Yohanes 20:19-23
Setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Dalam sebuah kesempatan, di sebuah ruangan yang terkunci, dimana murid-murid mengalami ketakutan, Tuhan Yesus menyampaikan ‘damai sejahtera’ sebanyak dua kali.
I. Damai Sejahtera Yang Pertama (Yoh. 20:19-20)
Dalam situasi ketakutan terhadap orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus datang di tengah-tengah para murid-Nya. Tuhan Yesus berkuasa tidak dapat di halangi oleh apapun juga, termasuk pintu-pintu yang terkunci (band. Yohanes 20:26). Mereka dalam ketakutan, tentunya mereka sedang berdoa dan Tuhan hadir ditengah-tengah muridNya. Ini sesuai janji Tuhan dalam Injil Matius 18:19-20 bahwa Dia akan hadir ditengah murid-murid yang berdoa. Sehingga kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini. Tuhan Yesus sudah bangkit, sebab itu Dia dapat hadir ditengah perhimpunan kita dan memberikan damai sejahtera. Tuhan Yesus berfirman: “Damai sejahtera bagi kamu.” Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan tidak sama dengan damai sejatera yang dunia berikan (Yohanes 14:27; 16:33). Damai sejahtera dengan Allah Bapa oleh kurbanNya. Tetapi juga damai sejahtera di tengah gegap gempita pergumulan dunia ini. Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera bagi kita! Kemudian Tuhan juga menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada murid-muridNya, dan ketika mereka melihat, mereka bersukacita. Persekutuan dengan Bapa dan Tuhan Yesus memberikan sukacita yang penuh ( I Yohanes 1:3-4 lihat juga Ibrani 13:6 dan mazmur 68:2).
II. Damai Sejahtera Yang Kedua (Yoh. 20:21-23)
Untuk kedua kalinya, Tuhan Yesus menyampaikan damai sejahteraNya. Namun kali ini disertai dengan sebuah pengutusan. Pengutusan tersebut adalah untuk menyampaikan berita sukacita yang telah mereka terima, yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan berita pengampunan Tuhan. Kita tidak boleh hanya menikmati damai sejahtera dari Tuhan Yesus sendiri, tetapi damai sejahtera itu harus kita wartakan (Yesaya 61:1-3; Lukas 4:18-19). Tuhan menanyakan siapa yang mau Dia utus (Yesaya 6:5-8). Tuhan kemudian bukan hanya mengutus, tetapi mengkuduskan Yesaya untuk menjadi utusanNya. Seperti halnya Tuhan Yesus mengutus dan menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus yang akan mengkuduskan dan memampukan kita untuk menjadi utusanNya yaitu memberitakan damai sejahtera (Kisah Para Rasul 1:8).
Mari Saudara kita hidup dengan tidak takut dan penuh sukacita karena Tuhan Yesus sudah bangkit dan memberi kita damai sejahtera-Nya. Namun jangan lupa damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan mengutus kita untuk membagikannya bagi dunia ini.
Pdt. Gersom Sunarto
Setelah kebangkitanNya, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya. Dalam sebuah kesempatan, di sebuah ruangan yang terkunci, dimana murid-murid mengalami ketakutan, Tuhan Yesus menyampaikan ‘damai sejahtera’ sebanyak dua kali.
I. Damai Sejahtera Yang Pertama (Yoh. 20:19-20)
Dalam situasi ketakutan terhadap orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus datang di tengah-tengah para murid-Nya. Tuhan Yesus berkuasa tidak dapat di halangi oleh apapun juga, termasuk pintu-pintu yang terkunci (band. Yohanes 20:26). Mereka dalam ketakutan, tentunya mereka sedang berdoa dan Tuhan hadir ditengah-tengah muridNya. Ini sesuai janji Tuhan dalam Injil Matius 18:19-20 bahwa Dia akan hadir ditengah murid-murid yang berdoa. Sehingga kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini. Tuhan Yesus sudah bangkit, sebab itu Dia dapat hadir ditengah perhimpunan kita dan memberikan damai sejahtera. Tuhan Yesus berfirman: “Damai sejahtera bagi kamu.” Damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan tidak sama dengan damai sejatera yang dunia berikan (Yohanes 14:27; 16:33). Damai sejahtera dengan Allah Bapa oleh kurbanNya. Tetapi juga damai sejahtera di tengah gegap gempita pergumulan dunia ini. Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera bagi kita! Kemudian Tuhan juga menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada murid-muridNya, dan ketika mereka melihat, mereka bersukacita. Persekutuan dengan Bapa dan Tuhan Yesus memberikan sukacita yang penuh ( I Yohanes 1:3-4 lihat juga Ibrani 13:6 dan mazmur 68:2).
II. Damai Sejahtera Yang Kedua (Yoh. 20:21-23)
Untuk kedua kalinya, Tuhan Yesus menyampaikan damai sejahteraNya. Namun kali ini disertai dengan sebuah pengutusan. Pengutusan tersebut adalah untuk menyampaikan berita sukacita yang telah mereka terima, yaitu Tuhan Yesus sudah bangkit dan berita pengampunan Tuhan. Kita tidak boleh hanya menikmati damai sejahtera dari Tuhan Yesus sendiri, tetapi damai sejahtera itu harus kita wartakan (Yesaya 61:1-3; Lukas 4:18-19). Tuhan menanyakan siapa yang mau Dia utus (Yesaya 6:5-8). Tuhan kemudian bukan hanya mengutus, tetapi mengkuduskan Yesaya untuk menjadi utusanNya. Seperti halnya Tuhan Yesus mengutus dan menghembusi murid-muridNya dengan Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus yang akan mengkuduskan dan memampukan kita untuk menjadi utusanNya yaitu memberitakan damai sejahtera (Kisah Para Rasul 1:8).
Mari Saudara kita hidup dengan tidak takut dan penuh sukacita karena Tuhan Yesus sudah bangkit dan memberi kita damai sejahtera-Nya. Namun jangan lupa damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan mengutus kita untuk membagikannya bagi dunia ini.
Pdt. Gersom Sunarto