Jumat, 20 Juli 2012

Mengenal Tokoh Alkitab " Yudas "




YUDAS artinya TERPUJILAH TUHAN

Ada "delapan" orang bernama Yudas dalam Perjanjian Baru.

[1] anak Yakobus keempat
[2] leluhur Yesus Kristus
[3] pemberontak di Galilea
[4] orang Yahudi dari Damaskus
[5] seorang nabi di Yerusalem, dipanggil juga Barnabas
[6] murid Yesus Kristus, juga bernama Tadeus
[7] saudara Yesus Kristus
[8] Yudas Iskariot

Yudas saudara Yesus (Mat.12:55;Mrk.6:3).
Yudas ini tidak percaya sampai saat kebangkitan(Mat.12:46dst.;Mrk.3:31dst.; Luk.8:19 dst.;Yoh.7:3-8;Kis.1:14).

Ada dua orang bernama Yudas yang menjadi murid Yesus Kristus yaitu Yudas Iskariot dan Yudas alias Tadeus. Yudas adalah kata Ibrani YEHUDAH sedangkan Tadeus adalah kata Yunani TADDAIOS (berhati besar). Injil Yohanes menulis "Yudas, yang bukan Iskariot" (Yohanes 14:22).

Nama Yudas adalah nama umum pada masyarakat Yahudi, namun dari semuanya ada dua nama yang paling mungkin sebagai penulis surat YUDAS :

Yudas anak Yakobus murid Tuhan (Luk.6:16;Kis.1:13);


Yudas mempunyai isteri dan kemungkinan besar menyertainya dalam Pekabaran Injil (1Kor.9:5).

Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Yudas-lah yang mengajukan kepada Kristus pertanyaan yang terkenal pada Perjamuan Malam Terakhir. Yesus mengatakan: “Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yudas bertanya, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”


YUDAS ISKARIOT



*Markus 3:14,
LAI TB, Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.
KJV, And he ordained twelve, that they should be with him, and that he might send them forth to preach,
TR, και εποιησεν δωδεκα ινα ωσιν μετ αυτου και ινα αποστελλη αυτους κηρυσσειν
Translit, kai epoiêsen dôdeka hina hôsin met autou kai hina apostellê autous kêrussein


Dalam daftar nama 12 murid, yang Yesus panggil untuk menyertai Dia ("ινα ωσιν μετ αυτου ; hina hôsin met autou", yang terdapat dalam Injil Sinoptik, nama Yudas selalu yang terakhir disebut, dan biasanya disertai keterangan dengan kesan buruk (umpamanya yang mengkhianati Dia; yang kemudian menjadi pengkhianat). Dia dapat dibandingkan dengan Yerobeam I dalam Perjanjian Lama, yang dengan jijik disebut sebagai yang mengakibatkan orang Israel berdosa.

Kata iskariot, Iskariot ditambahkan pada namanya dalam naskah-naskah Sinoptik dan dalam Yohanes 12:4. Tapi dalam ayat-ayat Yohanes lainnya bermacam-macam bentuk lama itu. Nama Simon disebut sebagai ayah Yudas, dan Iskariot selanjutnya diterangkan dengan tambahan apo karuotou. Fakta-fakta tambahan karya Yohanes ini mengukuhkan asal kata Iskariot dari kata Ibrani isy qèriyot artinya orang Keriot. Keriot terletak di Moab menurut Yeremia 48:24,41; Amsal 2:2. Tapi ada kemungkinan tempat lain, yaitu Keriot-Hezron, yang letaknya 18 km sebelah selatan Hebron. Informasi geografis tentang Iskariot ini lebih baik daripada informasi yang didasarkan pada pelacakan kata itu sampai sikarios, melalui suatu kata yang di-Aram-kan, yaitu 'isqarya'a, pembunuh.

Dalam kelompok rasul, Yudas adalah bendahara, sementara ayat Yohanes yang lain menyebut dia pencuri, terutama, menurut dugaan, ia menggelapkan uang yang dipercayakan kepadanya. Mengenai arti ini, yang akar kata kerjanya bastazo (mengambil) seperti tertera dalam papirus.

