Apakah yang dikatakan Alkitab tentang pelayanan hukum Taurat? Ddalam 2 Korintus 3:1-9 disebutkan bahwa Hukum Taurat adalah pelayanan yang memimpin kepada kematian dan memimpin kepada penghukuman, tetapi pelayanan kasih karunia memimpin kepada kehidupan (lebih lanjut bacalah Galatia pasal 1-6). Hukum Taurat “menuntut” kebenaran dari manusia berdosa, tetapi kasih karunia “memberi” kebenaran kepada manusia berdosa. Hukum Taurat itu menuntut kesempurnaan, tetapi tidak ada satu orang pun yang sanggup melakukannya.
Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus (Yohanes 1:17).
Di zaman Taurat, pada hari Pentakosta pertama, 10 Perintah Tuhan diberikan di kaki gunung Sinai dan 3000 orang mati (Keluaran 32:28), tetapi di zaman Kasih Karunia, pada hari Pentakosta kedua, Roh Kudus dicurahkan di Bukit Sion 3000 orang dibaptis dan diselamatkan (Kisah 2:41). Di bawah hukum Taurat orang mengalami kematian, tetapi di bawah kasih karunia orang alami dan menerima keselamatan. Sekarang ada dua pilihan, mau hidup di bawah Hukum Taurat atau di bawah Kasih Karunia ? Kita sebaiknya memilih untuk hidup di bawah Kasih Karunia. Dalam I Korintus 15:56 disebutkan bahwa sengat maut ialah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Akan tetapi kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemenangan kepada kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Orang yang tidak berada di bawah hukum Taurat tetapi di bawah kasih karunia tidak akan dikuasai lagi oleh dosa (Roma 6:14).
Di dalam Alkitab ada dua Perjanjian, yaitu perjanjian di bawah hukum Taurat dan perjanjian kasih karunia (Ibrani 8:7). Semua manusia “cacat” (mereka tidak setia dan berdosa) sehingga tidak ada yang bisa menggenapi perjanjian hukum Taurat (Ibrani 8:8-13), sehingga dicari tempat untuk perjanjian yang kedua, yaitu kasih karunia. Tuhan menaruh belas kasihan kepada manusia. Hal ini menjadi sebuah perjanjian yang baru.
Di dalam hukum Taurat orientasinya adalah upaya manusia untuk mengakui dirinya di hadapan Tuhan, tetapi di dalam kasih karunia adalah upaya Allah, ini adalah pemberian Allah.
Firman Tuhan dengan tegas menyebutkan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mentaati Hukum Taurat. Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum dan tetapi mengabaikan salah satu bagian saja, maka ia bersalah terhadap seluruhnya (Yakobus 2:10). Tetapi sebaliknya di dalam kasih karunia Allah, pada saat kita percaya Yesus maka kita menerima keselamatan, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang yang percaya (Roma 1:16). Contoh : Seorang muda yang kaya, datang kepada Yesus mengharapkan pujian dari Yesus karena ia telah melakukan 10 perintah Hukum Taurat. Tetapi ketika di “test” dengan perintah yang pertama ia gagal. Yesus berkata kepadanya, “Juallah hartamu dan ikutlah Aku”, ternyata ia tidak dapat melakukannya sebab hartanya telah menjadi “illah lain” di hatinya.
Pada zaman Perjanjian Lama, setiap kali bangsa Israel berbuat dosa, mereka membawa korban darah binatang. Darah domba dalam Perjanjian Lama itu hanyalah merupakan bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, tetapi hakekat keselamatan adalah apa yang dikerjakan oleh Yesus (Ibrani 10:1). Yang menghapus dosa dunia adalah Yesus, bukan darah domba (Yohanes 1:29). Jika Hukum Taurat hanya “bayangan” dan tidak dapat dilakukan, lalu untuk apa hukum itu diberikan kepada kita?
Hukum Taurat ini seperti cermin; Jika seseorang bercermin dan melihat wajahnya “jelek”, maka ia tidak bisa menyalahkan cermin itu.
Dengan adanya cermin itu, maka seseorang dapat melihat “kekurangannya”, tetapi cermin itu tidak dapat melakukan apa-apa. Hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah (Roma 5:20). Dengan adanya Hukum Taurat pelanggaran semakin terlihat. Dan berita baiknya untuk kita yang hidup di bawah kasih karunia tersedia pengampunan yang berlimpah-limpah karena di dalam Kristus tidak ada penghukuman lagi karena kita mendapat kasih karunia.
Firman Tuhan berulang-ulang menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan Hukum Taurat, karena justru oleh Hukum Tauratlah orang mengenal dosa (Roma 3:20). Jika kebenaran dapat datang karena melakukan Hukum Taurat, maka Kristus tidak perlu mati bagi kita. Tetapi karena kita tidak bisa melakukan Hukum Taurat dan semua tuntutannya, maka Yesus mati untuk menggenapi semua tuntutan Hukum Taurat (Galatia 2:21). Setiap kali kita berdosa, itu tidak GRATIS, tetapi ada surat hutang yang harus dibayar dan Yesus sudah membayar semua tuntutan Hukum Taurat tersebut dengan darah-Nya dengan memakukannya di kayu salib (Kolose 2:14).
Dengan demikian surat hutang tersebut sudah dibayar lunas oleh Yesus.
Iblis itu sangat licik dan ia menggunakan tuntutan Hukum Taurat untuk menuduh dan mendakwa orang Kristen terus-menerus siang dan malam. Ia memasukkan dalam pikiran orang Kristen sebagai orang yang tidak layak dan berdosa, sehingga orang tidak menghargai korban Kristus di kayu salib. Jangan ijinkan Iblis menuduh dan mendakwa kita.
Sesungguhnya oleh karya Kristus di kayu salib itulah maka kita “dilayakkan” untuk menerima berkat pengampunan, keselamatan, kekayaan, keberhasilan, kesembuhan, dll (Wahyu 12:10).
Di dalam Alkitab disebutkan ada 2 pohon, yaitu pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat (Kejadian 2:9, 17) dan pohon kehidupan (Kejadian 3:22). Karena gagal dan berdosa, maka manusia diusir dari taman Eden. Pohon kehidupan ada di tengah taman dan dijaga malaikat dengan pedang yang menyambar (Zakaria 13:7). Yesus sebagai “Good Sheperd” dibunuh supaya dengan darah-Nya kita memiliki akses (jalan masuk) ke Pohon Kehidupan dan mendapatkan kehidupan, karena barangsiapa memiliki Yesus kita memiliki kehidupan (I Yohanes 5:12, 20).
Berikut ini konsep orang yang hidup di dalam Hukum Taurat :
- Orang itu berkata, Tuhan itu baik kalau kita baik dan Tuhan itu jahat kalau kita jahat
- Tuhan menghukum kita karena semua kesalahan kita
- Kita harus berupaya melakukan perintah-perintah supaya dibenarkan dihadapan-Nya
- Kita harus mengaku dosa kita, jika tidak mengaku maka kita tidak selamat
- Kita selamat karena anugerah dan usaha kita sendiri
Sekarang kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat tetapi di bawah kasih karunia.
Kalimat pertama Alkitab adalah “Pada mulanya Allah” (Kejadian 1:1), dan kalimat terakhir Alkitab adalah “Kasih Karunia Allah Menyertai kamu” (Wahyu 22:21). Marilah kita memilih untuk hidup di bawah Kasih Karunia Allah dan bukan di bawah Hukum Taurat.. Amin.
Dalam kasih-Nya
Ps. Yusak hadisiswantoro