Kesaksian oleh Sdr. Christine Chung
Apakah Allah nyata? Apakah Allah berbicara kepada kita?
Apakah Ia berbicara kepada mereka yang Ia kasihi dan sayangi?
Berikut adalah koleksi beberapa pengalaman yang terjadi dalam kehidupan
Christine - tentang bagaimana Allah sesungguhnya nyata dan hidup. Ia berbicara
kepada mereka yang mendengarkan Dia, yang mencari untuk berjalan bersama
Dia!
Dalam pekerjaan saya sebagai Manajer Personalia, saya
seringkali harus membuat permohonan untuk mendapatkan izin kerja bagi pekerja
asing di perusahaan tempat saya bekerja. Seringkali saya harus membuat
perjalanan dari kota tempat saya bekerja ke kantor pemerintah, yang berjarak
sekitar 350 km untuk urusan memproses izin kerja tersebut. Pada peristiwa yang
satu ini, setelah membuat perjalanan jauh ke kantor pemerintah, seperti biasa
saya diberikan izin kerja tersebut. Saya sangat senang karena saya berhasil
membereskan semuanya itu pada hari itu juga, walaupun petugas itu berkata kepada
saya, "Terlalu banyak yang harus dikerjakan." Jadi saya dengan penuh sukacita
melangkahi meninggalkan kantor tersebut. Namun tiba-tiba terdapat satu suara -
suara pria yang lembut - berkata kepada saya, "Periksalah, apakah semua izin itu
sudah ada di tangan?" Saya langsung meneliti jumlah izin kerja yang saya pegang
dan ternyata ada satu yang kurang. Seharusnya saya diberikan 11 tetapi hanya 10
yang diserahkan kepada saya. Puji Tuhan! Roh telah berbicara kepada saya, jika
tidak saya harus kembali lagi menempuh jarak 350 km hanya untuk mendapatkan izin
kerja yang satu itu.
Terdapat satu lagi peristiwa di mana seorang pekerja asing
mendatangi kantor saya memohon bantuan saya. Terdapat masalah dengan hasil
rontgennya, di mana terdapat noda-noda putih di rontgennya, yang menunjukkan
adanya masalah kesehatan yang serius. Ia seorang pekerja yang baik dan telah
bekerja di perusahaan selama 2 tahun. Tetapi dengan perkembangan ini, izin
kerjanya tidak akan diperpanjang dan ia akan dipulangkan. Maka ia mendatangi
saya meminta saya untuk membantunya mengganti rontgen tersebut dengan yang milik
orang lain. Saya bingung. Di satu sisi ia pekerja yang baik dan saya mau
membantunya. Namun di sisi yang lain, mengganti rontgennya dengan yang lain
adalah satu tindakan yang salah. Jadi, saya memintanya untuk membuat rontgen
yang baru saja. Jadi, Keesokan harinya, kami ke rumah sakit untuk urusan
tersebut. Di dalam hati saya, karena saya pernah dilatih sebagai seorang
perawat, dan setelah meihat hasil rontgen yang pertama, saya tahu bahwa
sangatlah tidak mungkin hasil rontgen yang kedua itu akan memberikan hasil yang
berbeda. Namun, sewaktu kami menunggu hasilnya, saat kami sedang berdua di ruang
tunggu, saya berkata kepadanya, "Saya akan berdoa agar Tuhan saya membantu Anda.
Apakah Anda mau berdoa untuk meminta bantuannya?" Ia kaget dan dengan lembut
menolak. Karena saya sudah berkata saya akan berdoa baginya maka saya dengan
diam memanjatkan doa kepada Allah dan menyerahkan persoalan hasil rontgen
tersebut kepada Dia.
Hasil rontgen yang kedua tidak menunjukkan adanya masalah. Satu
hal yang mustahil! Hal ini sangat bermakna kepada saya karena lewatnya saya
mempunyai kesempatan untuk bersaksi kepada pekerja ini tentang kebaikan Allah -
bahwa Ia sesungguhnya Allah yang nyata dan hidup. Kebaikan Tuhan kepada saya,
terutamanya di tempat kerja saya telah menjadi satu kesempatan yang bagus untuk
bersaksi kepada teman-teman kerja saya. Teman-teman kantor saya sering
berkomentar, "Anda berdoa kepada Tuhan Anda ya?" Dan memang benar, Tuhan
senantiasa menjawab doa. Suatu ketika, saya kehilangan satu nota kecil yang
perlu saya berikan ke bagian keuangan. Namun setelah mencarinya ke mana-mana,
tidak saya temukan. Dalam situasi seperti ini, saya akan masuk ke kamar kecil,
di mana saya tidak akan diganggu, dan saya akan berdoa kepada Tuhan. Seraya saya
berjalan kembali ke kantor saya, saya melihat ada kantong-kantong hitam kecil di
ruangan istiharat. Kantong-kantong itu merupakan sampah-sampah yang telah
dikumpulkan dari seluruh kantor. Entah mengapa, pada saat itu, terdapat satu
gerakan dari dalam hati saya untuk membongkar kantong hitam yang ada di situ.
