Rabu, 27 Februari 2013

Tuhan menciptakan agama ?


Kata "agama" sebenarnya bukan berasal dari rumpun bahasa Semitik. Kata itu berasal atau diserap dari bahasa Sansekerta yang berarti "tidak kacau" atau "tidak hancur".

Religion (Inggris) dari kata Latin 'religare' artinya mengikat. Ada ikatan antara 'penyembah' dengan 'yang disembah', sebagaimana bangsa Israel dengan YHVH Elohim.

Kata "agama Yahudi" tidak muncul dalam Perjanjian Lama, namun muncul dalam Perjanjian Baru Yunani, diterjemahkan dari kata 'IOUDAISMOS', berasal dari kata 'IOUDAIZĂ”', "hidup seperti orang Yahudi", yaitu menerima kebiasaan dan ritus-ritus Yahudi, terutama berhubungan dengan iman dan penyembahan mereka.

Gereja Kristen perdana terbentuk di Yerusalem, pada mulanya terdiri atas kalangan Yahudi yang mengakui Yesus sebagai Mesias (Kristus) dan lama-kelamaan menyebar kepada kalangan non-Yahudi. Lama-kelamaan pula jemaat Kristus ini menjadi lembaga dan dikenal dengan 'agama' Kristen.

Agama mengajarkan moralitas, tetapi KEKRISTENAN bukan sekedar agama, tetapi relationship/ hubungan kasih Bapa kepada anakNya, kasih anak kepada Bapanya. Kasih dari Allah yang merendahkan diriNya menjadi manusia dan menjadi sama dengan manusia, bergaul erat dengan manusia.

Secara agamawi, Kekristenan juga mengajarkan moralitas seperti agama lain.
tetapi lebih dari itu 'agama Kristen' adalah agama sakramental (sacramen relegion) yaitu agama yang mengajarkan bahwa keselamatan itu diperoleh melalui Sang Penebus Dosa, bukan dari amal-ibadah. Prinsip kekristenan ini tidak dimiliki oleh agama semitik lainnya