Jumat, 28 Februari 2014

Hari aku hampir mati ( Derrick D'Souza )

Hari aku hampir mati
Derrick D'Souza
27 Mei adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan, karena hari itu mengingatkan saya akan kesetiaan dan perlindungan Allah atas mereka yang mempercayaiNya. Enam tahun yang lalu, di hari ini, saya sedang dalam perjalanan ke kantor dengan mengendarai sepeda motor saya. Tidak terpikir sama sekali bahwa saya akan mengalami perlindungan Allah yang ajaib dan melihat hamba-hambanya (malaikat) bertindak melindungi dan membela anak-anakNya.
Dalam perjalanan ke tempat kerja saya harus melewati suatu jalan yang baru selesai dibangun. Sebuah kanal bawah tanah yang besar telah dibangun sebagai persiapan untuk musim hujan yang akan datang dan jalan baru itu dibangun melintasi kanal itu. Saya mengikuti sebuah truk sampah yang membawah sisa-sisa beton dan puing-puing yang beratnya bisa saja lebih dari 2 ton. Kami menghampiri jalan yang baru itu dan saat truk sedang melintasi kanal bawah tanah itu, seluruh jalan itu ambruk karena tidak dapat menanggung beban truk bersama muatannya. Awalnya saya pikir ada gempa bumi karena saya melihat bagaimana jalan itu ambruk di depan mata saya. Saya langsung menanjak rem dan berhasil menghentikan sepeda motor sekitar 1.5 meter dari lubang itu.
Hal yang tidak saya sangka adalah pegemudi truk itu kehilangan kendali akan truknya karena hanya ban depan yang berada di luar lubang, dan ban belakangnya terjebak di dalam kanal dan berat muatan truk itu menarik mundur truk. Saya langsung terpaku dan tahu bahwa tidaklah mungkin bagi saya untuk melarikan diri. Dalam hitungan detik saya melihat bayangan dari bagian belakang truk itu seraya truk itu jatuh tepat di atas sepeda motor saya.
Anda tidak dapat membayangkan rasa takut yang mencekam saat melihat truk yang penuh muatan itu di atas saya - tangan saya sama sekali tidak dapat bergerak dan hati saya seolah-olah sudah berhenti berdetak. Sebelum saya tahu apa terjadi, seluruh bagian belakang truk itu membanting ke atas saya. Tulang bahu dan tangan saya terkena hentaman kuat dan terdengar bunyi ledakan dari tangki bensin yang penuh itu.
Di detik yang bersamaan, saya merasakan ada kekuatan yang mengangkat saya dari bawah lengan saya dan langsung memindahkan saya sekitar 3 meter dari tempat kecelakaan. Dalam sekilas, saya menemukan diri saya sedang berdiri memandang pada sepeda motor saya yang berada di bawah truk. Seperti orang kebingungan saya memandang pada langit dan menoleh ke belakang tapi tidak ada siapa pun yang ada di situ. Saya mengibas-gibas debu dari diri saya dan berjalan pelahan-lahan ke arah sepeda motor saya. Tempat kejadian lagi dikerumuni orang banyak dan banyak yang berteriak meminta seseorang untuk menelpon ambulans.
Saya mulai bertanya-tanya apakah memang saya sedang berdiri di sini atau saya sebenarnya sedang berada di dalam roh sementara tubuh saya lagi tergeletak di bawah truk! Saya harus mencubit diri saya beberapa kali untuk memastikan bahwa saya masih hidup. Saya berjalan ke arah kerumunan orang banyak dan memberitahu mereka bahwa sayalah pengendara sepeda motor dan saya telah diselamatkan oleh Yesus saya. Mereka menyuruh saya memeriksa apakah ada pendarahan atau apakah ada tulang yang patah. Dengan Allah sebagai saksi, saya hanya menemukan tanda-tanda merah di dada, tulang leher dan bahu yang menunjukkan tempat-tempat di mana bagian belakang truk menghentam saya. Tapi puji syukur pada Allah, tidak ada satupun tulang yang patah atau setetes pun darah yang hilang - sesungguhnya suatu mukjizat tentang kasih dan perlindungannya (Mzm.91:11).
Di dalam Alkitab dikatakan bahwa "Dalam segala sesuatu Allah mengerjakannya untuk kebaikan mereka yang mengasihiNya..." (Rom 8:28)
Lewat peristiwa ini, Allah membawa seorang montir muda, Gajanan yang menerima tugas merekonstruksi sepeda motor saya yang sudah hancur bagian depannya. Saat dia mulai memperbaiki sepeda motor saya, saya membagikan pada dia tentang kasih Allah dan bagaimana Yesus mati bagi dosa setiap pribadi, termasuk dia supaya dia akan mempunyai hidup kekal dan kemerdakaan dari setiap dosa dan keterikatan di dalam nama Yesus. Dan inilah jawabannya saat dia mendengarkan apa yang saya sampaikan, "Saya sudah menunggu sepanjang hidup saya untuk seseorang memberitahu saya bagaimana untuk menyingkirkan dosa saya". Segera setelah itu Gajanan memimpin seluruh keluarganya pada Yesus.
Halleluyah!! Allah kita menemukan setiap dari kita saat kita membutuhkanNya! Dan inilah sepeda motor yang akhirnya dirakit ulang olah Gajanan, (yang tetap saya pakai sampai ke hari ini!).