Senin, 29 Juli 2013

Yesus Sudah Bangkit

1 Korintus 15:1-10

Yesus sudah bangkit! Apakah Saudara percaya Dia sudah bangkit dan hidup dari antara orang mati pada hari yang ketiga? Puji Tuhan apabila Saudara percaya dan tetap berpegang teguh! Kebangkitan Kristus adalah fakta sejarah yang menjadi fondasi iman Kristen. Jikalau Kristus tidak dibangkitkan sia-sia iman dan pelayanan kita kepada Tuhan Yesus Kristus (ayat 14). Puji syukur kepada Allah karena Dia menyatakan kebenaran tentang kebangkitan ini melalui rasul Paulus. Sekalipun, Paulus sebenarnya sedang menjawab ajaran sesat mengenai kebangkitan orang mati secara umum. Di antara jemaat Korintus, ada orang-orang yang mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati (ayat 12). Nah, jika tidak ada kebangkitan orang mati, pastilah Tuhan Yesus juga tidak dibangkitkan! Itu sebabnya ketika Paulus menjelaskan bagian ini, kita masa sekarang menerima penjelasan tentang kebangkitan Tuhan kita, Yesus Kristus. Paulus memberikan bukti-bukti bahwa Kristus dibangkitkan pada hari yang ketiga! Jika Kristus dibangkitkan, ada kebangkitan orang mati. Dan kita akan dibangkitkan pada akhir zaman, saat Tuhan Yesus datang kembali, dan tinggal bersama Dia selama-lamanya.

BUKTI-BUKTI KEBANGKITAN KRISTUS!

Rasul Paulus memberikan bukti-bukti kebangkitan Kristus kepada kita. Apa bukti-bukti kebangkitan Kristus?

1. Iman orang-orang percaya sepanjang abad (ayat 1-2).

Peristiwa kebangkitan Kristus terjadi 2000 tahun yang lalu dan berita kebangkitan Tuhan Yesus ini sudah dipegang sejak abad pertama (lebih dari 1900 tahun yang lalu). Luar biasa bukan? Iman Kristen telah berumur hampir 2000 tahun yang lalu. Jika bukan kebenaran, maka dengan seleksi waktu yang demikian panjang, sudah pasti tidak akan ada lagi. Tetapi, lihatlah iman orang percaya itu ada hingga masa kini. Bukan itu saja, apabila kebangkitan Kristus hanya dongeng atau mitos, lihatlah betapa banyak jiwa-jiwa beriman yang mati karena iman yang mereka pegang! Stevanus yang dirajam batu hingga mati, Yakobus yang dipenggal, Petrus yang tersalib terbalik, Polycharpus yang dibakar hidup-hidup dan banyak orang percaya yang diadu dengan binatang buas, dibakar dan dianiaya karena iman pada Kristus yang sudah dibangkitkan pada hari yang ketiga! Betapa konyolnya jika apa yang mereka pegang sebenarnya cerita bohong atau sekedar mitos. Adakah orang mau mati karena cerita “kancil mencuri ketimun” atau kisah “kancil dengan buaya”? Jangan pernah ragu, Kristus Yesus sudah bangkit bagi Saudara!

Kamis, 25 Juli 2013

Kesaksian Indah Hawa Ahmed

* Mohon dibagikan sebanyak-banyaknya dan bagi mereka yang sudah membagikan postingan ini, kami berdoa biarlah Tuhan Yesus memperhitungkannya.


=== Sebuh Kisah NYATA ====

Hawa Ahmed adalah seorang mahasiswa non-Kristen di Afrika Utara.

Suatu hari, dia membaca traktat Kristen di asramanya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen.

Ayahnya adalah seorang Emir (penguasa Muslim). Dapat dipastikan bahwa dia akan kehilangan warisan keluarganya jika dia menyatakan pertobatannya.

Dia benar- benar belum siap untuk menghadapi sesuatu yang terjadi berikut ini.

Ketika Hawa memberitahu keluarganya bahwa dia telah menjadi Kristen dan mengganti namanya menjadi Faith, ayahnya benar-benar murka. Ayah dan kakak-kakaknya yang laki-laki melucuti pakaiannya dan mengikatnya di sebuah kursi yang dipasangi sebatang logam.

Mereka bermaksud menghukumnya dengan arus listrik. Faith meminta mereka untuk meletakkan Alkitab di atas pangkuannya. Ayahnya menjawab, "Jika kau ingin mati bersama dengan kepercayaanmu yang salah, jadilah seperti yang kau inginkan." Salah satu kakaknya menambahkan, "Itu akan menunjukkan bahwa kepercayaanmu tidak punya kuasa."

