Kamis, 29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun : Mari Kita Koreksi Diri

Kolose 3:7-9 "Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya; Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu; Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,"


Syalom saudara,
  Seberapa sering anda melakukan kebersihan? Apakah anda pernah menggerutu bila sesuatu yang baru saja anda bersihkan tiba-tiba menjadi kotor kembali? Padahal anda baru saja membersihkannya. Pembersihan adalah sebuah cara hidup yang rajin, dan mencerminkan kesadaran anda akan kesehatan. Apabila anda jarang atau sama sekali tidak pernah melakukan pembersihan, maka saran saya, ubahlah cara hidup anda. Dari yang lama, yaitu yang malas, menjadi seorang yang baru dengan penuh kerajinan. Akan tetapi sifat debu dan kotoran adalah tidak mudah menyerah begitu saja, sedikit demi sedikit debu jatuh dan menempel, sehingga membuat semua kelihatan menjadi kotor kembali.

  Seperti halnya sifat debu dan kotoran, dosa juga bersifat menempel. Dari dosa kecil yang kita lakukan, hingga menumpuk dan membebani kehidupan rohani kita. Satu cara yang dapat kita lakukan untuk dapat memusnahkannya, yakni dengan berdoa untuk mengakui dosa dan bertobat kepada Tuhan Allah. Namun sifat dosa juga yang tidak mudah menyerah semudah itu, membuat perilaku buruk kembali merasuki pikiran demi pikiran kita manusia. Pilihan demi pilihan yang kita ambil seakan selalu menghasilkan tumpukan berbagai polemik dan tekanan yang tidak menyenangkan dan menyerang mental kita.

  Rasul Paulus memerintahkan jemaat di Kolose untuk membuang semua hal yang bersifat dosa. Yang dimaksudkannya yaitu perbuatan, dan kata-kata serta pikiran yang kotor dan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan Allah. Lalu dia menulis dan mengingatkan jemaat dalam kitab Efesus 4:26 "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus juga berlaku untuk kita semua manusia.

  Sebenarnya kelahiran dari Yesus Kristus yang baru saja kita rayakan dalam hari natal, telah menghilangkan kewajiban untuk mempersembahkan korban setiap hari, dan juga telah menebus segala dosa dan pelanggaran kita. Jika kita mengakui dosa kita hari ini, Tuhan Allah pasti akan mengampuni kita, namun sebagaimana kita adalah seorang manusia yang tetap tidak luput dari kesalahan. Maka lakukanlah pengakuan dosa dan pertobatan dalam kehidupan kita orang kristiani selalu dan setiap hari. Selalu mengontrol diri kita dan menyingkirkan hal-hal yang bersifat jahat adalah cara hidup, bukan peristiwa yang hanya terjadi satu kali saja. Ingatlah Tuhan Yesus bersifat setia, adil, dan maha kasih.

Kasih Tuhan Yesus Kristus
Selalu Menyertai Kita Sekalian
" Amin "