Kamis, 22 September 2011

DIJAMIN DENGAN PERJANJIAN


Kejadian 15:8-9

Kata Abram: “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?” Firman Tuhan kepadanya: “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.”


Apakah kau merasa putus asa karena terobosan yang kau doakan selama ini belum juga terjadi? Mungkin telah berhari-hari, bahkan berminggu-minggu dan kau bertanya, “Bagaimana aku bisa tahu aku akan memperolehnya?Abraham menghadapi situasi yang sama dan mempertanyakan Tuhan hal yang sama. Dan Tuhan menjawab, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumut tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Suatu jawaban yang aneh!

Tapi jika kau terus membaca (Kejadian 15:10-21) kau akan sadar bahwa Tuhan dengan sangat serius mempertimbangkan pertanyaan Abraham, dan terus menunjukkan padanya betapa seriusnya Dia untuk memberkati, melindungi dan memberinya keberhasilan. Tuhan begitu serius sehingga Dia mau mengikatkan Dirinya dalam sebuah covenant
Apakah covenant itu? Itu seperti sebuah kontrak. Tapi lebih dari sekedar kontrak. Sebuah kontrak mengikat hanya dalam periode tertentu, seperti 5 atau 7 tahun, atau hingga persyaratan terpenuhi. Tapi covenant berlaku sepanjang masa. Permanen. Satu-satunya jalan keluar adalah kematian. Karena itulah pernikahan adalah suatu covenant, bukan kontrak. Itu permanent – “Hingga maut memisahkan kita.”
Dalam Alkitab, waktu kau melakukan covenant dengan seseorang, kau membawa seekor ternak, biasanya domba jantan atau kambing, dan memotongnya menjadi 2 bagian. Berikutnya, kau akan berhadapan dengan pasangan covenantmu dan berjalan menghampiri pasanganmu di antara potongan hewan itu, melewati satu sama lain di tengah-tengahnya.
Maksudnya adalah kedua belah pihak wajib melindungi dan menyediakan kebutuhan satu sama lain. Apapun milikmu adalah milik pasanganmu dan apa yang dimiliki pasanganmu adalah milikmu. Tentu saja, yang beruntung adalah pihak yang lebih lemah atau miskin.
Hari ini, Tuhan mengikatkan diri-Nya dengan kita lewat covenant. Kita pihak yang lebih lemah dan lebih miskin. Kita tidak memiliki apapun untuk dipersembahakan bagi Tuhan. Tapi Tuhan, pribadi yang paling kaya dan berkuasa di jagad raya, memiliki segalanya untuk diberikan pada kita!
Saudaraku, Tuhan telah mengikatkan diri-Nya dalam suatu perjanjian, suatu jaminan yang ikatannya sekuat besi bagi semua berkat dan penyediaan-Nya dalam hidupmu, dan semuanya adalah untuk kepentinganmu. Terobosan yang kau nantikan itu dijamin oleh perjanjian covenant!
Ps. Joseph Prince