Semua nubuatan tentang Yesus Kristus, dari kelahiranNya sampai kematianNya di kayu salib telah digenapi. Demikian juga dengan tulisan INRI (Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum artinya Yesus orang Nazaret, Raja Yahudi).
Nabi Yesaya (500 SM) telah menubuatkan kelahiran Yesus di dalam kitab Yes 9:5 ---> Sebab seorang anak telah lahir untuk kita...namanya disebutkan orang: ...Raja Damai.
Kematian Yesus terjadi sesuai dengan kehendak Allah. Rom 3:25 ---> Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamai...
Dia (Yesus) yang tidak berdosa telah dijadikanNya dosa (2 Kor 5:21) dengan jalan memikul (menanggung) salib (dosa) dari seluruh umat manusia.
Bagaimana mungkin Yesus yang begitu mulia, dengan kuasaNya telah melakukan begitu banyak mujizat, dibunuh? Bahkan Pontius Pilatus sendiri tidak menemukan alasan yang tepat untuk mengadili Yesus (Luk 23:3).
Penyaliban Yesus terjadi melalui suatu persekongkolan. Disebabkan karena banyak orang Yahudi yang mulai percaya setelah melihat berbagai mujizat yang dilakukan Yesus sehingga imam-imam kepala menjadi gusar. Mereka takut kehilangan pekerjaannya sebagai seorang imam karena orang-orang sakit akan lebih mempercayai Yesus.
Yoh 11:47-48 ---> Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Ayat 53 ---> Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.
Maka Kayafas, seorang imam besar pada waktu itu, merancangkan siasat untuk membunuh Yesus...(Perikop: Persepakatan membunuh Yesus..., Yoh 11:45-47)
Yesus-pun ditangkap dan dibawa ke ke Mahkamah Agama. Di hadapan Pontius Pilatus, Kayafas melaporkan bahwa Yesus telah mengakui diri-Nya sebagai Anak Allah dan hal itu merupakan suatu kejahatan besar bagi kaum Yahudi. Tapi bagi Pontius Pilatus itu bukan merupakan suatu tuduhan yang serius karena Pontius adalah utusan kaisar Romawi yang tidak percaya akan Allah. Mereka menyembah dewa-dewa yang bernama Zeus, Helius, Apollo, Poseidon dan lain-lain. Tidak ada dari dewa bangsa Romawi yang bernama Allah.
Akhirnya Kayafas mengubah tuduhan atas Yesus menjadi : "Dia (Yesus) mengaku sebagai seorang Raja" (Mrk 15:26). Ini baru tuduhan serius. Karena bagi Pontius Pilatus, rakyatnya boleh menyembah banyak dewa tapi hanya boleh ada satu Raja, yakni kaisarnya, yang tinggal di Roma.
Yoh 19:12-16a ---> ...tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan kaisar." Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada kaisar!"
Akhirnya, dengan tuduhan itulah Yesus disalibkan dan Pontius menyuruh memasang tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."