Jumat, 07 Maret 2014

Pahlawan tragedi Titanic

 
Pada tanggal 15 April 2012, genaplah 100 tahun kapal paling hebat pada waktu, Titanic karam di pelayaran perdananya."Kapal yang tak akan karam" itu karam dan membunuh 1,500 penumpang. Setelah 100 tahun kejadian itu, kita tetap dikagetkan kisah yang muncul dari tragedi ini.
Seorang pengkhotbah bernama John Harper bersama anak perempuannya berusia enam tahun berangkat dengan kapal Titanic untuk berkhotbah di Moody Church di Chicago dari Inggris. Harper bukan saja akan melayani di gereja itu tapi merencana untuk menerima tawaran melayani sebagai gembala di gereja yang didirikan oleh DL Moody itu.
Setelah Titanic menghantam bongkah es, Harper berhasil mengamankan anak perempuannya di atas perahu penyelamat. Sebagai seorang duda, dia mungkin saja diberi kesempatan untuk bergabung di atas perahu bersama anaknya. Tapi Harper memilih untuk bergegas dari orang ke orang dan dengan berapi-api memberitakan tentang Kristus pada mereka. Seorang pria menolak dengan kasar kabar keselamatan yang diberitakannya dan Harper memberinya pelampungnya dengan berkata, "Saudara membutuhkan ini lebih dari saya." Sampai ke detik terakhir, Harper tetap memohon pada orang banyak untuk menyerahkan hidup pada Yesus.
Kapal itu mulai karam dan di tengah air laut yang mendekati titik beku, Harper tetap mendatangi sebanyak mungkin orang membagikan pesan Injil. Dia tidak henti-henti bersaksi tentang Injil kemuliaan sampai dia sendiri meninggal.
Empat tahun setelah tragedi Titanic, di pertemuan orang-orang yang selamat dari bencana Titanic di Ontario, Kanada, seorang pria menceritakan apa yang terjadi di tengah-tengah lautan Atlantis. Dia bersaksi bahwa Harper berenang mendekatinya saat dia berpegangan pada puing-puing kapal, dan menantangnya sebanyak dua kali dengan ayat Alkitab untuk "percayalah pada Yesus Kristus dan Anda akan diselamatkan." Dia awalnya menolak undangan itu. Tapi saat diberikan kesempatan kedua kali, dia menyerahkan hidupnya pada Kristus. Harper akhirnya mati di tengah laut Atlantis, tapi orang yang baru percaya ini diselamatkan oleh kapal penyelamat. Pria ini menutup kesaksiannya dengan berkata, "Akulah orang terakhir yang diselamatkan oleh John Harper."
Kiranya kita juga memiliki semangat seperti Harper yang mengambil setiap kesempatan untuk membagikan Kristus dengan setiap orang.
(Kisah tentang John Harper dapat dibaca di buku The Titanic's Last Hero oleh Moody Adams)