Rabu, 20 Juli 2011

Paku kayu salib Jesus ditemui? ( Boleh Percaya boleh Tidak...)


Seorang penulis Israel-Kanada percaya bermungkinan telah berhasil menemui dua batang paku besi yang digunakan untuk menyalibkan Jesus Kristus, atau pun ia nya adalah satu barang "peninggalan lama yg hilang".

Beliau bersama kumpulan nya menyiapkan satu penayangan Secrets of Christianity untuk setesen television History Channel. Host dan produser Simcha Jacobovici menemukan satu fakta yang mengejutkan: Pada tahun 1990, arkeologi Israel menggali sebuah gua kubur yg berusia 2.000 tahun dan menemukan dua paku yang dibuat oleh orang Romawi, tetapi pihak itu telah menyembunyikan pertemuan itu.

Berdasar kajian, akhirnya HC boleh menceritakan penemuan dua osuarium - kotak pemakaman batu berisi dengan tulang manusia. Dalam peti itu tertulis "Caiaphas" dan "Joseph con of Caiaphas". Peti itu sekarang dipamirkan di Muzium Israel di Jerusalem.

Menurut Injil, Caiaphas atau Kayafas adalah imam besar Yahudi yang menyerahkan Jesus ke Rom untuk disalibkan. "Ada konsensus ilmiah umum mengatakan bahwa makam dimana paku-paku yang ditemukan itu kemungkinan besar milik Kayafas pada waktu itu. kata Jacobovici di luar tembok batu yang tinggi di Kota Lama, di mana Jesus menghabiskan hari terakhirnya.

"Ini bandingan contoh seolah-olah, 2.000 tahun dari sekarang, para arkeologi menemukan gua Muhammad Ali namun lupa menyebutkan sepasang sarung tangan tinju yang ditemukan di sana. Tak ada yang istimewa dari sebuah sarung tinju, tapi bila itu sarung tangan yg dimiliki petinju terkenal makan ia akan menjadi tarikan” katanya.

Jacobovici pernah menjadi host program Naked Archaeologist di setesen History International dan bekerja sama dengan pembuat film James Cameron pada 2007 untuk membuat film dokumen kontrovesi, "The Lost Tomb of Jesus."

Sebelum ini beliau pernah bertanyakan pada Israel Antiquities Authority soal paku itu. "Saya diberitahu ianya telah hilang."

Kayafas, katanya, dikenal karena satu: pengadilan dan penyaliban Jesus. "Dia mungkin merasa terdorong untuk mengambil paku tersebut bersamanya ke kuburnya," kata Jacobovici.

Namun Gabriel Barkay, seorang profesor arkeologi di Bar-Ilan University, meragukan pertemuan itu. "Tidak ada bukti bahwa ia berasal dari makam Kayafas," katanya.

Paku banyak digunakan untuk "berbagai tujuan," kata Barkay, "dari memperbaiki gerbang besi untuk pintu kayu atau keranda, atau pun untuk penyaliban."

Ronny Reich, arkeologi Universiti Haifa yang juga pernah mengkaji Gua Kayafas, percaya gua itu "milik anggota keluarga Kayafas". Namun ia tak yakin dengan pendapat yg mengatakan paku itu sebagai dari kayu penyalib Jesus. – mjr/republika