Meskipun dalam keadaan terikat, Faith dapat menyentuh ujung Alkitabnya.
Dia merasakan kedamaian meliputi hatinya, seolah-olah ada seseorang yang berdiri di sampingnya. Ketika ayah dan kakaknya memasukkan steker ke dalam soketnya - tidak terjadi apapun -- dan tidak ada sesuatupun yang terjadi.
Mereka mencoba sampai 4 kali dan mengganti kabelnya, tetapi listrik tetap tidak mengalir juga.

Akhirnya, ayah Faith, karena frustasi dan marah, dia memukul, mengusirnya serta berteriak, "Kau bukan anakku lagi."

Lalu dia melemparkan anak perempuannya itu ke jalanan tanpa sehelai baju melekat di tubuhnya.

Faith berlari menyusuri jalan, merasa terhina dan dipermalukan.

Banyak orang memandangnya dan shock melihatnya. Dalam keadaan gemetar karena kedinginan dan sambil berlinang air mata, Faith berlari menuju ke rumah seorang temannya. Temannya mempersilakan Faith masuk, memberinya pakaian dan tempat bernaung.

Hari berikutnya, temannya itu bertanya kepada para tetangga tentang apa yang mereka lihat dan pikirkan saat melihat Faith berlarian tanpa busana di jalanan.

"Aku tidak mengerti yang kau tanyakan?" mereka bertanya.

"Gadis itu memakai baju putih yang sangat indah. Bahkan kami bertanya-tanya kepada diri kami sendiri mengapa ada seseorang yang memakai baju putih seindah itu berlarian di sepanjang jalan."

Saat ini Faith bekerja sebagai evangelis fulltime di EHC.

Cerita di atas dari sumber ini :
- https://www.pillaroftruthministries.com/inspirationalstories4.html
- http://www.ukapologetics.net/threebrief.htm

Tuhan Yesus Memberkati ♥♥♥=== Sebuh Kisah ...NYATA ====

Hawa Ahmed adalah seorang mahasiswa non-Kristen di Afrika Utara.

Suatu hari, dia membaca traktat Kristen di asramanya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen.

Ayahnya adalah seorang Emir (penguasa Muslim). Dapat dipastikan bahwa dia akan kehilangan warisan keluarganya jika dia menyatakan pertobatannya.

Dia benar- benar belum siap untuk menghadapi sesuatu yang terjadi berikut ini.

Ketika Hawa memberitahu keluarganya bahwa dia telah menjadi Kristen dan mengganti namanya menjadi Faith, ayahnya benar-benar murka. Ayah dan kakak-kakaknya yang laki-laki melucuti pakaiannya dan mengikatnya di sebuah kursi yang dipasangi sebatang logam.

Mereka bermaksud menghukumnya dengan arus listrik. Faith meminta mereka untuk meletakkan Alkitab di atas pangkuannya. Ayahnya menjawab, "Jika kau ingin mati bersama dengan kepercayaanmu yang salah, jadilah seperti yang kau inginkan." Salah satu kakaknya menambahkan, "Itu akan menunjukkan bahwa kepercayaanmu tidak punya kuasa."

Meskipun dalam keadaan terikat, Faith dapat menyentuh ujung Alkitabnya.
Dia merasakan kedamaian meliputi hatinya, seolah-olah ada seseorang yang berdiri di sampingnya. Ketika ayah dan kakaknya memasukkan steker ke dalam soketnya - tidak terjadi apapun -- dan tidak ada sesuatupun yang terjadi.
Mereka mencoba sampai 4 kali dan mengganti kabelnya, tetapi listrik tetap tidak mengalir juga.

Akhirnya, ayah Faith, karena frustasi dan marah, dia memukul, mengusirnya serta berteriak, "Kau bukan anakku lagi."



Lalu dia melemparkan anak perempuannya itu ke jalanan tanpa sehelai baju melekat di tubuhnya.

Faith berlari menyusuri jalan, merasa terhina dan dipermalukan.

Banyak orang memandangnya dan shock melihatnya. Dalam keadaan gemetar karena kedinginan dan sambil berlinang air mata, Faith berlari menuju ke rumah seorang temannya. Temannya mempersilakan Faith masuk, memberinya pakaian dan tempat bernaung.