Bagian akhir cerita Injil menjadi buram karena pengkhianatan satu orang dari 12 murid seperti berulang-ulang disebut. Ia mencela tindakan Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak yang sangat mahal. Sajian Yohanes ini menelanjangi ketamakan Yudas, yang tidak melihat unsur kristiani dalam perbuatan itu yang justru dipuji oleh Yesus. Yudas hanya melihat sesuatu yang dapat menambah dana rasul-rasul, dan dengan demikian menambah isi kantongnya sendiri. Bahkan kepalsuan hatinya dipoles lagi dengan mengatakan bahwa uang itu dapat diberikan untuk membantu orang miskin. Jadi sifat tamak ditambah lagi dengan sifat penipuan. Segera sesudah peristiwa Betania ini Yudas menghadap imam-imam kepala untuk mengkhianati Yesus. Injil Markus menyajikan fakta pengkhianatan itu, dan menambahkan bahwa imam-imam berjanji akan memberikan uang kepadanya.

Injil Matius mencatat jumlah uang itu, mungkin sebagian dari jumlah yang disepakati. Injil Lukas menyajikan arti mendalam dari tindakan itu, dengan menceritakan bahwa Iblis masuk ke dalam hati Yudas dan membisikkan dosanya yang menjijikkan itu. Semua Injil Sinoptik sependapat bahwa Yudas memutuskan untuk mencari kesempatan yang baik, kapan ia bisa menyerahkan Yesus kepada musuh-musuh-Nya tanpa setahu orang banyak. Atau secara rahasia, dengan tipu muslihat.

Kesempatan datang pada malam waktu Yesus bersama ke-12 murid berkumpul di ruang atas; dan kenyataan ini dilestarikan dalam tradisi Perjamuan Kudus yang berasal dari zaman Paulus. Yesus dengan nalar profetik-Nya, tahu apa yang akan dilakukan sang pengkhianat. Dalam cerita Markus nama Yudas tidak disebut, dan mengenai siapa pengkhianat itu masih belum jelas. Percakapan berupa tanya-jawab dalam Matius 26:25 paling tepat dianggap bisik-bisik. Sementara itu laporan Yohanes mengenai pertanyaan murid yang dikasihi dan tindakan Yesus melayankan roti Paskah yang sudah tercelup dapat dikatakan berlangsung agak rahasia. Bagaimanapun, inilah himbauan terakhir dari Yesus kepada Yudas - dan ini pulalah penolakan terakhir dari pengkhianat itu. Sesudah itu Iblis menguasai orang yang sudah menjadi tawanannya; dan Yudas pun pergi menerobos kegelapan malam.

Rencana yang telah diatur untuk menangkap Yesus sekarang dilaksanakan. Tempat yang dirahasiakan Yudas untuk mengkhianati Yesus, ternyata adalah Getsemani tempat Yesus dan murid-murid-Nya untuk berdoa malam itu. Dan saat Yesus berdoa, sepasukan tentara muncul dipimpin oleh Yudas. Dan siapa yang akan diciduk ditandai dengan perbuatan yang sangat ironis, orang yang kucium, itulah Dia. Dan dengan demikian tuntaslah tugas pengkhianat itu.

Sisa-sisa akhir hidup Yudas penuh kengerian. Alkitab melaporkan penyesalannya yang memilukan itu, tapi hanya Matius dari keempat Injil yang menceritakannya. Melengkapi laporan penyesalan dan peristiwa bunuh diri, yang didahului oleh pergumulan batin dalam dirinya, harus ditambahkan berita dalam Kisah Para Rasul 1:18-19. Dan untuk melengkapi data sebagai bukti, perlu ditambahkan kesaksian fantastis Papias, yang disimpan oleh Apollinarius, orang Laodikia. Menurut Papias tubuh Yudas mengembung, dan mati di ladangnya sendiri. Ada beberapa usaha untuk menyelaraskan Matius 27:3-10 dengan Kisah Para Rasul 1:18 - umpamanya pendapat Agustinus, bahwa tali yang digunakan Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh; dengan demikian Matius dan Kisah Para Rasul sepakat. Tapi yang lebih mengerikan lagi dari rincian cerita yang mengerikan ini, ialah hukuman yang gamblang dan keras dalam Kisah Para Rasul 1:25, "jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya". Rasul itu murtad dan tenggelam dalam bagian yang disediakan bagi orang seperti itu. [ðððð]




Sumber : Yohannes/Biblika


YUDAS ISKARIOT SEBAGAI TUMBAL?



