Senin, 16 Juli 2012

YEHOVA - ALLAH MENJELMA DALAM YESUS KRISTUS

A. Bukti
Alkitab mengajarkan dengan jelas, baik secara nubuat maupun melalui kenyataan, bahwa Yehova dalam Perjanjian Lama menjelma dalam Yesus Kristus, Mesias: Kejadian 3:15; Ulangan 18:18; Yesaya 9:5; Matius 1:18-25; Lukas 1:26-35; Yohanes 1:14; Kisah 10:38; Roma 8:3,4; Galatia 4:4; 1Timotius 3:16; Ibrani 2:14. Perkataan menjelma artinya mengambil rupa tubuh manusia menjadi manusia yang sesungguhnya.
B. Maksud Yesus Kristus Menjelma Menjadi Manusia
Alkitab mengajarkan bahwa maksud Yesus Kristus menjelma menjadi manusia ialah untuk menebus manusia: Kejadian 3:15; Yesaya 53:4,5; Matius 1:21; 20:28; Lukas 1:68-75; Yohanes 3:16,17; Galatia 4:4,5; 1Timotius 1:15; 1Yohanes 3:8; 4:10.
C. Penjelmaan Kristus menyatakan bahwa Ia merendahkan diri
Penjelmaan Yesus Kristus menjadi manusia menyatakan bahwa Ia merendahkan diri-Nya. Ini merupakan satu hal yang ajaib, rahasia yang terbesar dalam Injil, 1Timotius 3:16; Matius 11:27; Kolose 2:2. Yesus Kristus telah merendahkan diri-Nya ketika Ia, Anak Allah, mengambil tabiat manusia, yang jauh lebih rendah daripada tabiat Ketuhanan-Nya. Hal ini dapat kita baca dalam Galatia 4:4 dan Filipi 2:5-8.
D. Yesus Kristus mengenakan Tubuh Manusia untuk Selama-lamanya
Dalam Alkitab nyata sekali bahwa Yesus Kristus mengenakan tubuh manusia untuk selama-lamanya, sejak Ia dilahirkan oleh anak dara Maria. Itu berarti bahwa Yesus Kristus selama-lamanya tetap sebagai seorang manusia. Ada tiga alasan mengapa demikian.
1. Untuk menyatakan kesungguhan kemanusiaan Tuhan Yesus. Kristus ialah Allah - manusia, yang mempunyai tabiat Allah dan tabiat manusia. Yesus Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia adalah Anak Allah dan Ia juga Anak Manusia. Oleh sebab Yesus Kristus dengan Kehendak-Nya sendiri telah mengenakan sifat manusia, maka Ia tidak boleh menanggalkannya, melainkan Ia tetap sebagai Anak Manusia. Sekarang Ia adalah seorang manusia yang dipermuliakan dalam kemuliaan. Sesudah Tuhan Yesus dibangkitkan dari antara orang-orang mati, Ia tetap memiliki tubuh yang sama dengan tubuh manusia, tetapi itu adalah tubuh kemuliaan. Hal ini tertulis dalam ayat-ayat yang berikut: Matius 28:9; Lukas 24:3,15,30,31,40,42,50; Yohanes 20:17,22-29; 21:7,15. Waktu Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia juga memiliki tubuh manusia yang dipermuliakan, Kisah 7:56; 9:4-6; Wahyu 1:9-18. Pelajaran yang terdapat dalam surat-surat Para Rasul membuktikan bahwa tubuh kemanusiaan-Nya kekal. Roma 4:25; 6:3-5; 7:4; 8:11; 1Korintus 15:3-8,20,23; Efesus 5:30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14; Ibrani 2:14-16; 13:8.
Tubuh kemuliaan Kristus adalah sumber penyembuhan tubuh kita oleh pekerjaan Roh Kudus, Roma 8:11; Efesus 5:30. Tubuh kemuliaan itu adalah pancaran pengasihan-Nya dan pertolongan-Nya kepada kita, Ibrani 2:17,18; 4:14-16; 7:25. Tubuh kemuliaan itu adalah jaminan dan contoh dari tubuh kemuliaan yang dijanjikan untuk kita, 1Korintus 15:20-30; Filipi 3:20,21; 1Tesalonika 4:14-16; 1Yohanes 3:2.
