Kamis, 29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun : Mengingat Kembali Kasih Allah

Yohanes 3 : 16 " Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. "

 
 

 
Syalom saudara,
 Menyangkut istilah yang digunakan saat ini, Nabi Hosea mengatakan bahwa suku Efraim masih setengah matang. Meskipun suku Efraim menikmati segala kebaikan yang diberikan oleh Tuhan Allah, namun mereka tidak mencari Dia dengan sepenuh hati. Ketika mereka membutuhkan pertolongan, mereka berpaling kepada ilah-ilah yang lain seperti yang tertulis di dalam kitab Hosea 7:15 "Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku." Mereka telah menjadi egois dan berpaling dari hadapan Tuhan Allah, sehingga Dia terpaksa menghukum mereka di dalam kitab Hosea 7:10 "Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya, namun mereka tidak berbalik kepada TUHAN, Allah mereka, dan tidak mencari Dia kendati semuanya ini."

  Di dalam Alkitab, Nabi Hosea memakai suku Efraim sebagai gambaran puitis mengenai kerajaan Israel utara. Pada seruannya, dia menulis di dalam kitab Hosea 7:8,10 "Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik; Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya, namun mereka tidak berbalik kepada TUHAN, Allah mereka, dan tidak mencari Dia kendati semuanya ini." Dalam hal ini, suku Efraim saya samakan dengan manusia yang hidup di zaman modern pada saat ini. Kecongkakan kita manusia telah menjadi bumerang yang menghantam kita sendiri.

  Tuhan Yesus Kristus juga memakai perkataan Nabi Hosea itu. Meskipun Dia menggunakan perkataan yang halus kepada para orang berdosa yang mau datang dan bertobat, Dia menggunakan perkataan yang keras kepada orang-orang sombong yang membusungkan dada mereka. Tuhan Yesus mengecam para nabi-nabi palsu, yang perkataan manis mereka mengandung hujat dan membelokkan mata orang kristen. Hal itu dituliskan pada kitab Matius 23:27-28 "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran; Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan."

  Tuhan Allah tidak pernah bersikap lunak terhadap dosa. Namun Tuhan Allah mengirim Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus untuk menebus kita dari hukuman dosa. Maka janganlah kita menjadi orang kristiani yang setengah matang, yang memohon pengampunan dosa dari Tuhan Allah, tetapi masih hidup semaunya sendiri. Satu-satunya tanggapan yang layak terhadap kasih anugerah Tuhan Allah adalah melayani Dia dengan sepenuh hati, apalagi kita akan menyambut tahun yang baru yang tinggal sebentar lagi. Karena anugerah yang diberikan oleh Tuhan Allah, bukanlah sebuah izin yang dapat kita gunakan untuk dapat hidup sesuka hati kita, namun sekiranya untuk menyenangkan hati Tuhan Allah.

Kasih Tuhan Yesus Kristus
Selalu Menyertai Kita Sekalian
" Amin "