Kamis, 29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun : Mari berjalan dalam rencana Tuhan

Ayub 42:1-2 " Maka jawab Ayub kepada TUHAN; "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. "


Syalom saudara,
  Mengapa ada banyak orang yang cenderung berpikir bahwa sangat tidak adil apabila ada orang baik yang harus hidup di dalam penderitaan kehidupan dunia ini. Kebanyakan dari kita juga berpandangan bahwa orang yang hidup oleh kejahatanlah yang harus menerima segala siksanya penderitaan. Ada baiknya apabila kita merenungkan keadaan diri kita sendiri dulu, barulah kita mengkritik kehidupan orang lain. Orang berpikir bahwa hidup orang baik itu selalu diberkati Tuhan. Atau, bila ia harus mengalami kesulitan, Allah akan segera menolong. 

  Di dalam Alkitab telah tercatat bahwa Ayub adalah orang saleh, yang bahkan dipuji oleh Tuhan Allah sendiri seperti yang tertulis di dalam kitab Ayub 1:1, "Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Namun kehidupan Ayub tidaklah berjalan semudah itu, dia harus mengalami cobaan yang datang bertubi-tubi dalam kehidupannya. Dari yang awalnya kaya raya sekarang jatuh miskin; dari yang semula sehat sekarang jatuh sakit. Seluruh anaknya tewas dalam sebuah kejadian. Istri serta teman-temannya meninggalkan Ayub. 

  Inilah yang disebut takdir, dan masing-masing orang memiliki takdir yang berbeda-beda. Ayub memang tidak bersalah, dia hanya dicobai dan mengalami penderitaan yang begitu berat karena Tuhan Allah ingin mengajar Ayub tentang siapa diri-Nya. Maka melalui cobaan kehidupan, Tuhan Allah ingin Ayub mengenal Dia lebih dalam. Pada saat masa penderitaan Ayub berakhir, dia diberkati oleh Tuhan Allah dan diberikan berkali-kali lipat dari yang pernah dimiliki Ayub pada sebelumnya. Maka setelah Ayub diberkati oleh Tuhan Allah, dia berseru dan berkata di dalam kitab Ayub 42:5, "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau."

  Jangan pernah menyebut penderitaan berasal dari Tuhan Allah, tetapi kerap kali Tuhan Allah mengizinkan cobaan itu terjadi supaya kita dapat menjadi lebih kuat lagi di dalam iman kita dari pencobaan tersebut. Jadi, daripada kita menggerutu akan siksanya penderitaan, mari kita mencari apa yang hendak Tuhan Allah ajarkan lewat pencobaan kehidupan. Tuhan Allah telah menetapkan langkah-langkah setiap manusia, yang hidupnya berkenan diberikan kepada-Nya sesuai janji-janji dan kemuliaan surgawi. Sedangkan yang hidupnya menyimpang dari jalan hidup orang benar, akan senantiasa dituntun dengan penuh kasih kesabaran dari Yesus Kristus. Maka biarkanlah masing-masing dari setiap kita memikirkan terlebih dulu keadaan diri kita, karena setiap manusia telah memiliki takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan Allah dan harus dijalaninya sendiri.
Kasih Tuhan Yesus Kristus
Selalu Menyertai Kita Sekalian
" Amin "