Kamis, 29 Desember 2011

Renungan Akhir Tahun : Pertobatan

Lukas 13 : 4, 5 " Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. "


Syalom saudara,
   Dari yang saya lihat, kebanyakan orang kristiani dengan cepat berikir bahwa bencana seperti serangan teroris, gempa bumi, atau banjir dan gunung meletus, adalah merupakan akibat dari penghakiman yang diberikan oleh Tuhan Allah. Namun pada kenyataannya, ada banyak terdapat serangkaian faktor yang disebabkan oleh ulah tangan manusia sendiri di balik sebagian besar bencana yang telah terjadi selama ini.

  Pada waktu beberapa orang datang kepada Tuhan Yesus, mereka bertanya kepada Dia mengenai sejumlah orang yang mati di dalam kitab Lukas 13:1,2 "Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan; Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?" Orang-orang yang melontarkan pertanyaan tersebut tengah bertanya-tanya dalam hati mereka sendiri apakah mereka yang mati itu dosanya lebih besar daripada orang yang lain. Kemudian Yesus Kristus berkata di dalam Lukas 13:5 "Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."

  Dari pada hanya melihat penghakiman dari Tuhan Allah sebagai sebuah tragedi yang memilukan, mari kita memandangnya sebagai panggilan untuk bertobat secara pribadi. Hal ini khususnya berlaku bagi orang yang belum percaya, dan juga bagi setiap orang kristiani yang hidup jauh dari kasih Tuhan Allah. Sebagai contoh, tindakan terorisme menantang kita untuk mempelajari ketidakadilan yang turut andil dalam mendorong orang melakukan kekejaman mengerikan semacam itu. Dan kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh untuk pertobatan dan kebaikan para pelaku kejahatan yang putus asa dan salah jalan itu. 

  Yesus Kristus pernah berkata di kayu salib kepada Bapa-Nya, Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat. Saudaraku, malapetaka itu sendiri memang bukanlah hal yang baik, tetapi dapat dipakai untuk menggenapi rencana Tuhan Allah kepada umat manusia dengan menyadarkan orang percaya dan membawa orang yang belum percaya untuk bertobat serta beriman kepada Yesus Kristus. Jangalah kita saling menyalahkan apabila sesuatu yang besar terjadi, namun dengarkanlah panggilan Tuhan Allah dalam situasi sesulit apapun dan jawablah.

Kasih Tuhan Yesus Kristus
Selalu Menyertai Kita Sekalian
" Amin "