Senin, 21 Oktober 2013

PERINGATAN MENGHADAPI MASA DEPAN


ULANGAN 8:11-20

Ulangan 8 adalah firman Tuhan yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan. Peringatan ini memberikan kita dua kebenaran penting. Pertama, peringatan ini justru mengangkat hati kita bahwa Tuhan pasti akan memenuhi janji-janjNya bagi umatNya untuk masa depan. Perhatikan bahwa peringatan ini memberikan kepastian pemenuhan janji Tuhan bagi Israel. Mereka akan menduduki tanah kanaan, membangun rumah dan menerima berkat Tuhan (ayat 12-13). Tuhan adalah Allah yang setia! Bayangkan janji ini dikatakan sejak ratusan tahun lalu sejak saat Israel belum ada. Janji kepada bapa leluhurnya, Abraham (Kejadian 12:1-3). Nah, merenungkan ayat-ayat ini meyakinkan kita bahwa Tuhan pasti menggenapi janjiNya bagi kita untuk masa depan kita! Kedua, ayat ini memberikan peringatan bagi umat Israel dan hari ini bagi kita, yaitu apabila kita sudah diberkati Tuhan jangan kita melupakan Dia! Banyak orang Kristen hanya ingat Tuhan kalau susah bukan? Tapi sesudah menerima pertolongan, mujizat dan berkat-berkat Tuhan, seringkali menjadi sibuk dengan berkat-berkat itu dan melupakan Tuhan! Jadi, jangan melupakan Tuhan yang sudah memberkati hidup kita. Mungkin ada yang bertanya: “Kapan saya melupakan Tuhan, nggak kok?” Nah, Ulangan 8 memberikan penjelasan bagi kita bagaimana kita melupakan Tuhan atau boleh kita sebut saja ‘ciri-ciri’ orang yang melupakan Tuhan. Mari kita renungkan.

1. TIDAK LAGI TAAT pada firman TUHAN (ayat 11).
Tuhan mengingatkan bangsa Israel supaya mereka tidak melupakan Tuhan dengan tidak lagi berpegang pada ketetapan, peraturan dan perintah Tuhan.Betapa terbukti bahwa ketika kita taat pada kebenaran firman Tuhan, kita menerima berkat-berkat Tuhan! tetapi jangan saat Tuhan menggenapi janjiNya, lalu kita melupakan Dia. Satu lagi yang seringkali terjadi adalah banyak orang Kristen taat pada Tuhan Yesus hanya karena ada “pamrih” bukan karena cinta pada Tuhan. Misalnya, saya persepuluhan supaya saya diberkati. Tidak salah, orang yang taat pasti diberkati. Namun hendaknya ketaatan didorong karena mengasihi Tuhan. Orang yang taat karena pamrih akan tidak taat saat belum atau ‘tidak’ mendapatkan apa yang diharapkannya. Atau jika sudah menerima ‘pamrih’, entah berkat atau pertolongan Tuhan, maka segera ia tidak lagi taat pada Tuhan. Apakah Saudara masih berpegang pada firman Tuhan hari ini?

2. SOMBONG (ayat 14, 17).
Ciri orang yang melupakan Tuhan yang kedua adalah menjadi tinggih hati atau SOMBONG. sombong, karena beranggapan bahwa apa yang dimiliki adalah hasil dari usahanya semata! Kesombongan mencerminkan hati yang melupakan Tuhan. Bangsa Israel diperjalanan, pastilah saling membantu dan jangan lupa mereka dipimpin oleh Musa. Jika seseorang sombong dan merasa sukses hanya karena usahanya, ini melupakan Tuhan dan menganggap ‘tidak ada’ pertolongan orang lain. menganggap diri ‘lebih tinggi’, ‘lebih rohani’, lebih berguna’, lebih dan lebih... dari orang lain dan sebaliknya orang lain ‘nggak level’ dengan dirinya adalah dosa kesombongan. Kita perlu saudara-saudara yang membantu, mendoakan, mensuport dan memberikan semangat bukan? Lebih lagi jika kita beranggapan bahwa kita sukses hanya karena usaha, kekuatan dan ‘tangan’ kita bukan Tuhan (ayat 17).Wah, ini namanya melupakan Tuhan. Tanpa Tuhan kita bukan apa dan bukan siapa-siapa. Bangsa Israel tanpa Tuhan pasti binasa di padang gurun yang kering, tandus dan berbahaya (ayat 15-16).nah, jika kita sudah diberkati, berhasil dan dibuat Tuhan kokoh, jangan sampai kita melupakan Tuhan kita, Yesus Kristus. Mari kita tetap ‘ingat’ dan mengatakan: “Semua karena tangan Tuhan Yesus dan bagi Tuhan saja!”

3. TIDAK LAGI BERIBADAH (ayat 19-20).
Dan ciri yang ketiga dari orang yang melupakan Tuhan adalah tidak lagi beribadah kepada Tuhan. Ini merupakan sikap yang benar-benar melupakan Tuhan. Mengapa demikian? Karena apabila seseorang tidak lagi beribadah kepada Tuhan, pasti ia beribadah kepada “allah” lain. Seharusnya ketika kita semakin diberkati Tuhan, kita semakin beribadah kepadaTuhan.

Akhirnya, janganlah kita melupakan Tuhan ketika hidup kita diberkati. Marilah kita tetap taat kepada firman Tuhan, tidak menjadi sombong, dan semakin beribadah kepada Tuhan dengan setia. Tuhan memberkati.

Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.