Jumat, 08 Juli 2011

TUHAN YESUS DISALIB PADA HARI RABU?

Pada tahun 1988 saya pernah membaca buku “Jawaban bagi Keraguan Anda” tulisan R.A Torrey. Pada bab 20 dalam buku itu dinyatakan bahwa sebenarnya Tuhan Yesus disalib pada hari Rabu, bukan pada hari Jumat seperti yang tekah diyakini oleh mayoritas orang Kristen. Walaupun R.A Torrey menjelaskan hal itu dengan tafsiran dari berbagai sumber Alkitab, saya justru semakin ragu-ragu mengakui kebenarannya. Ya, bagaimana mungkin orang-orang Kristen dari gereja mula-mula sampai saat ini bisa keliru mengenai saat kematian Tuhan Yesus. Kebimbangan itu akhirnya hilang karena saya yakin Tuhan tetap memelihara umat-Nya dan tidak mungkin membiarkan umat-Nya tinggal di dalam ketidakbenaran.

Namun, dua puluh tahun kemudian kebimbangan itu muncul lagi ketika ada sebuah gereja yang merayakan peristiwa penyaliban Tuhan Yesus pada hari Rabu dan gereja itu mengaku sebagai gereja yang paling menjungjung tinggi Alkitab! Atas dasar inilah saya mulai menyelediki Alkitab tentang penyaliban Tuhan Yesus dan hasilnya akan saya uraian pada artikel ini.
Benarkah Tuhan Yesus disalib pada hari Rabu?
Berikut ini adalah beberapa alasan / dasar bagi mereka yang meyakini Tuhan Yesus disalib pada hari Rabu:
1) Tuhan Yesus diadili dan disalibkan pada “hari persiapan Paskah” atau menjelang hari “Sabat Paskah”. Karena pada waktu itu Paskah jatuh pada hari Kamis, maka hari penyaliban Tuhan Yesus harus pada hari Rabu.
Ayat yang dijadikan dasar adalah (Yohanes 19: 14, 31)
2) Kematian Tuhan Yesus pada hari Rabu (tgl. 14 bulan Nisan) akan menggenapi lambang domba yang disembelih pada saat bangsa Israel akan keluar dari Tanah Mesir.
3) Sesuai dengan pernyataan Tuhan Yesus bahwa “seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam” (Matius 12:40 )
Mereka meyakini bahwa tiga hari tiga malam harus ditafsirkan sebagai 3 x 24 jam, sehingga kalau Tuhan Yesus bangkit pada hari Minggu pagi , maka tidak mungkin disalibkan pada hari Jumat sore karena waktunya tidak sesuai dengan 3 x 24 jam.
Apakah benar tafsiran yang demikian itu?
Sebenarnya tanpa membahas ketiga hal di atas, kita dapat dengan mudah merontokkan / menggugurkan ketiga alasan di atas dengan dua fakta sebagai berikut:
1) Para murid menyiapkan perjamuan Paskah pada hari pertamadari hari Roti Tidak Beragi yang jatuh pada tgl. 15 bulan Nisan
Matius 26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?
Markus 14:12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: “Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”
Imamat 23: 4 – 7 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
Perlu dijelaskan bahwa Paskah biasanya diperingati oleh bangsa Israel pada senja akhir tgl. 14 bulan Nisan, dan dirayakan pada senja akhir tgl. 15 bulan Nisan yaitu pada hari pertama Roti Tidak Beragi. Sehingga tidak heran jika pada zaman Tuhan Yesus Perayaan Paskah digabung dengan Perayaan hari Roti Tidak Beragi (Markus 14:1, Lukas 22:1).
Pada hari pertama dari Hari Roti Tidak Beragi diisi dengan kegiatan perjamuan Paskah dan menyembelih domba Paskah (Markus 14: 12, Lukas 22:7)
Nah, pertanyaannya, kalau pada malam awal tgl. 15 bulan Nisan (hari pertama dari Hari Roti Tidak Beragi) Tuhan Yesus dan para murid baru melakukan Perjamuan Paskah, bagaimana mungkin tgl. 14 bulan Nisan (sehari sebelum perayaan Paskah) Tuhan Yesus sudah disalib? Lalu Yesus mana yang disalib? Ini hal yang aneh bin menggelikan!JJ
2) Tuhan Yesus sering menyatakan bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga dari saat kematian-Nya, dan ini juga diteguhkan oleh kesaksian para rasul.
Matius 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Matius 20:19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.
Kisah 10:40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri.