Hari berikutnya, temannya itu bertanya kepada para tetangga tentang apa yang mereka lihat dan pikirkan saat melihat Faith berlarian tanpa busana di jalanan.

"Aku tidak mengerti yang kau tanyakan?" mereka bertanya.

"Gadis itu memakai baju putih yang sangat indah. Bahkan kami bertanya-tanya kepada diri kami sendiri mengapa ada seseorang yang memakai baju putih seindah itu berlarian di sepanjang jalan."

Saat ini Faith bekerja sebagai evangelis fulltime di EHC.

Cerita di atas dari sumber ini :
- https://www.pillaroftruthministries.com/inspirationalstories4.html
- http://www.ukapologetics.net/threebrief.htm

Tuhan Yesus Memberkati ♥♥♥

Senin, 22 Juli 2013

YESUS MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MURID-MURID-NYA

Yohanes 20:19-23

Setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Dalam sebuah kesempatan, di sebuah ruangan yang terkunci, dimana murid-murid mengalami ketakutan, Tuhan Yesus menyampaikan ‘damai sejahtera’ sebanyak dua kali.

I. Damai Sejahtera Yang Pertama (Yoh. 20:19-20)

Dalam situasi ketakutan terhadap orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus datang di tengah-tengah para murid-Nya. Tuhan Yesus berkuasa tidak dapat di halangi oleh apapun juga, termasuk pintu-pintu yang terkunci (band. Yohanes 20:26). Mereka dalam ketakutan, tentunya mereka sedang berdoa dan Tuhan hadir ditengah-tengah muridNya. Ini sesuai janji Tuhan dalam Injil Matius 18:19-20 bahwa Dia akan hadir ditengah murid-murid yang berdoa. Sehingga kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini. Tuhan Yesus sudah bangkit, sebab itu Dia dapat hadir ditengah perhimpunan kita dan memberikan damai sejahtera. Tuhan Yesus berfirman: “Damai sejahtera bagi kamu.” Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan tidak sama dengan damai sejatera yang dunia berikan (Yohanes 14:27; 16:33). Damai sejahtera dengan Allah Bapa oleh kurbanNya. Tetapi juga damai sejahtera di tengah gegap gempita pergumulan dunia ini. Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera bagi kita! Kemudian Tuhan juga menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada murid-muridNya, dan ketika mereka melihat, mereka bersukacita. Persekutuan dengan Bapa dan Tuhan Yesus memberikan sukacita yang penuh ( I Yohanes 1:3-4 lihat juga Ibrani 13:6 dan mazmur 68:2).

II. Damai Sejahtera Yang Kedua (Yoh. 20:21-23)

Untuk kedua kalinya, Tuhan Yesus menyampaikan damai sejahteraNya. Namun kali ini disertai dengan sebuah pengutusan. Pengutusan tersebut adalah untuk menyampaikan berita sukacita yang telah mereka terima, yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan berita pengampunan Tuhan. Kita tidak boleh hanya menikmati damai sejahtera dari Tuhan Yesus sendiri, tetapi damai sejahtera itu harus kita wartakan (Yesaya 61:1-3; Lukas 4:18-19). Tuhan menanyakan siapa yang mau Dia utus (Yesaya 6:5-8). Tuhan kemudian bukan hanya mengutus, tetapi mengkuduskan Yesaya untuk menjadi utusanNya. Seperti halnya Tuhan Yesus mengutus dan menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus yang akan mengkuduskan dan memampukan kita untuk menjadi utusanNya yaitu memberitakan damai sejahtera (Kisah Para Rasul 1:8).


Mari Saudara kita hidup dengan tidak takut dan penuh sukacita karena Tuhan Yesus sudah bangkit dan memberi kita damai sejahtera-Nya. Namun jangan lupa damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan mengutus kita untuk membagikannya bagi dunia ini.

Pdt. Gersom Sunarto

Senin, 15 Juli 2013

Kasih Yesus dalam KebangkitanNYA


Matius 28:1-10

Tuhan Yesus menyatakan kuasa kebangkitanNya dan juga menyatakan kasih dalam kebangkitanNya. Melalui kebangkitanNya KasihNya dinyatakan kepada murid-muridNya. Maria Magdalena bersama temannya datang ke kubur Yesus dan menyaksikan kejadian yang sangat dahsyat, terjadi gempa bumi yang hebat, Malaikat turun dari langit dan menggulingkan pintu kubur serta kubur Yesus kosong. Peristiwa kebangkitan Tuhan dengan kubur yang kosong membuat kegalauan bagi Maria Magdalena dan murid-murid yang lain. Kegalauan tersebut dikarenakan murid-murid lupa akan perkataan Tuhan bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga.Tetapi Yesus menyatakan kasih melalui kebangkitanNya.

