Jumat, 14 Februari 2014

Menjadi Kekasih Kristus


2 Korintus 11:2-4

Menyambut Hari Kasih Sayang atau yang biasa disebut Hari Valentine.

Tahukah bahwa Saudara adalah kekasihNya Kristus! Inilah yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat Korintus dan kepada kita yang juga jemaat Kristus! Bukan hanya kekasih, tetapi ‘tunangan’ dari Kristus, Tuhan kita! Hubungan kasih yang jauh lebih serius dari sekedar kekasih bukan? Alkitab menunjukkan bahwa budaya Yahudi sungguh menghargai pertunangan sehingga yang bertunangan disebut sebagai “suami-isteri” sekalipun belum boleh berhubungan suami isteri (Lihat pertunangan Yusuf dan Maria yang menyebutkan mereka sebagai suami isteri - Matius 1:18-19). Bahkan untuk memutuskan pertunangan, seorang tunangan harus menceraikannya. Jadi hubungan ini sangat serius. Ya, kita sudah dipertunangkan kepada Kristus! Kapan? Paulus menjelaskan bahwa dirinya telah mempertunangkan jemaat Korintus dengan Kristus. Artinya, mengenalkan dan ‘membuat’ jemaat Korintus memiliki hubungan kasih dengan Kristus. Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa saat kita percaya dan menerima Kristus Yesus, Tuhan kita sebagai Juruselamat pribadi kita, maka saat itulah kita dipertunangkan dengan Kristus. Satu hal lagi yang ingin Saya bagikan, yaitu pertunangan kita dengan Kristus bukan tanpa mas kawin. Seperti adat Yahudi, maka Kristus-pun telah membayar mas kawin untuk bertunangan dengan jemaatNya. Tertulis dalam Efesus 5:25-27 bahwa Kristus telah membayar mas kawinnya dengan menyerahkan diriNya tersalib sehingga kita beroleh keselamatan. Sudahkah Saudara menjadi tunangan Kristus? Jika belum, percaya dan terimaTuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara! Bagi kita yang telah menerima Dia menjadi Tuhan dan Juruselamat, ketahuilah, Saudara adalah tunanganNya! Percayalah!


INDAHNYA MENJADI KEKASIH KRISTUS

Menjadi kekasih Kristus Yesus, luar biasa bukan? Ya, sangat luar biasa jika kita memiliki hubungan yang demikian dekat dengan Dia, bahkan sangat dekat, sebagai kekasihNya, tunanganNya! Bagaimana tidak? Siapakah Kristus? Rasul Paulus menyatakan bahwa Dia adalah Allah. Kristus setara dengan BapaNya. Lihat saja dalam 2 Korintus 13:13, Paulus menyatakan kesetaraan Tuhan Yesus Kristus dengan Allah Bapa! Jadi, kita adalah tunangan dari Allah sendiri, Allah yang maha segalanya. Luar biasa bukan? Kristus adalah Tuhan yang mengasihi kita. Dia menjadi miskin supaya kita diperkaya. Dia yang benar, menjadi berdosa supaya kita dibenarkanNya dari dosa. Bukankah ini menyatakan kasihNya yang luar biasa bagi kita? Bukan itu saja, Kristus adalah Tuhan sumber penghiburan dan kekuatan (2 Korintus 1:3, 5). Bayangkan kekasih kita adalah Allah yang maha segalanya, mengasihi kita dan sumber penghiburan! Lalu, mengapa kita takut, penuh kekuatiran dan merasa sendiri dalam mengarungi hidup ini? Kita tidak pernah sendiri, sebab Kekasih kita, tunangan kita selalu ada karena Dia Allah! Dia begitu mengasihi kita.


HIDUP SEBAGAI KEKASIH KRISTUS

Saya bersyukur bila Saudara menyadari bahwa Saudara adalah kekasih, tunangan Kristus. Namun apakah kita hidup sebagai tunanganNya? Rasul Paulus ‘cemburu’ dan kuatir kalau-kalau jemaat tidak hidup sebagai kekasih atau tunangan Kristus! Bagaimana hidup sebagai seorang kekasih? Pertama, seorang kekasih akan selalu rindu dekat dengan pujaan hatinya, bukan yang lain. Adakah Saudara rindu dekat dengan Kristus,Tuhan kita? Tuhan Yesus adalah kekasih yang terus rindu dekat dengan kekasihNya. Rindukah Saudara bertemu dengan Kristus dalam ibadah, dalam doa, dalam membaca dan merenungkan Alkitab, surat cintaNya? Saya berdoa agar kita selalu rindu akan Kristus, tunangan kita seperti Dia rindu dekat dengan kita! Kedua, kekasih atau lebih tepat tunangan akan menjaga kesetiaannya kepada pasangannya yang begitu mengasihi dirinya. Paulus kuatir kalau-kalau jemaat disesatkan dari kesetiaannya yang sejati dari Sang Kekasih, Kristus Yesus (ayat 3). Apakah kita tetap setia pada Kristus, Kekasih kita? Paulus kuatir karena memang ada godaan dari si jahat untuk menggodai kekasih-kekasih Kristus supaya berpaling dariNya. Godaan pertama yang disebutnya adalah ajaran sesat, entah tentang Kristus yang lain, roh yang lain maupun injil yang lain (ayat 4). Awas, pengajaran sesat di mana-mana dan menggodai kita untuk berpaling dari Kristus, kekasih kita. Tetapi bukan hanya ini, Paulus menunjuk kepada seluruh godaan Iblis yang pernah terjadi pada Hawa di taman Eden (ayat 3 band. Kejadian 3:1-6). Bukankah ada banyak godaan lain yang Iblis gunakan supaya kita tidak setia kepada kekasih kita? Berkat dan segala yang baik seringkali menggodai kita untuk berpaling dari Kristus? Atau dosa dengan segala kenikmatan duniawinya yang mencoba merampas kasih kita? Ya, diam-diam kita begitu mencintai dosa dan dengan demikian kita menduakan Kristus. Seperti di Perjanjian Lama, setiap doa dan penyembahan berhala adalah dosa perzinahan (baca: p[erselingkuhan) rohani. Masih ada lagi, yakni pergumulan hidup. Betapa sering kekasih-kekasih Kristus justru tidak setia dan bahkan meninggalkan Kristus karena pergumulan atau karena belum mendapat pertolongan. Mari kita menjadi kekasih Kristus yang benar-benar kekasihNya, selalu rindu dekat Dia dan selalu setia kepada kekasih kita. Dan lihatlah betapa indahnya hidup dan berjalan bersama kekasih kita, Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th