Untuk mencapai atau meraih sesuatu pada umumnya dibutuhkan tumbal atau korban, tetapi sering sekali kita dijadikan tumbal atau korbannya orang lain. Orang lain yang bersalah kita yang dijadikan tumbal. Berapa banyak jutaan orang sudah diberhentikan dari tempat pekerjaannya hanya untuk dijadikan tumbal, dengan alasan untuk menyelamatkan perusahaan, yang membuat kesalahan top management, yang menjadi tumbal adalah karyawan dan anak buah sendiri. Apakah salah kalau kita menilai bahwa orang miskin adalah tumbal orang kaya?

Berapa banyak anak-anak kecil yang telah dijadikan tumbal, karena ayah atau ibunya ingin kawin lagi? Berapa juta orang mati dibom untuk menjadi tumbal perdamaian? Rakyat Indonesia menjadi melarat sebagai tumbal, karena beberapa gelintir orang ingin cepat kaya. Hutan-hutan dibakar dijadikan tumbal karena kerakusan beberapa orang.

Apakah Tuhan berbeda? Manusia pertama yang berbuat dosa, mengapa kita yang dijadikan tumbal, sehingga harus lahir dengan membawa dosa warisan? Kenapa kita ditakdirkan harus mati, kalau Adam dan Hawa yang berbuat dosa? Apakah kita manusia sekarang ini bukannya merupakan tumbal untuk dosanya Adam dan Hawa?

Yudas Iskariot yang mengkhianati Tuhan Yesus telah mengakhiri sisa hidupnya dengan penuh kengerian, karena tali yang digunakan oleh Yudas untuk gantung diri putus dan ia mati terjatuh sehingga perutnya terbelah dan semua isi perutnya tertumpah keluar. Apakah Yudas juga merupakan tumbal yg telah digunakan oleh Tuhan Yesus agar Ia bisa disalib?

Tentu banyak kita yang akan menilai bahwa itu adalah hak pilih dan kebebasannya dari Yudas sendiri, karena Tuhan tidak ingin membuat dia menjadi robot. Benar! Jika kita ingin mencari karyawan, tentu kita ingin dan berusaha untuk mendapatkan seorang karyawan yang jujur dan setia, kenapa Tuhan Yesus tetap memilih Yudas walaupun secara teori Ia mempunyai pra-pengetahuan bahwa Yudas akan menjadi pengkhianat. Kenapa Tuhan Yesus tidak membimbing dia, bahkan berdoa untuk Yudas agar ia tabah dan bisa melawan godaan si setan, seperti halnya yg Tuhan Yesus lakukan untuk Petrus? (Lukas 22:31-32) Kenapa Tuhan Yesus tidak mencegah agar Yudas tidak mengkhianatinya, bahkan sebaliknya yangg dilakukan justru Ia menghimbau, "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera!" (Yohanes 13:27)

Walaupun Tuhan Yesus tahu dari awal, bahwa Yudas akan mengkhianatinya, Ia tetap memilihnya sebagai murid. Bahkan Yudas telah ditentukan dari awal untuk menjadi tumbalnya Tuhan Yesus, seperti yang tercantum di Yohanes 17:12. Dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Alkitab.
Apakah Yudas sedemikian bejadnya sehingga tidak bisa diperbaiki lagi? Tampaknya seakan-akan tidak, karena setelah ia mengkhianati Tuhan Yesus, ia sadar dan merasa sangat menyesal dan berdosa atas perbuatannya (Matius 27:3-5)

Jadi sebenarnya sudah dari awal mula Yudas Iskariot itu telah ditentukan bahkan dinubuatkan di dalam Alkitab untuk menjadi tumbal buat Tuhan Yesus! Kenapa ia tetap dipilih sebagai rasul, walaupun telah diketahui sebelumnya bahwa ia akan menjadi penghianat? Kenapa tidak ada usaha untuk mendoakan dia agar ia diberi kekuatan melawan si setan seperti halnya dengan Petrus? Jawabannya mudah, karena kalau Yudas bertobat dan menjadi sadar sebelumnya ia mengkhianati Tuhan Yesus, maka Tuhan Yesus tidak bisa disalib dengan demikian Tuhan Yesus tidak akan bisa menjadi Juru Selamat bagi umat manusia.