Apa bukti kasih Yesus dalam kebangkitanNya?

I. Tuhan Yesus Mengutus MalaikatNya (ayat 2-7)

Tuhan mengutus malaikatNya supaya malaikat “menyambut” kedatangan Maria Magdalena dan teman-temannya. Ini adalah bukti dari kasih Yesus kepada murid-muridNya. Ditengah kegalauan hati dari perempuan-perempuan itu Yesus mengutus malaikatNya supaya mereka tahu bahwa Yesus sudah bangkit. Bahkan malaikat tersebut menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti kebangkitanNya dengan cara menunjukkan bahwa kubur Yesus telah kosong. Malaikat menyampaikan pesan Yesus bagi murid-muridNya yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan beritakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus.

II. Tuhan Yesus menjumpai secara langsung (ayat 9).

Dalam tubuh kemuliaanNya, Tuhan Yesus menjumpai Maria Magdalena dan temannya. Tidak cukup malaikat saja yang menjumpai para murid, tetapi Yesus sendiri datang menjumpai mereka. Ini adalah suatu bukti bahwa betapa Yesus sangat mengasihi para murid. Melalui kedatanganNya kepada para murid adalahTuhan Yesus ingin lebih meyakinkan kebangkitanNya, karena mereka masih belum yakin bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi setelah Yesus menampakkan diri kepada mereka, barulah mereka percaya dan bersukacita.

III. Tuhan Yesus Melenyapkan Ketakutan (ayat 10).

Saat kematian Tuhan Yesus, murid-murid merasa kecewa dan putus asa, karena pemimpin mereka telah mati, mereka takut dengan orang-orang Yahudi. Tetapi ketika Yesus bangkit dan menjumpai mereka Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan mereka. Saat Tuhan menjumpai mereka, para murid juga masih merasa ketakutan. Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan para murid sebab kehadiran Tuhan dianggap sebagai hantu (band. Lukas 24:36-42). Tuhan Yesus melenyapkan ketakutan mereka dengan berkata: “Jangan Takut”. Makna “Jangan Takut...,” adalah Aku bukan hantu (band. Lukas 24:36-42), Aku bangkit dan hidup, serta “Aku TuhanMu dan AllahMu, yang menjadi sumber pengharapanMu dari sekarang sampai selama-lamanya.” Tuhan Yesus memberkati


Pdm. Dwi Cahyono

Senin, 08 Juli 2013

Jangan Putus Asa

Lukas 24:13-35

Siapa saja dapat berputus asa! Lihat saja di jalan menuju Emaus, dua orang murid Yesus, salah satunya bernama Kleopas, berjalan dengan penuh keputus-asaan. Sekalipun murid Yesus, mereka berputus asa. Bagaimana dengan Saudara? Apakah kita sedang berputus asa? Bagaimana ciri-ciri seseorang yang berputus asa? Pertama, biasanya seorang yang putus asa menjadi murung. Seperti dua murid itu, mereka berjalan dengan wajah murung (ayat 17). Kedua, putus asa menyebabkan kehilangan semangat dan harapan (ayat 19-21). Terakhir, orang yang berputus asa seringkali tidak dapat melihat Tuhan Yesus! Kleopas dan temannya tidak dapat mengenali kehadiran Tuhan Yesus yang sudah bangkit dari antara orang mati (ayat 15-16). Keputus-asaan membutakan sehingga tidak mampu melihat sekeliling dengan baik apalagi memandang Tuhan. Apakah saat ini Saudara berputus asa?

