Kamis, 29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun : Memperbaiki kegagalan dan kesalahan masa lampau

Kolose 2:13 " Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. "


Syalom saudara,
  Setiap dari kita tanpa terkecuali, pasti sudah pernah mengalami sesuatu kegagalan di dalam kehidupan yang kita jalani ini. Kegagalan apapun itu, baik kegagalan besar ataupun hanya sekedar kegagalan biasa yang kecil, pasti kita akan sulit untuk melupakannya apabila kegagalan itu belum sepenuhnya kita tebus. Kegagalan yang telah kita lakukan itu pasti akan terbayang terus selama kita belum menemukan jalan keluar untuk dapat kita selesaikan.

  Pada suatu ketika ada seorang pemain sepak bola profesional, yang pada saat pertandingan internasional yang diikuti oleh negaranya memasuki babak semi final melawan negara yang tangguh. Hingga pertandingan memasuki masa jeda setengah babak kedudukan masih imbang. Memasuki babak ke dua tim lawan melakukan tekanan yang cukup hebat dari awal, sehingga mereka dipaksa untuk bertahan dengan penuh konsentrasi tinggi. Bertindak sebagai seorang pemain bertahan, pada saat lawan melakukan tendangan sudut, sundulan dari salah seorang pemain lawan mengenai kakinya sehingga bola yang seharusnya tidak masuk, menjadi masuk dan mengubah keadaan. Timnya pun mengalami kekalahan yang tipis, yakni akibat dari kesalahannya sendiri.

  Sepulanggnya kembali ke negara asalnya, dia mendapat cemooh dari para masyarakat, yang sudah pasti lebih menyurutkan mentalnya. Dan hal itu terjadi selama 4 tahun lamanya. Namun dukungan dari pelatih dan pemain lainnya masih dia dapatkan. Malah di ajang internasional berikutnya, dia mengemban tugas sebagai seorang kapten tim. Kembali menghadapi tim yang sama, namun kali ini kedua tim bertemu di putaran final. Pertandingan yang berjalan ketat dan seru itupun harus dipaksa memasuki adu pinalty. Setelah salah seorang pemain lawan tidak dapat memasukkan gol, timnya unggul. Dia pun menjadi algojo penentu kemenangan timnya, dengan penuh bayang-bayang kegagalan masa lalu dan cemooh yang diterimanya, terjadi sebuah pertempuran di dalam dirinya. Namun pada saat dia akan menembak, seluruh isi stadion meneriaki namanya dan memberikan dukungaan kepadanya. Dengan penuh kepercayaan diri, dia pun menembak dan menghasilkan gol yang membawa timnya menjuarai event tersebut. 

  Pada saat dia dan timnya kembali ke negara asalnya, mereka disambut dengan pesta dan perayaan selama satu minggu penuh. Semua golongan masyarakat tak terkecuali, dari rakyat jelata hingga pemimpin negara, mereka turut larut dalam pesta kemenangan negara mereka. Setelah kejadian itu, bayangan masa lalunya pun telah berhasil ditanggalkannya.

  Mungkin kita pernah melakukan kegagalan yang tidak terlalu mencolok seperti pada ilustrasi cerita di atas, akan tetapi kita semua pasti pernah melakukan sesuatu yang salah dan kenangan itu terus menghantui kita. Ingatan terhadap dosa dan kegagalan itu akan muncul dan mengejek kita seakan menjadi beban berat karena kita seakan dipukul terus-menerus. Kita mulai berandai, apakah kita bisa melalui cobaan hidup ini? Ataupun pernah terpikir bagi kita untuk menyerah pada keadaan.

  Saudaraku yang terkasih, sesungguhnya kita dapat melakukannya, kita hanya harus berserah kembali kepada Tuhan Allah kita dan percaya bahwa dia akan menjawabnya jika waktunya sudah tepat. Ketika kita mengakui dosa-dosa kita dan bertobat di hadapan Tuhan Allah, Dia akan mengampuni dan tidak mengingat-ingat masa lalu kita. Dalam kitab Kolose 1:14, "di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa." Tak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan, karena pengampunan dari Yesus Kristus, adalah jalan untuk memperbaiki segala masa lalu asalkan kita mau berserah dan mempercayai-Nya.
 
Kasih Tuhan Yesus Kristus
Selalu Menyertai Kita Sekalian
" Amin "