Senin, 18 Februari 2013

Jangan Tinggalkan Kristus




Kita sudah memiliki keselamatan dari Allah ketika kita percaya dan menerima Kristus. Namun banyak diantara kita masih menjadi miskin. Hal ini dikarenakan tidak bisa menikmati berkat yang telah Allah sediakan untuk kita.
Untuk dapat menikmati berkat-berkat rohani, yang Allah sediakan, marilah kita memperhatikan peringatan-peringatan yang terdapat dalam kitab Ibrani 3:7-4:13.
Waspadalah Supaya jangan Murtad (Ibrani 3:7-19). Peringatan agar jangan murtad karena hati yang jahat karena tidak percaya ditegaskan oleh penulis Ibrani dalam ayat 12. istilah “murtad” (Yunani :”apostenai) memiliki pengertian “terjatuh” atau “terlepas.” Sebab itu dikatakan agar waspada dan berhati-hati. Penulis Ibrani ingin mengingatkan penerima surat yang berlatar belakang Yahudi, yang disebut dengan umat Perjanjian, bahwa mereka tidak otomatis menerima keselamatan secara kolektif.
Ayat 13 menyebutkan dua hal yang bisa menyebabkan seseorang murtad atau terlepas dari Allah yang hidup. Yaitu pertama, Tegar hati, hal ini sejajar dengan “hati yang tidak percaya” dalam ayat 12. kedua, Tipu daya dosa, hal ini sejajar dengan “hati yang jahat”dalam ayat 12. dari pengertian ini kita dapatkan bahwa dosa murtad menunjuk kepada mereka yang sesungguhnya belum percaya, tidak percaya atau pura-pura percaya. Hati dan perbuatan mereka jahat karena ditipu oleh iblis dan dikuasai dosa. Hati mereka masih keras, sombong dan tegar untuk mengaku dosa dan beriman kepada Yesus Kristus.

Ayat 7 dan 15 merupakan dua kali himbauan yang diulang agar “pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya janganlah keraskan hatimu.” Kata “hari ini” jelas menunjukkan “kesempatan selagi masih hidup.” Ketika Tuhan masih memberikan kesempatan untuk meresponi panggilan suara-Nya secara positif. Suara-Nya jelas adalah suara panggilan Allah agar bertobat dan percaya. Dalam ayat 7a, dijelaskan bahwa “Roh Kuduslah yang berkata-kata.” Dengan kata lain suara panggilan untuk berobat dan percaya dikerjakan oleh Roh Kudus yang memang berperan menginsafkan dunia dari dosa, kebenaran dan penghakiman. Panggilan ini sekali lagi, jelas bagi setiap pribadi yang belum dilahirkan kembali, yang belum menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.
Allah menawarkan “perhentian” yaitu keselamatan dalam Kristus bagi semua orang termasuk saya dan saudara. Semua orang dipanggil-Nya melalui pekerjaan Roh Kudus. Tidak semua yang mendengar panggilan-Nya diselamatkan. Allah menunut bahwa mereka yang meresponi dengan positif, yaitu percaya dan taat hingga akhirnya, merekalah yang diselamatkan.
Saya secara pribadi sudah meresponi dengan positif Firman Tuhan, pada saat saya berumur 14 tahun. Pada waktu itu saya kelas 2 SMP. Tahun 1978 pada acara Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakan di gereja dimana saya berjemaat. Saya dilahirkan dalam keluarga hamba Tuhan. Bapak dan ibu saya sebagai hamba Tuhan yang melayani sebagi staf Sekolah Alkitab dan gembala Sidang. Tetapi Saya menyadari bahwa saya harus bertobat dan percaya serta menerima Yesus secara pribadi. Dalam acara kebaktian tersebut saya mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus dalam hidup saya secara pribadi.
Saat ini saya sudah dan pasti memiliki keselamatan dari Yesus Kristus, sebab dalam Yohanes 1:12, mengatakan “tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Dan dalam Yohanes 5:24 mengatakan : “… sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Saya tidak tahu apakah saudara-saudara sudah memiliki keselamatan dari Yesus Kristus? Saya mau katakan kepada saudara kalau belum, inilah kesemapatan bagi saudara untuk mengambil utusan untuk menerima Yesus Krustus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara secara pribagi. Jangan menunda-nunda waktu. Selagi anda masih hidup. Kalau anda sudah mati maka kesemapatan itu tidak ada lagi. Hanya didalam Yesus Kristus ada kepastian keselamatan.
Pada suatu kali Dr. Sun Yat Sen duduk dibalkon mengikuti sebuah kebaktian besar di kota Shanghai. Disebelahnya duduk menteri perhubungan. Pada akhir kebaktian, Dr. Sun Yat Sen berkata kepadanya, “maukah saudara menerima Tuhan Yesus? Datanglah kemuka menerima Tuhan Yesus hari ini.”
Menteri perhubungan itu menjawab, “saya seorang menteri. Seorang yang mempunyai kuasa dan kedudukan yang begitu besar. Saya disuruh maju kedepan menerima Kristus? Terlalu memalukan baghi saya. Saya tidak mau!”
Dr. Sun Yat Sen menjelaskan, “dihadapan Tuhan kita semua kecil dan hina. Saya sudah menerima Tuhan, saudara belum. Silahkan saudara maju sekarang.” Ia menjawab lagi, “beri saya waktu 24 jam. Besok malam saya akan menerima Kristus.”
Besok paginya ia mendapat tugas, dan hari itu ia meninggal dunia karena ledakan bom. Janganlah kita mengeraskan hati kita mendengar suara-Nya dan menunda-nunda untuk menerima keselamatan anugerah-Nya. Bukankah kita tidak tahu kapan kita meninggal? Tawaran keselamatn dari Allah ini memiliki batasannya yaitu “hari ini” hal ini berati sama dengan sepanjang waktu masih hidup didunia ini. Kesempatan bertobat dan percaya tidak diberikan bagi mereka yang sudah meninggal. Sebab itu selagi ada kesempatan, janganlah keraskan hati, tetapi percaya dan taatlah hingga akhir. Selagi ada kesempatan khabarkan lah Injil keselamatan ini kepada mereka yang masih belum percaya.