Jumat, 13 September 2013

Allah dapat Meninggal?

 
 
 
 
Kebenaran yang paling mendasar dari agama Kristen adalah, fakta bahwa Allah mati bagi manusia. Kebenaran ini membuat sebagian penganut agama lain tersinggung. Bahkan, kebenaran ini menjadi batu sandungan bagi manusia selama ribuan tahun.

banyak Orang menolak untuk menerima kematian Allah. Pada hal, bila mereka mengenal Allah seperti diuraikan dalam Injil, mereka akan mengerti apa yang dimaksudkan dengan kematian Allah. Pengertian para Mukmin tentang kuasa dan kasih Allah berbeda dengan yang terdapat dalam Alkitab.
Isa Al-Masih adalah Allah yang Dibungkus oleh Daging

Untuk mengerti bagaimana Allah dapat mati, kita harus mengerti Pribadi Isa Al-Masih (Yesus Kristus). Jika Isa hanya manusia biasa seperti yang dipercaya orang Islam, maka Allah tidak mati.

Kita harus menyangkal firman Allah jika percaya hal ini. Menurut Injil, Isa adalah Allah yang dibungkus oleh daging. Injil mengatakan, “…Firman (Isa) itu bersama-sama dengan Allah dan Firman (Isa) itu adalah Allah...” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

Berarti, Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal.
Apakah Firman Allah yang Kekal Dapat Dimusnahkan?

Orang Islam percaya Al-Quran adalah Firman Allah yang kekal. Mereka percaya, setiap kalimat dalam Al-Quran adalah kekal dan tidak dapat dimusnahkan. Sebab firman tersebut selalu bersama Allah. Jika demikian halnya, maka Al-Quran tidak dapat dihancurkan.

Bagaimana jika rumah seorang Muslim terbakar habis, dan di dalamnya ada Al-Quran. Tentu seisi rumah beserta Al-Quran akan ikut habis terbakar bukan? Maka, sesungguhnya Al-Quran tidak kekal karena dapat dihancurkan.
Al-Quran Adalah Kertas dan Tinta

Orang Islam mengerti bahwa Al-Quran yang terbakar dalam rumah itu, hanyalah ungkapan secara fisik dari firman Allah. Al-Quran yang terbakar adalah firman Allah yang ilahi, dalam bentuk fisik kertas dan tinta.

Firman Allah adalah kekal, tetapi firman ini memakai bentuk kertas dan tinta yang dapat dihancurkan.
Isa Al-Masih, Firman Allah yang Kekal, Mati di Kayu Salib

Dengan cara yang sama, Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Dia memakai bentuk fisik tubuh manusia (bukan kertas dan tinta). Tubuh manusia, seperti kita ketahui, dapat mati. Namun ini tidak berarti Firman Allah yang kekal, akan musnah pada saat penyaliban terjadi.

Setelah kematian tubuh-Nya yang fana, Isa Al-Masih bangkit kembali. Di dalam tubuh-Nya yang kekal, Dia naik ke surga kembali pada Allah Bapa. Isa berkata setelah bangkit dari kematian-Nya, “…Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:17).
Firman: Dalam Bentuk Kertas dan Tinta; Firman: Dalam Bentuk Tubuh Manusia

Bila orang Islam percaya Al-Quran terdiri dari kertas dan tinta, yang dapat dihancurkan tanpa memusnahkan firman Allah yang kekal, mengapa begitu sulit menerima kematian Firman Allah yang sejati? Seharusnya hal ini tidak membuat mereka tersinggung, melainkan bersukacita. Sebab Allah mengunjungi manusia.

Firman Allah yang kekal dalam wujud manusia, mengijinkan diri-Nya dihancurkan. Itulah sebabnya, orang percaya dapat hidup dalam kebangkitan-Nya. Isa Al-Masih berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Percayakah Anda Pada Firman Allah Yang Kekal?

Orang Islam percaya setiap ayat Al-Quran adalah firman Allah yang kekal. Orang Kristen percaya Isa Al-Masih adalah Firman Allah yang kekal. Firman kekal umat Muslim memakai bentuk kertas dan tinta, diproduksi massal dengan mesin cetak. Firman ini secara tidak sengaja, dapat dimusnahkan oleh api atau rusak tenggelam akibat banjir.

Firman Allah yang sejati datang dalam wujud manusia. Dia lahir dari seorang perawan. Hidup tanpa dosa. Mati bagi dosa manusia. Bangkit dari kematian dan naik kembali ke surga. Dia memberi hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan karya-Nya.