Minggu, 22 Januari 2012

Kesaksian : Pdt. Syaiful Hamzah Thahir – Jakarta

KESAKSIAN HIDUP SEORANG HAMBA TUHAN
Kesaksian : Pdt. Syaiful Hamzah Thahir – Jakarta
Saya dilahirkan dalam lingkungan muslim, ayah saya berasal dari suku bugis Sulawesi Selatan dan ibu saya berasal dari Tapanuli selatan, nama orang Tua saya yaitu H. Andi Thahir & H. Ramlah sari Harahap. kedua orang tua saya juga dibentuk dalam ajaran Islam, sehingga dalam kehidupan keluarga kami sangat keras dalam doktrin Islam, sehingga Sewaktu saya memasuki sekolah menengah pertama, saya masuk pada sekolah bernuansa Islam atau yang disebut Tsanawiyah yang berada di Jakarta ( Tsanawiyah ‘Ar-Rasyidiyyah ), lalu pada tahun 1992 saya melanjutkan sekolah saya disalahsatu universitas yang ada di Sumatra – Utara yaitu Universitas Islam Sumatra Utara, lalu pada tahun 1996 saya kembali ke Jakarta.
Pada tahun 1997 saya bekerja di Maluku Utara disalah satu Perusahaan Sinar Mas Group ( GLOBAL AGRONUSA INDONESIA ) yang berada di daerah Galela, dan didaerah ini awal pertobatan saya mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru slamat yaitu tepatnya pada bulan juli 1999.

Awal pertobatan saya yang membuat saya berpaling dari ajaran Islam adalah perihal kewajiban untuk membunuh setiap orang yang berada diluar ajaran Islam, inilah yang membuat saya mulai berfikir apakah agama yang saya anut sejak kecil ini benar – benar agama yang benar atau ajaran penjahat yang hanya berkedok agama, selain itu ada salah satu ayat di dalam Al’Qur’an yaitu dalam Surat 43 Al-zukruf ayat 51 mengatakan “wa innahu lailmu lisaati fala tamtaruna biha wattabiuna hatza sirotolmustaqim” artinya “Sesungguhnya Isa itu memberi pengetahuan tentang hari kiamat, maka ikutlah Dia jalan yang lurus”, dengan saya membaca ayat ini akhirnya sayapun menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru slamat hidup saya karena menurut saya hanya Tuhan lah yang mengatahui hari kiamat,dan masih banyak lagi ayat Alqur’an yang mendukung iman saya untuk mempercayai -Nya antara lain perihal kebangkitan Isa yang dikatakan di dalam surat 19 Maryam yang mengatakan demikian ” wassalamu alaiya, wa yauma wulidtu, wa yauma amutu, wa yauma ubasuhayan ” artinya: ” Salam sejahtra dilimpahkan kepada-Ku (Isa), pada hari Aku (Isa)dilahirkan, dan pada hari Aku (Isa)dibangkitkan ” ayat ini dengan jelas membuktikan bahwa Isa berkuasa untuk mematikan dan membangkitkan, walaupun banyak dari pemuka – pemuka agama Islam yang memanipulasi tentang kebangkitan – Nya mengatakan bahwa Isa tidak mati tapi diangkat kesurga, tapi jika kita melihat dari surat tersebut diatas dengan jelas mengatakan dalam terjemahan bahasa Arab yang ditulis sebagai Wa yauma amutu yang artinya mati dan Wa yauma Ubasuhayan yang dibangkitkan kembali,biarlah Tuhan Yesus mengampuni para manipulatif tersebut yang coba melencengkan ayat ini dan masih banyak ayat lain di dalam Al-Qur’an dan hadist yang mendukung ketuhanan Isa. lalu pada tahun yang sama pada tanggal 26 Desember 1999 terjadilah kerusuhan antar agama antara Islam dengan Kristen, tetapi karena mukzizat Tuhan Yesus Kristus saya pun dapat melarikan diri kekota Manado Sulawesi – Utara, lalu pada akhirnya saya dibaptis disana yaitu di daerah Minahasa Silian II oleh Pdt. Rumokoy yang juga merupakan gembala sidang GPdI ‘SILIAN II’, dan selebihnya selama saya berada di Manado saya bekerja disalah satu perusahan Expedisi sampai pada tahun 2001.
Pada pertengahan tahun 2001 saya kembali kejakarta untuk pulang kerumah saya, tetapi karena keberadaan saya yang sudah menjadi orang Kristen, keluarga saya pun mulai mempersoalkan hal ini yang pada akhirnya saya menghindar lalu menetap dirumah seorang pendeta GPdI ‘FILADELFIA’ yang berada di Jakarta – Pusat yaitu rumah Pdt, Yony Pangkey, dirumah pendeta inilah saya mulai mengenal pelayanan dan selama satu tahun saya dibentuk kerohanian saya oleh pendeta tersebut.
lalu pada tahun 2003 awal saya kembali kerumah saya dan menetap disana walaupun diantara kami sekeluarga sudah saling tidak lagi bagus dalam hubungan kekeluargaan tapi saya tetap bertahan dalam lingkungan ini karena tujuan saya agar mereka juga mau menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat mereka. Selama saya menetap dalam lingkungan keluarga saya, saya masih tetap sebagai pengerja di GPdI ‘FILADELFIA’ yang digembalakan oleh Pdt. Yony Pangkey sampai pada tahun 2004.
Pada pertengahan tahun 2003 saya masuk sekolah Alkitab untuk mengambil kesarjanaan Teologi (S.Th) di ITKR (Institut Teologi & Kepemimpinan Rem JL. Pelepah kuning. Kelapa Gading. Jakarta – Utara) sampai saat ini, jika Tuhan menghendaki pada Tahun 2007 ini saya akan diwisuda sebagai Sarjana Teologi, karena saat ini saya sedang menyusun skripsi, saya sangat yakin jika Tuhan Yesus telah menolong saya sewaktu di Maluku Utara dari pasca kerusuhan Sara, saya juga yakin bahwa Tuhan Yesus akan menolong saya untuk penyusunan skripsi ini baik dana ataupun yang lainnya, karena selama saya kuliah di ITKR 4 tahun yang lalu saya tidak dapat dukungan dari sponsor tapi Tuhan tetap membiayai saya sehingga saat ini saya hampir selesai dalam kuliah.
Pada tahun 2004 saya menikah dengan wanita suku batak nama istri saya yaitu Tiolida Sihotang yang juga merupakan pelayan Tuhan di GBI ‘Mawar Saron’ penggembalaan Pdt. DR. Jacob Nahuway, dan kami diberkati di GPdI ‘FILADELFIA’ . selama saya menikah, saya dan istri merintis pelayanan untuk membangun sebuah gereja dan jemaat yang sudah ada di dalam penggembalaan saya sampai pada saat ini berjumlah 20 orang. Gereja yang saya gembalakan masih dalam naungan GPdI “FILADELFIA JAKARTA – PUSAT’, walaupun dalam sarana ibadah yang kami adakan tiap minggu masih banyak kekurangan dan masih didalam suasana rumah serta hanya mempergunakan gitar saja, tapi saya percaya Tuhan Yesus Kristus pasti menolong gereja – Nya, sehingga Tuhan dapat merenovasi rumah saya tersebut menjadi bentuk gereja yang lazim pada umumnya.
Demikianlah kesaksian hidup dari saya, semoga kesaksian ini dapat menjadi berkat untuk para pembaca. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Jakarta, 29 Maret 2007
Salam dari saya
(Pdt. Syaiful Hamzah Thahir )