PENYEBAB KEPUTUS-ASAAN

Kisah ini bukan saja menunjukkan bahwa siapa saja dapat berputus asa, tetapi juga tentang penyebab keputus-asaan. Paling tidak ada dua hal yang menyebabkan seseorang berputus asa. Pertama, karena harapannya tidak terpenuhi. Kleopas dan mungkin murid-murid yang lain memiliki harapan bahwa Tuhan Yesus akan membebaskan mereka dan Israel dari penjajahan Roma, tetapi ternyata Dia justru mati disalibkan (ayat 19-21). Siapa yang tidak berputus asa menghadapi hal ini? Tetapi ini sebenarnya bukanlah penyebab utama! Penyebab kedua inilah yang merupakan penyebab utama, yaitu karena tidak mengenal Tuhan Yesus dan kehendakNya dengan benar. Kleopas seperti halnya para murid lainnya ‘kurang’ mengenal Tuhan Yesus secara benar. Bagi mereka, Yesus adalah Nabi dan Mesias yang seharusnya menang dan mengalahkan penjajahan Romawi, bukannya mati di kayu salib! (baca ayat 19-24). Mereka tidak mengerti kehendak Bapa dan Tuhan Yesus bahwa Tuhan Yesus harus mati untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Itu sebabnya Tuhan Yesus, yang bangkit, memperkenalkan siapa diriNya dan mengajarkan kehendak Bapa-Nya (ayat 25-27). Seringkali kurangnya pengenalan kita pada Tuhan Yesus dan kehendakNya membuat kita berputus asa. Kita tidak mengerti siapa Dia dan apa kehendaknya dalam kegagalan, tantangan dan pergumulan kita, bahkan dalam harapan-harapan kita yang tidak terpenuhi.


TERLEPAS DARI KEPUTUS-ASAAN!

Puji Tuhan, kisah ini menunjukkan bahwa TUHAN YESUS tidak mengijinkan keputus-asaan menguasai dan mengalahkan murid-muridNya! Bahkan sampai saat ini! Bagaimana mengalakan keputus-asaan?

1. Percayalah Bahwa TUHAN YESUS Yang Sudah Bangkit Selalu

Peduli Kepada Murid-murid Yang Berputus Asa (ayat 15-16).

Lihat, Tuhan Yesus yang sudah bangkit, menghampiri Kleopas dan temannya yang berputus asa (ayat 15-16). Dia tidak membiarkan murid-muridNya terpuruk dalam keputus-asaan! Ya, pertolongan selalu datang “dari atas” terlebih dahulu! Bila kita berputus asa, kita tidak dapat menolong diri kita sendiri. Kita selalu memerlukan tangan Tuhan Yesus yang sudah bangkit! Kita seperti “bejana tanah liat” yang rentan dan lemah. Itu sebabnya kita selalu membutuhkan Tuhan Yesus. Dan yang terpenting lagi, Dia bersedia, Dia mempedulikan kita yang berputus asa. Dia selalu mencari kita! Percayailah dan jangan berputus asa lagi!

2. Belajar dan Percayai Firman Tuhan (ayat 25-27).

Tuhan Yesus yang sudah bangkit, tidak hanya mencari Kleopas dan temannya yang putus asa, tetapi mengajar firmanNya! Tuhan Yesus menegur dan mengajarkan Kitab Suci tentang pribadiNya dan kehendakNya! Melalui Alkitab, kita akan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus dan segala kehendakNya. Bukankah sudah kita bahas bahwa salah satu penyebab keputus-asaan adalah tidak mengenal Kristus dan kehendakNya atas pergumulan hidup kita? Firman Tuhan bukan saja akan menumbuhkan pengenalan kita akan pribadi Tuhan Yesus dan kehendakNya, tetapi juga akan menguatkan dan mengobarkan semangat kita kembali. Hati Kleopas dan temannya berkobar-kobar ketika mendengarkan pengajaran Alkitab yang disampaikan Tuhan Yesus! (ayat 32). Bukankah dengan merenungkan Firman Tuhan setiap hari, hati kita dikuatkan, semangat dikobarkan dan sukacita kita rasakan? Mari kita merenungkan firmanNya setiap hari dan kalahkan keputus-asaan!

3. Berjalanlah Bersama Tuhan Yesus Yang Sudah Bangkit!

Kita harus mengerti hati Tuhan Yesus yang mau menyertai murid-murid! Dalam ayat 28-29,Tuhan Yesus “seolah-olah” akan pergi. Artinya, Tuhan Yesus tidak benar-benar akan pergi meninggalkan Kleopas dan temannya! Dengan tepat Kleopas dan temannya memohon, lebih tepat mendesak, agar Tuhan Yesus tinggal serta mereka. Mereka mengambil langkah yang tepat. Mari kita membangun persekutuan yang erat dengan Tuhan Yesus. Dia sudah bangkit dan hidup! Dia menyertai orang yang percaya kepadaNya. Itu sebabnya biarlah kita “mengundang” Tuhan Yesus menyertai kita dengan kehidupan yang setia beribadah, membangun saat teduh dalam doa dan perenungan akan firmanNya setiap hari. Dengan berjalan bersama Tuhan Yesus kita akan berkemenangan atas keputus-asaan.