1 Korintus 15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
Kalau Tuhan Yesus bangkit pada hari Minggu, dan hari Minggu adalah hari ketiga dari kematian-Nya, apakah hari Rabu dapat disebut sebagai hari pertama? Ini adalah hal yang aneh bin lucu lagi! JJJJJJ
Nah, sekarang mari kita lihat tafsiran mereka yang seolah-olah Alkitabiah itu!
1) Apakah “hari persiapan Paskah” di dalam di Yoh. 19:14 adalah hari persiapan sebelum hari Paskah?
Yohanes 19: 14
Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: “Inilah rajamu!”
Dalam Alkitab bahasa aslinya tidak ada kata yang menunjukkan hari. Perhatikan terjemahan lainnya di bawah ini :
Now it was the Preparation of the passover: it was about the sixth hour. And he saith unto the Jews, Behold, your King! (ASV)
It was the day when they made ready for the Passover; and it was about the sixth hour. And he said to the Jews, There is your King! (BBE)
Kalau dilihat dari konteksnya, jelas bahwa “hari persiapan Paskah” yang dimaksud adalah bukan hari sebelum hari Paskah, tetapi hari (tepatnya waktu) untuk mempersiapan Perayaan Paskah (seperti persiapan untuk perjamuan Paskah dan menyembelih domba Paskah – Markus 14: 12, Lukas 22:7)
Mari kita lihat fakta-faktanya sebagai berikut:
- Hari Kamis Malam, ( awal tgl 15 bulan Nisan – Hari Pertama Roti Tidak Beragi. )
Tuhan Yesus dan para murid-Nya melakukan Perjamuan Paskah yang telah dipersiapkan oleh para murid sebelumnya.
Matius 26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?
- Jumat pagi (tgl 15 bulan Nisan) – hari untuk mempersiapkan perayaan Paskah – Tuhan Yesus dibawa ke gedung pengadilan. Kayafas dan orang Yahudi tidak masuk ke gedung pengadilan karena mereka baru mempersiapkan diri untuk makan Paskah.
Joh 18:28 Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Jadi, jelas bahwa persiapan Paskah yang dimaksud dalam ayat 19: 14 adalah persiapan untuk Perayaan Paskah bukan hari sebelum hari Paskah, fakta berikutnya akan lebih memperjelas.
- Saat dimana Tuhan Yesus diadili adalah hari Paskah – bukan menjelang hari Paskah.
Johanes 18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?”
Jelaslah, bahwa “hari persiapan Paskah” yang dimaksud dalam Yoh 19: 14 adalah waktu persiapan Perayaan Paskah, karena perayaan Paskah biasanya dilaksanakan pada senja akhir tgl 15 bulan Nisan yang pada waktu itu jatuh pada hari Jumat Sore, dengan menyembelih domba Paskah.
Untuk ini, LAI perlu merevisi terjemahan Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) karena telah “menafsirkan” waktu persiapan Paskah sebagai hari sebelum hari Paskah, sebab hal ini kan bertentangan dengan fakta yang ada di bagian yang lainnya.
2) Apakah kematian Tuhan Yesus sebagai lambang dari domba yang dikorbankan pada senja tgl. 14 bulan Nisan atau sebagai domba yang dikorbankan pada senja pada akhir tgl. 15 bulan Nisan?
Sejak awal Tuhan Yesus dikenal sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa.
Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Jelas bahwa Tuhan Yesus adalah “Domba Allah” penghapus dosa untuk menguduskan umat-Nya, bukan hanya sekedar domba untuk melambangkan bebasnya umat dari kutukan Allah atas kekerasan hati Firaun.
Kapankah kambing / domba penghapus dosa harus disembelih / dikorbankan?
Jawabannya ada di Kitab Bilangan:
Bilangan 28: 16-24
“Dalam bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, ada Paskah bagi TUHAN. Pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya; tujuh hari lamanya harus dimakan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama ada pertemuan kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat, dan haruslah kamu mempersembahkan kepada TUHAN sebagai korban api-apian, sebagai korban bakaran: dua ekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan tujuh ekor domba berumur setahun; haruslah kamu ambil yang tidak bercela. Sebagai korban sajiannya haruslah kamu olah tepung yang terbaik diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk seekor lembu jantan dan dua persepuluh efa untuk seekor domba jantan; sepersepuluh efa harus kauolah untuk setiap domba dari ketujuh ekor domba itu. Selanjutnya seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagimu; selain dari korban bakaran pagi yang termasuk korban bakaran yang tetap haruslah kamu mengolah semuanya itu. Secara demikian haruslah setiap hari selama tujuh hari kamu olah santapan berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN; di samping korban bakaran yang tetap haruslah itu diolah, serta dengan korban curahannya.
