Benarkah orang-orang Palestina yang sekarang berdiam di Gaza dan ”West Bank” adalah keturunan dari orang-orang atau suku Filistin sebagaiman banyak orang mengatakannya? Untuk mengerti ini secara penuh kita harus menyelidiki etimologi dari kata Filistin dan sejarahnya. Kata ”Palestinian” (orang Palestina) adalah bentuk kata Latin untuk ”Philistine” (Orang Filistine). Dalam bahasa Ibrani ”orang-orang Filistin” (jamak) adalah dipanggil ”Plishtim.” Ini bukanlah suatu bentuk Semantik, tetapi suatu bentuk yang berasal dari Yunani kuno untuk orang-orang Filistin yang adalah keturunan dari orang-orang Pelasgian. Suku Pelasgian ini kemungkinan adalah penduduk yang paling tua di Yunani, Epirus dan Makedonia (Rev. Connnop Thirlwall, History of Greece; p.44).
Dalam daftar bangsa-bangsa di Alkitab, nampak bahwa orang Filistin muncul dari keturunan Misraim anak Ham anak kedua dari Nuh (Kej 10:6,13), dan pada ayat 14 tertulis, “orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin.” Orang Kaftorim ini berasala dari pulau Kreta, Yunani.
Gaza didiami oleh orang Awi sebelum suku ini dipunahkan oleh orang Kaftor (Ul 2:23) dan
Yeremia menubuatkan lenyapnya semua orang Kaftorim/Filistin di Gaza melalui tangan orang Mesir (47:1-4).
Ulangan 2:23 – Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka.
Yeremia 47:1,4 - Firman YAHWEH yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza. Sungguh, YAHWEH akan membinasakan orang Filistin, yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.
Karenanya, orang-orang Filistin bukanlah keturunan Abraham. Dan karena orang Filistin bukanlah suatu suku Semetik/Semetic race, (akar kata dari Sem, anak Nuh yang pertama) maka mereka bukanlah keturunan Ismail atau juga Esau.
Tahun 1250 BC, orang Filistin imigran dari Kreta ke Mesir. Orang Mesir memanggil mereka Pulister (atau Peleset atau Purasati) artinya “orang-orang tidak bersih” (the unclean ones). Dan tahun 1176 BC, Ramses Firaun III mengusir mereka dari Mesir ke seberang Wadi El Arish dan ke tempat yang dikenal sekarang sebagai Garis Gaza.
Dalam daftar bangsa-bangsa di Alkitab, nampak bahwa orang Filistin muncul dari keturunan Misraim anak Ham anak kedua dari Nuh (Kej 10:6,13), dan pada ayat 14 tertulis, “orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin.” Orang Kaftorim ini berasala dari pulau Kreta, Yunani.
Gaza didiami oleh orang Awi sebelum suku ini dipunahkan oleh orang Kaftor (Ul 2:23) dan
Yeremia menubuatkan lenyapnya semua orang Kaftorim/Filistin di Gaza melalui tangan orang Mesir (47:1-4).
Ulangan 2:23 – Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka.
Yeremia 47:1,4 - Firman YAHWEH yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza. Sungguh, YAHWEH akan membinasakan orang Filistin, yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.
Karenanya, orang-orang Filistin bukanlah keturunan Abraham. Dan karena orang Filistin bukanlah suatu suku Semetik/Semetic race, (akar kata dari Sem, anak Nuh yang pertama) maka mereka bukanlah keturunan Ismail atau juga Esau.
Tahun 1250 BC, orang Filistin imigran dari Kreta ke Mesir. Orang Mesir memanggil mereka Pulister (atau Peleset atau Purasati) artinya “orang-orang tidak bersih” (the unclean ones). Dan tahun 1176 BC, Ramses Firaun III mengusir mereka dari Mesir ke seberang Wadi El Arish dan ke tempat yang dikenal sekarang sebagai Garis Gaza.
Alkitab juga mereferensikan orang Filistin sebagai orang Kreti/ Cherethies (1 Sam 30:14), yang Alkitab Septuagin (terjemahan tertua berbahasa Yunani untuk Perjanjian Lama) telah menterjemahkannya sebagai Kreta ini merefer ke operasi militer raja Daud: Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb. Daud tidak pernah ke pulau Kreta, ini merefer kepada Gaza yang didiami oleh orang Kreti/ Kreta/ Filistin.
Filistin menguasai lima kota tepi pantai: Gaza, Askelon, Asdod, Ekron dan Gad (Yoshua 13:3). Ini menyangkal claim orang Palestina yang mengatakan 1. mereka adalah keturunan orang Filistin dan 2. penduduk asli tanah Israel, sebab kenyataanya adalah orang-orang Kanaan hidup di tanah yang sekarang negara Israel ada.
Suku-suku asli yang tinggal di Kanaan pada jaman Yosua bisa dilihat pada “Tanah Kanaan … milik siapa sebenarnya?”