Kristus dinyatakan sebagai Domba Allah yang harus disembelih, agar darah-Nya yang suci bisa menghapus dosa dunia. Tanpa ada orang yang mau menyembelih Domba Allah, darah tidak akan keluar, jadi akan sia-sialah Tuhan Yesus dilahirkan ke dunia ini, sebab misinya akan gagal. Agar misi ini bisa berhasil maka Yudas Iskariot harus mau dan harus bersedia untuk dijadikan tumbal dan harus mau memainkan peran yang telah ditentukan sebelumnya ialah untuk menjadi pengkhianat atau penyembelih Domba Allah! Walaupun untuk dirinya sendiri tidak ada keuntungan yang bisa dinikmatinya!
Demikianlah isi sebuah tulisan yang pernah dimuat di suatu milis. Apakah benar bahwa Tuhan menghendaki Yudas Iskariot dijadikan tumbal? Berikut ini adalah tanggapan saya di milis tersebut yang tentunya menimbulkan dialog-dialog baru di sana.


* Kisah Para Rasul 1:25
LAI TB, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.
KJV, That he may take part of this ministry and apostleship, from which Judas by transgression fell, that he might go to his own place.
TR, λαβειν τον κληρον της διακονιας ταυτης και αποστολης εξ ης παρεβη ιουδας πορευθηναι εις τον τοπον τον ιδιον
Translit interlinear, labein {menerima} ton klêron {bagian} tês diakonias {pelayanan} tautês {ini} kai {dan} apostolês {kerasulan} ex {dari} hês {yang} parebê {ditinggalkan} ioudas {Yudas} poreuthênai {jatuh} eis {ke} ton topon {tempatnya} ton idion {sendiri}


Apakah watak Yudas yang sesungguhnya? Jika tempat yang wajar baginya ("τον τοπον τον ιδιον ; ton topon ton idion",harfiah tempatnya sendiri) adalah pilihannya sendiri, apakah yang mendorong dia ke jurusan dan nasib yang mengerikan ini? Dan bagaimana pernyataan tempat yang wajar baginya dapat dipertemukan dengan ayat-ayat Alkitab yang memberi kesan, bahwa ia sudah dari dulu ditentukan untuk memainkan peranan pengkhianat? Bahwa Yesus memilih dia, walaupun Yesus tahu bahwa Yudas akan menyerahkan Dia?

Yudas mempunyai cap watak yang tak terelakkan seperti yang ditulis dalam ayat di bawah ini:


* Yohanes 17:12
LAI TB , Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kita Suci.
LAI TL, Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku ini memeliharakan mereka itu atas nama-Mu yang Engkau karuniakan kepada-Ku, dan Aku sudah menjagai mereka itu, dan seorang pun tiada daripada mereka itu yang hilang kecuali anak kebinasaan itu, supaya isi Alkitab itu sampai.
KJV, While I was with them in the world, I kept them in thy name: those that thou gavest me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition; that the scripture might be fulfilled.
TR, οτε ημην μετ αυτων εν τω κοσμω εγω ετηρουν αυτους εν τω ονοματι σου ους δεδωκας μοι εφυλαξα και ουδεις εξ αυτων απωλετο ει μη ο υιος της απωλειας ινα η γραφη πληρωθη
Translit. interlinear : hote {selama} êmên {Aku adalah} met {bersama} autôn {mereka} en {di dalam} tô kosmô {dunia} egô {Aku} etêroun {memelihara} autous {mereka} en {dalam} tô onomati {nama} sou {-Mu} hous {yang} dedôkas {Engkau sudah memberikan} moi {kepada-Ku} ephulaxa {Aku menjaga} kai {dan} oudeis {tidak ada seorangpun} ex {dari} autôn {mereka} apôleto {ia binasa} ei mê {selain daripada} ho huios {anak} tês apôleias {kebinasaan} hina {supaya} hê {yang} graphê { tertulis} plêrôthê {ia digenapi}"


Alasan-alasan yang pernah dikemukakan antara lain adalah: cinta uang; cemburu kepada murid-murid lain; ketakutan akan akhir pelayanan gurunya yang tak terelakkan, yang mendorong dia mengkhianati rekannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri; niat yang membawa untuk memaksa Yesus menyatakan diri-nya Mesias. Juga alasan hati yang sebal dan dendam, yang timbul sesudah harapan-harapan duniawinya pudar; hati yang tidak senang menjurus kepada penyesalan mengikuti Yesus, dan penyesalan ini berubah menjadi kebencian.

