Jumat, 21 Februari 2014

Carilah dahulu KerajaanNya ( Maria Liu )

Saya telah menjadi seorang Kristen lebih dari 10 tahun dan telah menghadiri Gereja Murid-Murid Kristus sejak 1994. Saya dibaptis di bulan Maret, 1997.
Selama bertahun-tahun saya bekerja di kantor komersial. Di tahun 2006 saya memutuskan untuk beralih karir untuk bekerja purna waktu sebagai guru les piano dan musik. Alasannya adalah dengan menjadi seorang guru les piano akan memberikan saya banyak waktu untuk mempelajari Alkitab, melayani di gereja, mengenal banyak orang dan dengan itu mempunyai banyak kesempatan untuk menjangkau jiwa dan melakukan penginjilan. Saya juga akan mempunyai banyak waktu untuk bersama keluarga saya. Tentu saja, saya tahu bahwa dengan menjadi seorang guru les piano, pendapatan saya akan menjadi tidak teratur dan saya tidak akan tahu kapan akan kehilangan murid dan kapan bisa mendapatkan murid yang baru. Namun, setelah mempertimbangkan bahwa pekerjaan ini membawa begitu banyak manfaat untuk kehidupan Kristen saya, saya memberanikan diri untuk memulai karir yang baru ini, sambil mengingat kata-kata Yesus di Alkitab, Matius 6:31-34:
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan shari, cukuplah untuk sehari."
Yang sangat beharga adalah janji di ayat 33 di atas, di mana Yesus berjanji bahwa saat kita mencari dahulu kerajaan Allah (yang bermakna pemerintahan dan kedaulatanNya di dalam hidup kita) dan kebenaranNya, Allah pasti akan menyediakan kebutuhan seharian kita ("semuanya itu").
Saya dapat dengan yakin berkata bahwa sejak tahun 2006 saat saya pertama mengajar sampai sekarang, saya sesungguhnya telah mengalami persediaan Allah bagi saya! Saya tidak pernah kekurangan murid yang harus membuat saya berhenti! Selama 6 tahun, saya selalu berkecukupan! Janji Matius 6:33 itu valid dan dapat dipercaya!

