Jumat, 17 Juni 2011

Mereka Bangsa Penginjil, tapi sekarang mereka perlu diinjili, loh kok bisa?

Benua Eropa merupakan benua yang menjadi basis kekristenan sejak jaman dulu. Kristen berkembang pesat melalui karya penginjilan yang dikerjakan oleh Paulus. Kristen terus menjadi agama utama di Eropa hingga era perang dunia dan penjajahan. Roma didaulat sebagai pusat peradaban Kristen. Namun sejak reformasi gereja oleh Matin Luther, Jerman dan Swis mulai menampakkan dirinya pula sebagai kekuatan baru di tubuh kekristenan. Belanda dan Inggris pun ikut terkena imbas gelora reformasi dari Jerman. Roma turut mengembangkan sayap hingga ke Spanyol dan Portugal. Inggris dan Belanda meneruskan semangat penginjilan hingga ke Afrika, Asia, dan Australia. Spanyol serta Portugal tak mau ketinggalan dengan menginjili Amerika serta sebagian Asia. Buah dari penginjilan itu dapat kita lihat saat ini. Kekristenan terus berkembang meski perlahan di Asia dan Amerika. Pemuda dari Korea, Indonesia, Brazil, Argentia
, serta negara-negara lain tanpa lelah membawa terang Injil ke Afrika, benua yang masih membutuhkan kasih sesama.
Meski penolakan dan penyiksaan terus dialami para penginjil dari saudara satu suku yang belum percaya kepada Yesus. Namun penyiksaan itu membuat semangat penginjilan semakin besar berkobar. Kini, tinggal dua wilayah di Asia dan Eropa yang belum mengenal serta melihat Karya Agung Tuhan kita. Wilayah yang paling sering memberi penyiksaan kepada hamba-hamba Tuhan, Cina dan Rusia. Lantas, bagaimana kabarnya dengan basis kekristenan terbesar yaitu Eropa setelah beberapa abad? TERPURUK. Banyak gedung-gedung gereja yang akhirnya dijualuntuk dijadikan museum, tempat hiburan, diskotik, bahkan rumah ibadah agama lain. Salah satu contoh adalah Belanda. Kebaktian minggu sepi jemaat, yang datang pun para orang tua atau veteran perang. Anak-anak muda banyak yang menjadi atheis bahkan terlibat seks bebas. Orang dewasa yang produktif hanya memikirkan pekerjaan dengan motto "time is money". Oleh karena itu, sepertinya Benua ini harus kembali diinjili tidak lagi oleh Paulus namun oleh pemuda-pemuda Asia, Amerika, bahkan tidak menutup kemungkinan bagi para pemuda Afrika. Sampai akhirnya injil telah dikabarkan ke seluruh pelosok dunia. Dan Tuhan Yesus akan bersiap untuk datang kembali ke dunia ini