Ada tiga pedoman pembimbing sebagai pendahuluan sebelum menyatakan dugaan-dugaan itu, yaitu:

1. Kita tidak boleh meragukan kesungguhan panggilan Yesus. Pada mulanya Yesus memandang Yudas sebagai murid dan pengikut berbakat. Tidak ada pra dalil lain untuk menilai benar-tidaknya kebijakan Yesus, juga himbauan-Nya yang berulang-ulang kepada Yudas;
2. Pra pengetahuan Yesus tidak mencakup pra penentuan, bahwa Yudas secara tak terelakkan harus menjadi pengkhianat;
3. Yudas tak pernah sungguh-sungguh murid Yesus. Dia jatuh dari jabatan rasul, tapi ia tak pernah mempunyai persekutuan yang sungguh dengan Yesus.


Dengan demikian ia tetap yang telah ditentukan untuk binasa sudah binasa, karena ia tak pernah diselamatkan. Perhatikan ayat ini:


* Matius 26:25
LAI TB, Yudas yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya RABI?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
KJV, Then Judas, which betrayed him, answered and said, Master, is it I? He said unto him, Thou hast said.
TR, αποκριθεις δε ιουδας ο παραδιδους αυτον ειπεν μητι εγω ειμι ραββι λεγει αυτω συ ειπας
Translit. interlinear, apokritheis {menjawab} de {dan} ioudas {Yudas} ho {yang} paradidous {menyerahkan} auton {-Nya} eipen {ia berkata} mêti {apakah} egô {aku} eimi {adalah} rabbi {rabi} legei {Dia berkata} autô {kepadanya} su {engkau} eipas {sudah berkata}


Ternyata bahwa gelar Yesus yang tertinggi bagi Yudas hanyalah sekedar Rabi dan bukan Tuhan.


Di arena Alkitab, Yudas Iskariot hidup sebagai peringatan yang mengerikan bagi setiap pengikut Yesus yang tidak sungguh-sungguh pasrah terikat kepada-Nya, kendati memang benar berada dalam persekutuan-Nya, tetapi tidak memiliki Roh-Nya.


* Roma 8:9
LAI TB, Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
KJV, But ye are not in the flesh, but in the Spirit, if so be that the Spirit of God dwell in you. Now if any man have not the Spirit of Christ, he is none of his.
TR, υμεις δε ουκ εστε εν σαρκι αλλ εν πνευματι ειπερ πνευμα θεου οικει εν υμιν ει δε τις πνευμα χριστου ουκ εχει ουτος ουκ εστιν αυτου
Translit. interlinear, humeis {kalian} de {tetapi} ouk {tidak} este {adalah} en {dalam} sarki {daging} all {melainkan} en {dalam} pneumati {Roh} eiper {jika memang} pneuma {Roh} theou {Allah} oikei {Dia diam} en {di dalam} humin {kalian} ei {jika} de {tetapi} tis {seseorang} pneuma {Roh} khristou {Kristus} ouk {tidak} ekhei {ia memiliki} houtos {ini} ouk {bukan} estin {ia adalah} autou {milik-Nya}


Nyatalah bahwa Yudas Iskariot meninggal sebagai seorang yang bernasib malang dan yang terkutuk adalah atas pilihannya sendiri.





Sumber : Yohannes/ Biblika



APAKAH YUDAS ISKARIOT DITENTUKAN BINASA?



Kalau kita membaca Alkitab terjemahan versi LAI TB, penyajian terjemahannya sebenarnya "kurang tepat", dan memberikan pengertian yang cenderung mengarah kepada suatu ajaran/ doktrin denominasi tertentu, dan dalam penyajian artikel diatas diberikan terjemahan interlinear Yohanes 17:12 yang tidak terdapat kata "ditentukan", saya kutip lagi ayatnya dengan perbandingan berbagai versi terjemahan, supaya dapat dimengerti dengan jelas :


* Yohanes 17:12
LAI TB , Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kita Suci.
NIV, While I was with them, I protected them and kept them safe by that name you gave me. None has been lost except the one doomed to destruction so that Scripture would be fulfilled.

