Senin, 18 November 2013

JANGAN PADAMKAN ROH!


JANGAN PADAMKAN ROH!
1 TESALONIKA 5:19

Betapa sedihnya ketika kita bertemu dengan sahabat kita yang dahulu begitu berapi-api dalam Tuhan Yesus, tetapi sekarang tidak lagi. Dahulu bersemangat, memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus, setia melayani dan selalu bersaksi tentang Tuhan Yesus, tetapi sekarang ibadah saja tidak pernah! Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika supaya tidak memadamkan api Roh Kudus!

Bisakah ROH KUDUS Dipadamkan?


Bukan Roh Kudus yang dipadamkan, tetapi ‘apinya’! Kata “memadamkan” berasal dari bahasa Yunani sbenutte artinya memadamkan atau mematikan. Biasanya digunakan untuk memadamkan api, misalnya Markus 9:44. Jadi memadamkan api Roh Kudus adalah memadamkan karya atau peranan Roh Kudus yang luar biasa bagi kita! Jemaat Tesalonika telah mengalami karya Roh Kudus di tengah-tengah mereka, bahkan di kehidupan pribadi mereka. Jemaat Tesalonika merasakan bagaimana Roh Kudus meyakinkan mereka untuk percaya pada Injil yang disampaikan Paulus (1:5), Roh Kudus memampukan mereka untuk taat kepada Firman Tuhan (1:6), mereka menikmati sukacita oleh Roh Kudus, sekalipun di tengah penderitaan (1:6). Mereka mengalami dan menyaksikan bagaimana Roh Kudus mengaruniakan karunia-karunia Roh (5:20-21). Betapa luar biasa karya Tuhan Yesus, sebab itu jangan padamkan api Roh!

Bagaimana Kita Dapat Memadamkan Api ROH KUDUS?


Jikalau karya dan peran Roh Kudus dapat kita padamkan, lalu tindakan apa saja yang dapat memadamkan api Roh Kudus dalam kehidupan kita? 


1. Jika Kita Tidak Lagi Memberitakan Injil!


Roh Kudus dicurahkan oleh Tuhan Yesus untuk memperlengakapi murid-murid supaya menjadi saksi-saksiNya (KPR 1:8). Lihat saja, Paulus menyadari bahwa penginjilannya di Tesalonika hanya oleh kuasa dan hikmatdari Roh Kudus (1 Tesalonika 1:5). Bayangkan jika kita tidak memberitakan Injil, itu memadamkan api Roh. Itu sudah ‘menyimpang’ dari tujuan Tuhan mengaruniakan Roh Kudus-Nya. Mengapa kuasa Roh Kudus tidak nyata dan padam? Karena gereja sekarang tidak lagi memberitakan Injil!

2. Jika Kita TIDAK Lagi Menaati Firman TUHAN.


Karya Roh Kudus adalah memimpin kita kepada kebenaran, menolong kita untuk taat kepada Firman Tuhan Yesus (Yohanes 14:15-16). Itu sebabnya jika kita mulai mengikuti kemauan kita, kedagingan kita sendiri dan tidak lagi taat kepada Tuhan, FirmanNya. Jika demikian, kita sedang memadamkan api Roh Kudus. Kita mendukakan hatiNya (Efesus 4:30). Mari kita kembali menaati FirmanNya. Kembalilah pada Tuhan. Jangan biarkan api Roh Kudus padam dalam hidup Saudara!





3. Jika Kita Memadamkan Sukacita dan Semangat Rohani.


Apa yang membuat kita menyukai perkara-perkara rohani? Apa yang mendorong kita melayani Tuhan dengan semangat? Mengapa kita dapat bersukacita bahkan di tengah pergumulan dan penderitaan? Jawabannya adalah karena Roh Kudus! Itulah yang dialami jemaat Tesalonika (1:6). Sebab itu jangan padamkan api Roh dengan kemalasan kita. Kemalasan untuk beribadah, bersekutu dengan Tuhan dan melayani Dia hanya akan memadamkan api Roh-Nya! Paulus pernah mendorong jemaat di Roma supaya memelihara ‘api’ Roh dalam ibadah dan pelayanan (Roma 12:11). “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan!” Jangan biarkan api Roh Kudus padam, buang kemalasan!





4. Jika Kita Menganggap Rendah Karunia-karunia ROH KUDUS.


Saat kita menganggap rendah nubuat dan karunia Roh, kita sedang memadamkan api Roh Kudus (5:20-21). Hal ini jelas sekali dikatakan oleh Rasul Paulus. Jangan anggap rendah karunia-karunia Roh Kudus, tetapi ujilah dengan Firman Tuhan. Mari kita mengijinkan Roh Kudus membagikan karunia-karunia Roh bagi gereja, namun berhati-hati sehingga karunia-karunia Roh benar-benar membangun jemaat dan kita tidak memadamkan api Roh.


 Sebuah Contoh...


Dalam 2 Timotius 1:6-7 diceritakan bahwa Rasul Paulus mendesak Timotius supaya mengobarkan lagi karunia yang diterimanya! Tuhan sudah mengaruniakan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan disiplin. Tetapi nampaknya, Paulus perlu mengingatkan Timotius untuk mengobarkannya lagi! bagaimana dengan Saudara? Sudah padam? Buka hati Saudara bagi Roh Kudus dan ijinkan Roh Kudus menjamah dan mengobarkan lagi apiNya dalam hidup Saudara saat ini juga. Berkobarlah oleh api Roh Kudus!


Pdt. Lukas Widiyanto S.Th.