Biar saya bagikan secara khusus bagaimana Allah selalu menyediakan. Berdasarkan pengalaman saya yang bertahun-tahun akan kebaikan Tuhan, saya memutuskan untuk tidak menerima terlalu banyak murid di waktu yang bersamaan. Karena ini akan membuat jadwal saya terlalu penuh dan padat, yang tentu saja akan mempengaruhi pelayanan saya di gereja dan juga kualitas pengajaran saya. Saya memutuskan untuk menerima secukupnya, dan hanya jika ada murid yang keluar baru saya mencari murid yang baru. Hal ini tentu saja kedengaran tidak aman dari segi finansial, tapi saya memutuskan untuk percaya pada Tuhan. Dan sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengecewakan. Setiap kali ada murid yang berhenti untuk pelbagai alasan, dengan cepat saya akan mendapatkan murid yang baru. Kadang kadang, saya tidak perlu mencari atau berbuat apa pun, dan entah dari mana ada saja murid baru yang datang di waktu yang tepat. Saya akan membagikan pengalaman saya yang terkini.
Di tahun 2011, saya tahu bahwa ada dua murid saya akan akan melanjutkan studi ke luar negeri di bulan September dan mereka harus menghentikan les pada waktu itu. Saya agak frustrasi pada waktu itu. Karena murid-murid sekarang berangkat ke luar negeri di usia yang lebih muda. Jadi saya tidak dapat membantu mereka menyelesaikan kelas 8 (tingkat tertinggi dalam piano tidak termasuk tingkat diploma) sebelum mereka ke luar negeri. Bagi saya ini hal ini agak membuat frustrasi; saya merasa seolah-olah "misi saya tak tercapai". Jadi untuk beberapa malam, saya berbaring di atas ranjang saya agak tidak bersemangat dan bercakap-cakap dengan Tuhan. Saya berkata, "Dibutuhkan waktu yang lama dan usaha yang banyak untuk melatih murid ke tingkat yang lebih tinggi, dan mereka pergi sebelum selesai. Agak melelahkan untuk memulai dari awal dan mengajar murid dari tingkat dasar lagi. Saya pikir saya perlu istirahat sejenak. Jadi, saya tidak terlalu ingin mengajar murid-murid tingkat dasar pada waktu ini. Bisakah Engkau memberikan saya dua murid untuk mengganti kedua murid yang akan ke luar negeri, murid yang bukan dari tingkat dasar tapi murid-murid yang di atas kelas 3 atau 4?"
Selain dari ini, saya juga meminta satu hal yang lain. Saya berpikir, apakah mungkin untuk mendapatkan tawaran manggung di tempat-tempat tertentu, seperti bermain di pesta pernikahan, pesta makan malam, atau event seperti itu? Jika pekerjaan saya melibatkan mengajar dan juga manggung, maka akan lebih menarik dan beragam. Jadi, selama beberapa malam berturut-turut saya berkata kepada Tuhan, "Bisakah saya mendapatkan pekerjaan seperti ini? Saya tidak tahu mau mencari ke mana tapi Engkau pasti tahu di mana saya dapat menemukan pekerjaan seperti ini."
Saya sebenarnya tidak terlau mengharap jawaban dari Tuhan. Karena saya merasa bahwa saya tidak sesungguhnya mendoakan kedua hal tersebut. Saya tidak berlutut atau bahkan duduk dengan baik saat dan berdoa dengan bersungguh-sungguh. Karena suasana hati saya kurang baik, saya hanya berbaring di atas tempat tidur, mencurahkan isi hati dan perasaan saya kepada Tuhan. Jadi, saya merasakan bahwa saya sedang "bercakap-cakap" dengan Tuhan dan bukannya sedang "berdoa" kepadaNya. Memang suatu pengalaman yang asyik dapat bercakap-cakap dengan Tuhan dalam cara ini seperti sedang bercakap-cakap dengan seorang teman, namun tetap saja saya merasakan ini bukanlah cara yang menunjukkan hormat kepadaNya. Itulah alasannya mengapa saya tidak berani terlalu mengharapkan jawaban dari Tuhan. Tapi cinta kasih Tuhan lebih besar dari bayangan saya. Dia benar-benar menjawab kedua permintaan saya!
Secara luar biasa, untuk permintaan pertama, hanya dalam seminggu setelah doa saya, teman sekolah saya menelpon. Dia berkata bahwa guru les piano anaknya akan kuliah ke Jerman. Jadi dia ingin saya bertanya apakah saya bisa menjadi guru les baru bagi anaknya - yang baru menyelesaikan kelas 3 piano! Dan juga, anak temannya yang belajar dari guru yang sama, dan dia juga membutuhkan guru les yang baru, dan anak temannya ini sudah di tingkat 6! Apakah mungkin ini hanyalah suatu kebetulan - dua murid menggantikan dua murid lain yang akan berhenti, dan keduanya sudah lulus ujian piano tingkat dasar, sesuai dengan apa yang saya inginkan. Dan semuanya terjadi tidak lama setelah doa saya!
Untuk permohonan saya yang kedua untuk mendapatkan tawaran manggung, saya ada memasang iklan di internet. Dan tidak lama setelah itu, satu perusahaan Public Relations (PR) melihat iklan itu dan menghubungi saya. Mereka mengundang saya untuk bermain piano bagi acara pesta makan malam klien mereka. Saya langsung melompat kegirangan! Saya tahu bahwa Allah yang Pengasih telah menjawab doa saya!
Allah itu sangat nyata dan penuh rahmat! Bukan hanya demikian, saya mulai berpikir dengan lebih mendalam. Saya mau memahami, "Apa yang Allah mau sampaikan pada saya lewat dua peristiwa ini?" Saya mulai melihat bahwa Allah ingin memberitahu saya, meskipun saya mempunyai banyak kelemahan dan sering gagal, Dia masih sangat mengasihi saya dan belum meninggalkan saya. Jadi saya tidak seharusnya berkecil hati dan seharusnya melupakan tentang kegagalan masa lalu dan terus maju ke depan untuk menuju sasaran yang ada di depan. Allah juga mau memberitahu saya bahwa Dia selalu akan ada menjadi pendukung saya secara finansial dan juga menyediakan kebutuhan saya sehari-hari. Bukan hanya itu, tapi Allah bahkan akan mempertimbangkan keinginan dan pilihan saya. Saya tidak perlu khawatir akan apa yang akan saya pakai dan apa yang akan saya makan. Dia adalah Bapa saya; Dia akan merawat; saya harusnya mempercayaiNya sepenuhnya dan hanya perlu memusatkan perhatian untuk melayaniNya tanpa kekhawatiran. Yang lain, Dia akan urus, bahkan dengan cara yang lebih baik dari yang dapat saya lakukan sendiri.
Jadi, teman-teman yang terkasih, saya berharap Anda juga dapat mencicipi kebaikan dari Bapa Surgawi kita dalam kehidupan Anda sendiri.
Saat kita berhadapan dengan segala macam masalah dalam kehidupan seharian kita, kita harus mengingat persediaan dan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita. Dengan mengingat apa yang telah Allah Yahweh lakukan dalam hidup kita, maka iman dan percaya kita pada Allah akan diteguhkan kembali.
Terima kasih karena sudah membaca kesaksian tentang pengalaman saya berjalan bersama Tuhan dan kiranya Anda telah dikuatkan secara spiritual. Tuhan memberkati!