Dari Firman Tuhan di atas jelaslah, bahwa korban penghapus dosa dan korban-korban yang lainnya dipersembahkan pada tgl. 15 bulan Nisan atau hari pertama dari hari Raya Roti Tidak Beragi. Memang benar bahwa pada mulanya korban Paskah disembelih pada senja tgl. 14 bulan Nisan, tetapi untuk waktu-waktu berikutnya korban Paskah dipersembahkan pada tgl. 15 bulan Nisan bersamaan dengan hari raya Roti Tidak Beragi. Pada zaman Tuhan Yesus juga demikian:
Markus 14:12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah,
Lukas 22:7 Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah.
Rasul Paulus juga menguatkan bahwa darah Tuhan Yesus tercurah pada hari raya Roti Tidak Beragi:
1Kor 5:7,8 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Jadi, sebagai korban penghapus dosa dan pendamaian, dan juga sebagai korban Paskah, maka Tuhan Yesus harus dikorbankan / (disalib) pada akhir tgl. 15 bulan Nisan, pada hari pertama hari raya Roti Tidak Beragi, dimana pada waktu itu jatuh pada Jumat sore, bukan pada awal tgl 14 bulan Nisan (Hari Rabu Sore) seperti pendapat Torrey di atas! (Kalau ingin menyamakan saat domba Paskah pertama kali dikorbankan (seperti yang dimaksud) seharusnya bukan hari Rabu Sore, tetapi hari Kamis sore yaitu akhir Tgl. 14 bulan Nisan.)
Selanjutnya, benarkah hari Sabat dalam Yoh. 19:31 adalah Sabat Paskah sehingga hari persiapan yang dimaksud adalah persiapan sebelum hari raya Paskah?
Sudah jelas di atas, bahwa tidak mungkin Tuhan Yesus disalib pada hari menjelang hari raya Paskah, karena pada awal perayaan Paskah (Kamis malam) Tuhan Yesus masih melakukan Perjamuan Paskah, dan saat Tuhan Yesus diadili adalah waktu persiapan untuk mengorbanan domba Paskah (Jumat Pagi – Siang)
Bahwa Hari Sabat yang dimaksud pada Yoh 19: 31 adalah hari sabat biasa (Hari Sabtu) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Yohanes 19:31
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib–sebab Sabat itu adalah hari yang besar–maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Bandingkan dengan terjemahan ASV
The Jews therefore, because it was the Preparation, that the bodies should not remain on the cross upon the sabbath (for the day of that sabbath was a high day), asked of Pilate that their legs might be broken, and that they might be taken away
Terjemahan pada kalimat yang saya tebalkan kurang tepat, yang tepat adalah karena hari Sabat itu adalah hari yang besar” .
Jadi kata besar menerangkan “Hari Sabat” bukan menerangkan Sabat-nya
(kalau ada kalimat : “ Ayah saya adalah petani” maka petani menerangkan “ayah saya” bukan menerangkan “saya”)
Memang benar bahwa hari Sabat bagi Yahudi adalah hari yang besar, untuk itulah hari Sabat juga disebut Hari Kudus Tuhan, Hari yang Mulia, dsb ( Yesaya 58: 13).
Keterangan itu perlu ditambahkah oleh Yohanes agar orang-orang non Yahudi dapat memahami mengapa mayat Tuhan Yesus harus segera diturunkan. Karena biasanya orang yang disalib akan dibiarkan cukup lama agar dapat dilihat oleh orang-orang yang melewati daerah itu.
Mungkin Yohanes tahu bahwa hari Sabat yang dimaksud pada ayat 31 akan menjadi polemik, maka iapun menjelaskan bahwa hari persiapan yang dimaksud adalah hari persiapan sabat biasa yaitu hari Jumat :
Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ. (Yohanes 19:42)
Hal ini juga dikuatkan oleh Lukas :
Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. (Luk 23:54 )
Jelas, bahwa hari Sabat yang dimaksud jelas adalah sabat biasa karena hari persiapan orang Yahudi adalah hari menjelang sabat atau hari Jumat menjelang Sabtu.
3) Benarkah “tiga hari tiga malam” harus diartikan sebagai 3 x 24 jam?