“Oleh karena orang Filistin membalaskan dendam kesumat dan di dalam kegembiraannya atas kecelakaan Israel melakukan pembalasan dengan melakukan pembinasaan karena rasa permusuhan yang turun-temurun, oleh sebab itu, beginilah firman Adonai YAHWEH: Sungguh, Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan orang Filistin dan melenyapkan orang Kreta dan membinasakan yang lain-lain di tepi pantai laut [Gaza].” (Yeh 25:15-16). Di ayat inipun juga terdapat dua terminology: orang Filistin dan orang Kreta. Raksasa Goliat berasal dari suku ini
Dari ayat ini kita bisa menghitung berapa lama orang Kreta/ Filistin ini berada di Gaza dan sekitarnya saat nubuatan ini disampaikan oleh nabi. Yehezkiel hidup di awal abad ke 6 BC, dari 1176 ke 600 BC = sedikitnya 576 tahun.
Karena orang Filistin adalah musuh bebuyutan orang Israel, Hadrian, pemimpin Kerajaan Romawi merubah nama Israel menjadi Syria Palestina di tahun 135 AD. Ini adalah caranya Hadrian membalas dendam kepada Israel setelah 69 tahun perlawanan orang Israel terhadap Roma (66-135 AD). Sampai tahun 1948, Israel dikenal sebagai Palestina, meskipun tidak pernah ada sebuah negara dipanggil ”Palestina” di dalam perbatasan Tanah Perjanjian.
Ketika Gaza dikuasai oleh Alexsander Agung/theGreat pada 332 BC, itu ditandai ahir dari ’kerajaan’ Filistin dan orang-orangnya.
Konsep modern ”orang-orang Palestina” menggunakan akar kata yang sama seperti orang-orang Filistin muncul pertama kali tahun 1964. Itu diciptakan oleh pemimpin PLO Yasser Arafat, yang mencari kesatuan dari macam-macam kelompok terroris dibawah nama tertentu untuk melawan Israel.
Alkitab membuktikan bahwa klaim Yasser Arafat ini (orang Palestina adalah keturunan Filistin) adalah tidak benar bisa dilihat pada ayat-ayat ini;
Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana… orang-orang yang tidak bersunat ini.” (1Sam14:1,6).
Perkelahian Daud dengan Goliat: Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: “Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Elohim yang hidup? (1Sam17:26b).
“Orang-orang Palestina tidak ada. Penciptaan suatu negara Palestina hanyalah sebuah arti untuk meneruskan perjuangan kami melawan negara Israel untuk kesatuan Arab kami…. Hanya untk alasan-alasan politik dan taktik kami bicara …keberadaan masyarakat orang Palestina…,” kata Zahir Muhsein, seorang anggota komisi eksekutif PLO, dalam sebuah wawancara dengan koran Belanda Trouw yang terbit 31 Maret 1977. Baca lengkap di sini : Myths of the Middle East by Joseph Farah
Joseph Farah, seorang reporter senior Arab-Amerika dari WorldNet Daily.com pada tulisannya tertanggal 11 Oktober 2000 berkata, “Tidakkah itu menarik bahwa priode perang Arab-Israel 1967, tidak ada gerakan yang serius untuk sebuah tanah air orang Palestina? Pada Perang Enam Hari, Israel merebut Yudea, Samaria dan Yerusalem Timur. Tetapi mereka tidak merebut daerah-daerah ini dari Yasser Arafat. Mereka merebut itu semua dari Raja Hussien Yordania. [Dan Jalur Gaza dari tangan Mesir]. Saya tidak bisa menolong tetapi heran tahu megapa semua orang Palestina ini tiba-tiba menemukan indentitas negaranya setelah Israel memenangkan perang.” Penekanan pada huruf coklat dari saya.
Bagaimanapun, orang-orang Palestina yang sekarang adalah bukan keturunan orang-orang Filistin, tetapi campuran keturunan. Nama-nama mereka menyatakan bahwa mereka imigran dari Timur Tengah. Arus pengungsi besar-besaran dari Irak, Mesir, Syria dan Yordan yang paling tertua tertulis pada 2 Raja-raja 17: 24. Itu terjadi saat Kerajaan Israel Utara berdosa menyembah berhala sehingga dibuang oleh YAHWEH untuk sementara waktu ke negeri Asyur. Penyembahan kepada Salib pada paragraf ”Latar belakang sejarah” menerangkat ayat 2 Raja-raja ini.
Setidaknya, mereka yang dipanggil ”orang-orang Palestina” memiliki suatu janji, sebab Elohim selalu bekerja pada realitas masa kini: ”…kebanggaan orang Filistin akan Kulenyapkan. Aku akan melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang tinggal dari merekapun akan menjadi kepunyaan Elohim kita. Mereka akan dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus [penduduk Yerusalem yang asli]” Zak 9:6,7).
Ini adalah pemecahan dari Bapa Surgawi untuk konfik orang Israel dan orang Palestina. Bapa cinta semua suku dan bahasa, termasuk orang-orang Palestina.
Zakharia 9:8 – Aku berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang; tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah mengindahkannya. (9) – Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Zion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Ayat sembilan telah tergenapi (Yoh 12:14-16), dan ayat kedelapan pun pasti akan tergenapi, karena Firman YAHWEH adalah Ya, Benar dan Amin!
Yahshua Messias adalah Firman Elohim yang menjadi manusia, dua dari nama-nama Yahshua lainnya (sebagaimana Ia mengatakannya sendiri) ialah Benar dan Amin (Wah 3:7,14).