kepada para murid Tuhan ketika akhirnya mereka mendapatkan banyak penganiayaan baik dari pihak Yahudi maupun dari kerajaan Romawi dan akhirnya menjadi martir.
Saudara yang terkasih, kita dapat melihat dengan jelas bahwa pelayanan yang luar biasa yang dilakukan oleh para murid yang sebelumnya adalah orang-orang yang biasa itu bukanlah karena diri mereka. Mereka tidak dapat berbuat hal yang luar biasa seperti itu, Roh Kuduslah yang mengerjakannya. Mereka menjadi alat yang dipakai oleh Roh Kudus dan dengan jalan demikian hidup mereka menyukakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Karenanya saudara yang terkasih, agar kehidupan dan pelayanan saudara dapat memberkati orang lain, mintalah Roh Kudus agar memenuhi saudara. Dan percayalah saudara akan menerimanya, sebab Alkitab berkata, “Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya (Luk 11:13b)”.