Begitu banyak orang Kristen yang berpikir bahwa
karena mereka mempercayai Allah yang benar, maka mereka secara otomatis menjadi
benar dan punya tiket pasti untuk masuk ke dalam hidup yang kekal. Dan
sepertinya ini merupakan alasan utama untuk menjadi orang percaya.
Ada "orang percaya" yang berkata, "Baiklah,
karena tidak ada cara untuk memastikan apakah Allah itu ada atau tidak,
sebaiknya percaya saja, karena kalau salah, tidak menjadi masalah dan jika
ternyata benar, maka Anda mempunyai hidup yang kekal."
Kata ateis, Ricky Gervais, "Bukannya saya tidak
percaya bahwa ajaran Yesus tidak akan menjadikan dunia ini lebih baik - jika
ajarannya ditaati; tapi masalahnya adalah ajaran-ajarannya jarang sekali
ditaati."
Gervais setuju dengan kata-kata Gandhi - "Saya
suka dengan Kristus Anda, saya tidak suka dengan orang-orang Kristen
Anda."
Menurutnya lagi, "Yesus adalah seorang manusia.
Pesannya selalu tentang pengampunan dan kebajikan. Nilai-nilai yang bagus, tapi
saya sudah melihat nilai-nilai ini dibuang oleh banyak orang Kristen demi
kepentingan pribadi mereka.
Mereka memilih-milih apa yang mau mereka
terapkan dan tolak. "Saya sudah melihat begitu banyak kejahatan dan prasangka
yang dilakukan atas nama Kekristenan (dan banyak agama lain sebenarnya) yang
membuat saya tertanya-tanya apakah mereka tidak terlalu selektif dalam membaca
dan menafsir-ulang doktrin-doktrin mereka.
Tentu saja, orang percaya akan membenarkan diri
dan berkata bahwa Kekristenan itu bukan sekadar persoalan etika, tapi suatu
hubungan dengan Allah yang memang melibatkan etika tapi jauh lebih luas dari
itu.
Namun tetap saja, kita perlu ingat pada apa yang
dikatakan oleh rasul Yakobus bahwa, iman tanpa perbuatan adalah mati. Jika di
dunia ini, orang-orang Kristen sudah semakin dipandang sebagai tidak mengampuni,
tidak toleran, legalistik dan tidak bermurah hati, maka tentunya kita telah
gagal dalam menjadi pengikut Yesus yang ajaran pokoknya adalah tentang kasih dan
pengampunan.
Tidak salah untuk kita mengakui bahwa ateis
seperti Ricky Gervais maupun Gandhi sudah mengungkapkan suatu kebenaran yang
tidak mau kita akui.
Orang-orang ateis seperti Gervaislah yang terus
memperingatkan kita akan bagaimana Kekristenan itu seharusnya dan memperlihatkan
pada kita sejauh mana orang-orang Kristen sudah menyimpang dari pesan inti yang
diungkapkan oleh Yesus Kristus pada kita.
Dan ini bukan suatu hal yang baru. Di sepanjang
sejarah, Allah seringkali memakai orang yang tidak percaya untuk menegur umatNya
dan untuk membawa mereka kembali kepada tujuanNya.
(Tulisan Ricky Gervais berjudul Why I am a
good Christian dapat dibaca di http://www.rickygervais.com/eastermessage.php.