Matius 12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
Sebenarnya ayat inilah yang menjadi batu sandungan dan “memaksa” R.A. Torrey dkk meyakini bahwa Tuhan Yesus disalib pada hari Rabu bukan pada hari Jumat. Karena kalau Tuhan Yesus disalib pada hari Jumat sore dan bangkit pada Minggu pagi maka hal itu belum genap 3 x 24 jam.
Untuk memahami perkataan Tuhan Yesus di atas satu hal yang harus diperhatikan bahwa dalam tradisi Yahudi, ungkapan “tiga hari tiga malam” merupakan suatu idiom yang artinya sama dengan “selama tiga hari berturut-turut ” walaupun hanya berlangsung 30 jam. Jadi, suatu peristiwa yang terjadi selama tiga hari, dan walaupun hari pertama dan hari ketiga hanya berlangsung beberapa jam tetap dapat disebut sebagai tiga hari tiga malam.
Contoh dalam Alkitab:
Ester 4:15-17 - 5:1
Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.
Pada hari pertama Ester meminta agar orang Yahudi di Susan berpuasa tiga hari tiga malam, dan ia juga akan berpuasa demikian, dan setelah itu ia akan menghadap raja. Kalau kita menghitung satu hari satu malam sebagai 1 x 24 jam, maka seharusnya pada hari kelima Ester harus menghadap raja. Tetapi mengapa pada hari ketiga ia sudah menghadap raja? Apakah ia salah menghitung hari? Ataukah ia mengingkari perintahnya sendiri? TIDAK!
Karena memang menurut tradisi orang Yahudi, peristiwa yang terjadi selama tiga hari berturut-turut tanpa memperdulikan apakah hari pertama dan hari ketiga berlangsung hanya sebagian hari, tetap dapat disebut sebagai tiga hari (siang) dan tiga malam.
Jadi, walaupun Tuhan Yesus disalib Jumat sore dan bangkit pada Mingu pagi, maka berdasarkan tradisi Yahudi perkataan Tuhan Yesus bahwa Ia akan berada di rahim selama 3 hari 3 malam, dapat diterima dan dibenarkan.
Hal ini mungkin tidak bisa diterima oleh orang modern seperti kita pada saat ini, tetapi itulah kenyataannya. Karena Tuhan memakai tradisi itu untuk menyatakan kebenaran-Nya, maka kita harus mau menerimanya walaupun tidak sesuai harapan dan pikiran kita. Dalam tradisi Jawa juga ada hal yang demikian. Setiap pagelaran wayang kulit selalu disebutkan waktunya sebagai semalam suntuk. Walaupun saat ini banyak pagelaran wayang yang dimulai jam 10 malam dan diakhiri jam 3 pagi, tetap saja disebut semalam suntuk (sedalu natas), dan tidak ada yang protes!
Jadi, sebenarnya masalahnya terletak pada sikap kita terhadap Alkitab. Maukah kita menerima berita Alkitab apa adanya? Maukah kita menerima Allah memakai adat / tradisi / budaya / idiom dari orang-orang Yahudi untuk menyatakan kehendak-Nya atas kita? Karena Allah memakai orang-orang Yahudi beserta adat, budaya, dan tradisinya untuk menyampaikan Firman-Nya, maka untuk dapat mengerti Firman Allah tersebut kita harus mau belajar dan mengerti adat, budaya, dan tradisi orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus – termasuk tradisi / budaya dalam soal waktu / hari.
Saya yakin banyak yang tidak puas dengan jawaban seperti ini. R.A Torrey juga tidak puas sehingga ia membuat jalan keluar yang justru bertentangan dengan bagian Alkitab yang lainnya. Sekali, kita harus dengan rendah hati menerima bahwa Allah memakai tradisi orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus, walaupun tradisi itu bertentangan dengan pola pikir kita pada zaman modern ini.
Sebenarnyalah kita pada saat ini juga memiliki “tradisi” yang tidak sesuai dengan fakta atau tidak ilmiah, namun oleh umum / orang banyak sudah dinyatakan sebagai kebenaran. Contoh: Ungkapan “Matahari terbit dari timur, bergerak dan tenggelam di barat” sebenarnya tidak sesuai dengan fakta bahwa bumilah yang berputar dari barat ke timur. Tetapi hampir semua orang tetap membenarkan matahari bergerak dari timur ke barat. Kalau kita bisa menerima hal itu sebagai kebenaran (karena sudah menjadi tradisi berbahasa kita) mengapa kita tidak bisa menerima pernyataan Tuhan Yesus di atas sebagai kebenaran berdasarkan tradisi Yahudi?