2. Supaya Kristus dapat tetap menjadi Imam Besar yang mendoakan kita. Kalau tubuh kemanusiaan Tuhan Yesus tidak tetap maka Ia tidak dapat mendoakan kita sebagai Imam Besar, Roma 8:34; Ibrani 2:14-18; 3:1; Ibrani 4:14-16; 6:20; 7:23-28; 9:24; 12:2. "Imam besar itu perlu, dipersatukan dengan kemanusiaan kita supaya Ia dapat sama-sama merasakan kelemahan kita serta meminta anugerah dan pertolongan untuk kita" (Farr).
3. Diperlukan pada waktu Tuhan Yesus kembali dan berkerajaan di atas bumi. Kalau Tuhan Yesus tidak memiliki tubuh kemanusiaan itu, bagaimanakah Ia nanti dapat kembali dan berkerajaan di atas bumi? Kisah 1:11. Kelak Ia akan duduk di atas takhta-Nya sebagai Anak Daud yang mempusakai kerajaan Daud selama 1000 tahun lamanya, di mana akan ada damai sentosa di atas bumi ini, 2Samuel 7:12-16; Mazmur 89:3-5; 132:11; Yesaya 9:5,6; 55:3,4; Hosea 3:5; Amos 9:11.
E. Yesus Kristus adalah satu penyataan Allah
Ada tiga hal dari penyataan Allah dalam Yesus Kristus:
  1. Allah dibawa sampai kepada manusia. Kristus menjelma menjadi manusia adalah untuk keselamatan manusia. Selanjutnya hal itu merupakan penyataan Allah kepada manusia, dan menyatakan Allah di dalam manusia, Matius 1:23; Kolose 1:27. Penyataan Allah di dalam alam semesta ini dan dalam hal pemeliharaan-Nya masih kurang jelas, tetapi dalam Yesus, Anak Allah itu, Allah dinyatakan secara sempurna kepada kita.
  2. Terjadi persekutuan yang baru. Persekutuan antara Allah dan manusia, yang diputuskan oleh sebab dosa, telah dikembalikan dalam Kristus. Dengan demikian, Anak Allah yang mengenakan tubuh manusia itu telah mengadakan perdamaian dengan usahanya sendiri, oleh sebab itu Allah sendiri yang mengadakan, Lukas 19:10; Yohanes 6:33; 2Korintus 5:19; Ibrani 2:14.
  3. Ada suatu kejadian yang baru. Yesus Kristus disebut Anak Sulung dari antara orang-orang mati, supaya kita yang menjadi "saudara-Nya" oleh iman, dapat diubah mengikuti teladan-Nya, Roma 8:29; Kolose 1:18; 2Korintus 5:17. Ada yang mengatakan, "Firman itu telah menjelma menjadi manusia, supaya manusia kelak dapat mencapai keadaan seperti Firman yang menjelma".
F. Bagaimana Yesus Kristus Menjelma menjadi Manusia
Y
esus Kristus tidak mempunyai ayah di atas bumi ini. Ibu-Nya mengandung sebab kuasa Roh Kudus, dan kelahiran Yesus Kristus ialah suatu kejadian baru dari Allah. Kelahiran-Nya merupakan suatu mujizat Allah, Allah telah menjadikan manusia dan Allah telah menjadikan satu tubuh untuk Tuhan Yesus Kristus. Seandainya Yesus seperti manusia biasa, tentu Ia juga akan menjadi orang yang berdosa seperti kita. Nyata dari ayat-ayat yang berikut bahwa Yesus Kristus diperanakkan secara ajaib, yaitu dengan mujizat Roh Kudus: Matius 1:18-20,22,25; Lukas 1:27-31,34,35,37,38; Yesaya 7:14. Ketuhanan dan kesucian Yesus Kristus menuntut supaya Ia dilahirkan oleh seorang anak dara. Oleh karena kehidupan Yesus Kristus yang ajaib dalam hal kesucian-Nya, dalam hal kebangkitan-Nya, dan dalam hal kenaikan-Nya, maka hal itu menuntut supaya Ia masuk ke dunia ini dengan cara yang ajaib juga.
Alkitab mengajarkan dengan tegas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Ia memiliki sifat Ketuhanan dan sifat kemanusiaan.