Bandingkan dengan :

LAI TL, Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku ini memeliharakan mereka itu atas nama-Mu yang Engkau karuniakan kepada-Ku, dan Aku sudah menjagai mereka itu, dan seorang pun tiada daripada mereka itu yang hilang kecuali anak kebinasaan itu, supaya isi Alkitab itu sampai.
NASB, "While I was with them, I was keeping them in Your name which You have given Me; and I guarded them and not one of them perished but the son of perdition, so that the Scripture would be fulfilled.
KJV, While I was with them in the world, I kept them in thy name: those that thou gavest me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition; that the scripture might be fulfilled.
NKJV, While I was with them in the world, I kept them in thy name: those that thou gavest me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition ; that the scripture might be fulfilled.

TR, οτε ημην μετ αυτων εν τω κοσμω εγω ετηρουν αυτους εν τω ονοματι σου ους δεδωκας μοι εφυλαξα και ουδεις εξ αυτων απωλετο ει μη ο υιος της απωλειας ινα η γραφη πληρωθη
Translit. interlinear : hote {selama} êmên {Aku adalah} met {bersama} autôn {mereka} en {di dalam} tô kosmô {dunia} egô {Aku} etêroun {memelihara} autous {mereka} en {dalam} tô onomati {nama} sou {-Mu} hous {yang} dedôkas {Engkau sudah memberikan} moi {kepada-Ku} ephulaxa {Aku menjaga} kai {dan} oudeis {tidak ada seorangpun} ex {dari} autôn {mereka} apôleto {ia binasa} ei mê {selain daripada} ho huios {anak} tês apôleias {kebinasaan} hina {supaya} hê {yang} graphê { tertulis} plêrôthê {ia digenapi}"

Catatan :

Naskah bahasa asli Yunani menulis "ο υιος της απωλειας ; ho huios tês apôleias" secara harfiah artinya "anak kebinasaan", namun LAI menterjemahkan secara "CALVINIS" banget (atau barangkali mirip dengan terjemahan NIV) yang seolah-olah Yudas ini memang sudah ditentukan untuk binasa.

Namun dengan mengkaji dari bahasa aslinya, kita bisa kita mengerti bahwa wataknya yang ia miliki 'sejak semula', itu yang menjadikannya binasa, bukan karena ia sudah ditentukan Allah untuk binasa demi memuluskan misi Yesus Kristus mati di kayu salib . Maka, saya condong pada terjemahan static ala King James, atau juga terjemahan-terjemahan lain yang tidak condong kepada suatu doktrin tertentu.

"ο υιος της απωλειας ; ho huios tês apôleias" sebenarnya adalah berbicara tentang WATAK (perhatikan kata tersebut ditulis dalam bentuk feminine, merujuk suatu gambaran dari tabiatnya yang membawa dirinya pada kebinasaan. Bandingkan dengan ayat di bawah ini yang juga menggunakan kata yang sama "apôleia":

* 2 Petrus 3:16
LAI TB, Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
KJV, As also in all his epistles, speaking in them of these things; in which are some things hard to be understood, which they that are unlearned and unstable wrest, as they do also the other scriptures, unto their own destruction.
TR, ως και εν πασαις ταις επιστολαις λαλων εν αυταις περι τουτων εν οις εστιν δυσνοητα τινα α οι αμαθεις και αστηρικτοι στρεβλουσιν ως και τας λοιπας γραφας προς την ιδιαν αυτων απωλειαν
Translit, hôs kai en pasais tais epistolais lalôn en autais peri toutôn en hois estin dusnoêta tina ha hoi amatheis kai astêriktoi streblousin hôs kai tas loipas graphas pros tên idian autôn apôleian {kebinasaan, noun - accusative singular feminine}

Artinya hal-hal yang membuatnya binasa adalah karena sikap, watak, dan perbuatan atas pilihannya sendiri. Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa dan memberkati mereka untuk ber-anak cucu, apakah Allah sudah menentukan manusia itu binasa karena dosa? Tentu tidak!