Tuhan Yesus sudah bangkit, Dia hidup! Dia peduli kepada siapa yang berputus asa. Jangan lagi berputus asa, mari kita bangun persekutuan yang erat dengan Tuhan kita, Yesus Kristus yang sudah bangkit dan undang Dia:

Tinggal sertaku, Kawan-ku Kudus,

hampir malam jangan jalan t’rus,

tiada penolong, hanya Tuhan-ku

silahkan Tuhan tinggal sertaku


Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th.

Senin, 01 Juli 2013

Pekerjaan Allah Kita

YOHANES 9:1-39
 
Dalam pembacaan kita hari ini kita bisa melihat, ada pekerjaan Allah yang harus dinyatakan dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya, yaitu Allah memiliki rencana dan pekerjaan untuk dinyatakan dalam setiap kehidupan kita (Yeremia 29:11). Bahkan dalam setiap masalah dan pergumulan yang kita hadapi.Orang buta yang terdapat dalam pembacaan kita hari ini juga memiliki pergumulan, yaitu buta sejak lahir. Dia juga adalah seorang pengemis yang menunjukkan bahwa dia seorang yang miskin. Tetapi kepada orang yang buta sejak lahir itu, Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang tersebut buta bukan karena dosa dirinya atau dosa orang tuanya (Yohanes 9:3). Tetapi kebutaan dari orang tersebut karena ada pekerjaan Allah yang harus dinyatakan. Mari kita belajar apa yang dikerjakan oleh Allah bagi anak-anakNya.

I. Allah Memberikan Mujizat Kesembuhan (Yohanes 9:1-7).
Tuhan Yesus mencelikkan mata orang buta tersebut dengan cara-Nya. Dia mengolesi mata orang buta tersebut dengan tanah yang telah dicampur dengan ludah-Nya, setelah itu disuruh membasuh dirinya ke kolam Siloam, kemudian orang tersebut dapat melihat kembali.Ajaib bukan? Allah sanggup membuat mujizat bagi kita dengan berbagai cara. Namun seringkali kita membatasi kuasa Allah dengan memaksakan Allah untuk menolong kita menurut cara kita. Ketidakpercayaan atau kebimbangan hanya membuat mujizat Allah tidak terjadi dalam kehidupan kita (Matius 13:58; Markus 6:5-6). Apakah saudara percaya Tuhan Yesus sanggup membuat mujizat bagi Saudara? Mari kita percaya pada Tuhan Yesus dan membiarkan Allah bekerja menurut cara-Nya yang ajaib.


II. Allah Menjadikan Orang Yang Dicelikkan Matanya Sebagai Kesaksian (ayat 8-34).
Orang yang telah dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus menceritakan tentang kuasa Tuhan Yesus kepada para tetangganya (ayat 8-12), kepada orang tuanya (ayat 18-23) dan kepada orang-orang Farisi (ayat 13-17; 24-34). Kesaksiannya memberikan dampak yang luar biasa, banyak orang yang percaya pada Tuhan. Menyaksikan mujizat atau pertolongan Tuhan adalah sama dengan kita memberitakan tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Oleh karena itu, jangan malu bersaksi atau memberitakan Injil (2 Timotius 1:8). Sudahkah saat ini kita memberitakan tentang Tuhan Yesus melalui kesaksian kita?

III. Allah Membuat Orang yang Dicelikkan Matanya Lebih Mengenal Tuhan Yesus.
Orang yang dicelikkan matanya mengalami proses, dari yang tidak mengenal Tuhan Yesus menjadi mengenal Dia, bahkan mengenal secara pribadi (Hosea 4:6; Filipi 3:10; 2 Petrus 3:18). Sudahkah saat ini kita mengenal Tuhan Yesus secara pribadi? Mungkin melalui masalah yang kita hadapi saat ini kita dapat mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi. Seperti kisah Ayub, melalui masalah yang dia hadapi, dia semakin mengenal Tuhan, bukan hanya dari kata orang saja. Ayub dapat menikmati kasih Tuhan dan memandang sendiri kebaikan Tuhan (Ayub 42:5). Dalam setiap pergumulan yang kita hadapi, ada “pekerjaan Allah” yang harus dinyatakan dalam kehidupan kita, yaitu Allah menyatakan mujizat-Nya, Allah menjadikan kita saksi-Nya dan Allah rindu supaya kita lebih mengenal-Nya. Tuhan Yesus memberkati

Pdm. Dwi Cahyono, S.Th