Senin, 14 Oktober 2013

NYANYIKAN PUJIAN BAGI TUHAN

LUKAS 1:46-56

Lukas 1:46-56 ini adalah pujian Maria, ibu Yesus, kepada Tuhan yang sangat terkenal dengan sebutan magnificat, diambil dari kalimat pertama manificat anima mea Dominum, yang artinya jiwaku memuliakan Tuhan. Ya Maria memuji Tuhan pada hari Natal yang pertama! Apakah saudara menyanyikan pujian bagi Tuhan di hari Natal ini? Apakah jiwa kita dapat memuliakan Tuhan hari ini?

LIHATLAH PERBUATAN ALLAH BAGI KITA!

Maria dengan segenap jiwa memuliakan Tuhan karena Maria melihat dan merasakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib baginya! Apa perbuatan Tuhan bagi Maria?

1. Perbuatan Tuhan bagi hidupnya (ayat 47-49).

Maria menerima karunia Tuhan sehingga mengandung bayi Yesus. Di balik itu Maria mendapat pembelaan Tuhan dengan kehadiran Elisabeth yang sangat menguatkan imannya (baca ayat-ayat sebelum nyanyian Maria ini). Maria juga menerima kepercayaan Tuhan untuk melayani sebagai ibu dari Sang Penebus! Luar biasa kan perbuatan Allah bagi Maria? Bagaimana dengan Saudara? Bukankah kita juga SUDAH menerima karunia-karuniaNya? Bila kita ada di sini dan beibadah, jika Saudara membaca artikel ini, maka sebenarnya kita sudah menerima karunia Allah yang luar biasa bukan? Bagaimana tidak, yang lain belum tentu dapat apa yang kita terima dari Allah ini! Bukankah kita mengalami pembelaan Tuhan Yesus, Allah kita, sehingga kita ada di penghujung tahun 2011 ini? Bukankah di hari Natal ini kita dipercaya oleh Allah untuk melayani Dia? Lalu tidakkah Saudara akan segera menyanyikan pujian bagi Tuhan kita, Yesus Kristus karena perbuatanNya yang ajaib bagi Saudara?

2. Perbuatan Allah bagi bangsa-bangsa (ayat 50-56).

Nyanyian Maria didasarkan juga pada perbuatan Allah kepada bangsanya, Israel,. Namun demikian nampak dari isi nyanyian di ayat 50-56 bahwa perbuatan Allah lebihluas dari sekedar bangsanya, yaitu kepada bangsa-bangsa! Apa yang diperbuat Allah? Membebaskan umat manusia dari dosa dengan kehadiran Kristus! Ya, inilah perbuatan Allah yang mengharuskan kita memuliakan Dia! Kehadiran dan kematian Kristus membebaskan kita dari hukuman kekal. Karena setiap orang yang percaya kepada Tuhan yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya pasti diselamatkan (Yohanes 3:16). Jika keselamatan adalah perbuatan Allah bagi kita, tidakkah kita wajib memuji Tuhan kita, Yesus Kristus?

NYANYIKAN NYANYIAN YANG INDAH BAGI TUHAN!

Apa yang harus kita nyanyikan? Lebih tepat bagaimana menyanyi bagi Tuhan? Pertama, di hari Natal ini mari kita persembahkan pujian, nyanyian dan penyembahan kita bagi Tuhan Yesus, Allah kita. Ayo, beribadah, jangan lupa naikkan ucapan syukur senantiasa untuk perbuatan-perbuatanNya yang ajaib bagi kita! Kedua, nyanyian kita haruslah nyanyian persembahan hidup untuk melayani Dia seperti Maria. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu” (Lukas 1:38). Maria bersedia melayani Tuhan, inilah pujian yang sejati. Nyanyian yang indah, yang menyenangkan hati Tuhan. Nyanyian yang sejati adalah persembahan hidup yang mau melayani dan taat kepada Tuhan. Bayangkan, pujian yang keluar dari mulut kita memuliakan Tuhan, tetapi perbuatan dan hidup kita menyedihkan hati Tuhan. Tidakkah ini sangat ironi? Tuhan menantikan bukan sekedar ucapan bibir, tetapi hati yang mau melayani dan taat kepadaNya. Itu pasti! Ketiga, nyanyian kita adalah nyanyian untuk Tuhan yang harus diperdengarkan bagi sesama! Mari menyanyikan pujian yang didengar orang lain, paling tidak oleh Elisabeth! Tetapi hari ini juga ‘didengar’ oleh telinga kita bukan? Di hari Natal ini mari kita nyanyikan lagu yang didengar oleh orang lain yang tidak memiliki pengharapan. Nyanyian bahwa di dalam Tuhan Yesus ada harapan, ada perbuatan-perbuata ajaib bagi mereka! Lihat sekeliling kita ada banyak orang tanpa Tuhan, tanpa hidup kekal! Liha ada banyak orang membutuhkan kasih Tuhan! Mari kita nyanyikan baik lewat perkataan dan perbuatan kita bahwa ada pengharapan dalam Tuhan Yesus Kristus! Ada keselamatan di dalam Tuhan Yesus.


Akhirnya, marilah kita, dengan jiwa kita, menyanyikan nyanyian bagi Allah kita, Tuhan Yesus Kristus di hari Natal ini. Pujian yang muncul dari hati, hidup yang melayani dan taat serta “nyanyian” hidup yang mewartakan bahwa ada keselamatan, pengharapan dan kasih di dalam Tuhan kita, Yesus Kristus. Nyanyikan pujian bagi Allah!Selamat Natal, selamat bernyanyi bagi TUHAN!


 Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.