Dalam pembacaan kita hari ini kita bisa melihat, ada pekerjaan Allah yang harus dinyatakan dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya, yaitu Allah memiliki rencana dan pekerjaan untuk dinyatakan dalam setiap kehidupan kita (Yeremia 29:11). Bahkan dalam setiap masalah dan pergumulan yang kita hadapi.Orang buta yang terdapat dalam pembacaan kita hari ini juga memiliki pergumulan, yaitu buta sejak lahir. Dia juga adalah seorang pengemis yang menunjukkan bahwa dia seorang yang miskin. Tetapi kepada orang yang buta sejak lahir itu, Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang tersebut buta bukan karena dosa dirinya atau dosa orang tuanya (Yohanes 9:3). Tetapi kebutaan dari orang tersebut karena ada pekerjaan Allah yang harus dinyatakan. Mari kita belajar apa yang dikerjakan oleh Allah bagi anak-anakNya.
I. Allah Memberikan Mujizat Kesembuhan (Yohanes 9:1-7).
Tuhan Yesus mencelikkan mata orang buta tersebut dengan cara-Nya. Dia mengolesi mata orang buta tersebut dengan tanah yang telah dicampur dengan ludah-Nya, setelah itu disuruh membasuh dirinya ke kolam Siloam, kemudian orang tersebut dapat melihat kembali.Ajaib bukan? Allah sanggup membuat mujizat bagi kita dengan berbagai cara. Namun seringkali kita membatasi kuasa Allah dengan memaksakan Allah untuk menolong kita menurut cara kita. Ketidakpercayaan atau kebimbangan hanya membuat mujizat Allah tidak terjadi dalam kehidupan kita (Matius 13:58; Markus 6:5-6). Apakah saudara percaya Tuhan Yesus sanggup membuat mujizat bagi Saudara? Mari kita percaya pada Tuhan Yesus dan membiarkan Allah bekerja menurut cara-Nya yang ajaib.
II. Allah Menjadikan Orang Yang Dicelikkan Matanya Sebagai Kesaksian (ayat 8-34).
Orang yang telah dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus menceritakan tentang kuasa Tuhan Yesus kepada para tetangganya (ayat 8-12), kepada orang tuanya (ayat 18-23) dan kepada orang-orang Farisi (ayat 13-17; 24-34). Kesaksiannya memberikan dampak yang luar biasa, banyak orang yang percaya pada Tuhan. Menyaksikan mujizat atau pertolongan Tuhan adalah sama dengan kita memberitakan tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Oleh karena itu, jangan malu bersaksi atau memberitakan Injil (2 Timotius 1:8). Sudahkah saat ini kita memberitakan tentang Tuhan Yesus melalui kesaksian kita?
III. Allah Membuat Orang yang Dicelikkan Matanya Lebih Mengenal Tuhan Yesus.
Orang yang dicelikkan matanya mengalami proses, dari yang tidak mengenal Tuhan Yesus menjadi mengenal Dia, bahkan mengenal secara pribadi (Hosea 4:6; Filipi 3:10; 2 Petrus 3:18). Sudahkah saat ini kita mengenal Tuhan Yesus secara pribadi? Mungkin melalui masalah yang kita hadapi saat ini kita dapat mengenal Tuhan Yesus lebih dalam lagi. Seperti kisah Ayub, melalui masalah yang dia hadapi, dia semakin mengenal Tuhan, bukan hanya dari kata orang saja. Ayub dapat menikmati kasih Tuhan dan memandang sendiri kebaikan Tuhan (Ayub 42:5). Dalam setiap pergumulan yang kita hadapi, ada “pekerjaan Allah” yang harus dinyatakan dalam kehidupan kita, yaitu Allah menyatakan mujizat-Nya, Allah menjadikan kita saksi-Nya dan Allah rindu supaya kita lebih mengenal-Nya. Tuhan Yesus memberkati
Pdm. Dwi Cahyono, S.Th