Saya mengubrak-abrik kantong-kantong tersebut dan ... saya menemukan nota kecil
itu di dalam amplop yang separuh terbuka. Teman sekerja saya saat melihat
sukacita yang meluap-luap di wajah saya langsung berkomentar, "Anda ke toilet
untuk doa tadi ya?" Hal yang aneh dari peristiwa ini adalah nota itu sudah
hilang selama seminggu. Selalunya sampah dibuang ke tempat sampah setiap hari.
Namun, entah mengapa, pada minggu itu, semua sampah tidak dibuang tapi
dikumpulkan di kamar tersebut. Apakah ini satu kebetulan?
Satu lagi peristiwa tentang bagaimana Tuhan campur tangan dalam
hidup saya adalah saat saya mengemudi mobil waktu berangkat pulang setelah jam
kantor. Jalan tidak macet walaupun di arah yang bertentangan terdapat antrian
yang panjang. Saat saya mengemudi, tiba-tiba terdapat helm yang terlontar di
depan mobil saya. Saya langsung menancap rem dan menghentikan mobil. Tiba-tiba,
sebuah sepeda motor melaju dari belakang mobil gerbong dan hilang kendali.
Pengendara sepeda motor langsung terpelanting dan jatuh tepat di depan mobil
saya. Sebelum sempat saya keluar mobil, pengendara sepeda motor itu bangun dan
langsung meninggalkan tempat kejadian tanpa mengambil helmnya. Sampai ke hari
ini saya masih bingung. Bagaimana helmnya bisa terlebih dahulu terlontar sebelum
ia jatuh? Helmnya yang membuat saya menghentikan mobil, jika tidak saya sudah
pasti menabrak orang tersebut. Sesungguhnya, Tuhan sangat bermurah hati dan
memberikan saya peringatan agar saya sempat menghentikan mobil saya dan mencegah
satu kecelakaan maut dari terjadi.
Tuhan terus menerus memberikan kepada saya pengalaman-pengalaman
dari Dia yang mengungkapkan kebaikan-Nya kepada saya, sekalipun dalam hal yang
sangat sederhana. Satu lagi pengalaman di mana saya mengalami tuntuntan Allah
adalah saat saya diminta untuk membantu di sekolah Minggu. Menurut jadwal yang
ada, saya diminta mengajarkan kepada anak-anak satu kerajinan tangan. Tetapi
walaupun saya berusaha mengikuti petunjuk yang ada, saya tidak tahu bagaimana
untuk membuatnya. Di waktu yang bersamaan saya merasa tidak enak badan. Setelah
beberapa kali mencobanya dan masih belum berhasil, saya memutuskan untuk tidur
saja setelah meminum obat. Sewaktu saya tidur, saya bermimpi. Di dalam mimpi itu
Yesus muncul dan berbicara kepada saya, kata-Nya, "Sangatlah mudah. Akan saya
ajarkan Anda bagaimana membuatnya." Dan Ia menunjukkan kepada saya. Alangkah
kagetnya saya! Saat saya bangun, saya langsung mengerjakannya sesuai dengan
bagaimana saya pelajari dalam mimpi saya. Dengan mengikuti intruksi tersebut
saya dengan mudah dapat mengerjakannya dan dapat mengajarkannya di sekolah
minggu pada keesokan harinya.
Sangatlah penuh kegairahan saat kita belajar berjalan
bersama Allah. Saat kita berpaling kepada Dia, Ia mengerjakan segala sesuatu
untuk mendekatkan diri kita kepada Dia. Di dalam buku "The Alchemist" oleh Paolo
Coelho, terdapat kutipan ini, " Saat setiap hari sepertinya sama dengan
hari-hari yang lain, itu adalah karena manusia gagal untuk melihat hal-hal yang
baik yang terjadi dalam kehidupan mereka seharian, bahwa setiap hari matahari
terbit." Harapan saya, dengan membaca sharing Sdr. Catherine Anda akan didorong
untuk memandang setiap hari dengan perasaan yang penuh antisipasi akan sesuatu
yang baru dari Tuhan. Allah dapat berkarya dalam hidup Anda sebagaimana Ia
berkarya dalam kehidupan Sdr. Christine!