1. Apakah Kristus sudah ada sebelum datang ke dunia?
Kata-kata pertama dari Injil Yohanes mengatakan bahwa Allah Anak adalah sama-sama kekal dengan Allah Bapa. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Yohanes 1:1-3. Firman yang turut ambil bagian dalam penciptaan dunia adalah Yesus (Yohanes 1:14).
Yeremia menyebut Mesias “TUHAN KEADILAN KITA” (Yeremia 23:5,6). Bahasa Ibrani Yahweh (Yehovah) “Yang Ada sendiri” di sini dikenakan kepada Mesias itu. Ayat itu menunjukkan kuasa dan sifat ilahi-Nya.
2. Apakah Yesus ilahi atau hanya manusia? Bagaimana Allah Bapa menunjuk kepada-Nya?
“Tetapi temtang Anak Ia berkata: ‘Takhta-Mu,ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.’” Ibtani 1:8,9.
3. Apa dikatakan Yesus tentang adanya Dia sebelum kelahiran-Nya dalam daging manusia?
“Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” Yohanes 17:5.
Catatan: Lihat dalam Yesaya 9:5 dimana nabi itu memanggil Kristus Bapa. Baca kesaksian Yohanes Pembaptis dalam Yohanes 1:15,30. “Dia telah ada sebelum aku” (walaupun Yesus lahir sesudah Yohanes). Paulus mengatakan, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu.” Kolose 1:17. Kemudian ada kesaksian Kristus sendiri dalam Yohanes 8:58 di mana Ia mengatakan, “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada. Baca juga Keluaran 3:14. Nama ini “Akulah Aku” dalam bahasa Ibrani dan Inggris ialah bentuk kata kerja “adalah” dan menyatakan bahwa ia adalah Allah yang kekal dan Yang Ada sendiri.
4. Melalui kuasa apa penjelmaan Yesus dimungkinkan?
“Jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Maha Tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Lukas 1:35.
Catatan: Bapa, Anak dan Roh Kudus bekerja bersama-sama dalam pekerjaan penjelamaan. Penjelmaan adalah peralihan Kristus menjadi manusia. Penjelmaan Kristus tidak membatalkan keilahian-Nya. Kitab Suci mengatakan, “dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita, Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercaya di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” I Timotius 3:16. Ketika Kristus dilahirkan pengumuman malaikat-malaikat kepada gembala menunjuk Dia sebagai Juruselamat. Baca Lukas 2:11. Matius 1:21-23 menyatakan Dia sebagai Imanuel … Allah menyertai kita.
5. Alasan apa diberikan dalam Ibrani mengapa Kristus menjadi manusia?
“Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.” Ibrani 2:17.
6. Bagaimana Bapa menunjukkan Yesus?
“Lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’ “ Matius 3:17.
7. Bagaimana Yesus menunjukkan Dia mempunyai kuasa Allah, bahwa Dialah Anak Allah dan Allah Anak?
a. Dia mempunyai kuasa untuk membaca hati manusia (Yohanes 2:24,25).
b. Dia mempunyai kuasa untuk meramalkan masa mendatang (Yohanes 13:19).
c. Dia mempunyai kuasa mencipta (Yohanes 5:1-20).
d. Dia mempunyai kuasa untuk member hidup (Yohanes 5:21).
e. Dia mempunyai ucapan yang tidak dapat salah (Yohanes 8:46).
f. Dia mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa (Markus 2:1-12).
g. Dia mempunyai hak untuk disembah (Matius 14:33).
Catatan: Ini adalah hal yang penting karena mahluk ciptaan seperti manusia dan malaikat-malaikat bukanlah untuk disembah. Baca Kisah 10:25,26; Wahyu 22:8,9; Matius 4:8-10. Tetapi Yesus menerima penyembahan murid-murid-Nya sebagai Tuhan. Tomas mengatakan tentang Dia, “Tuhanku adalah Allahku.” Yohanes 20:28,29. Malaikat juga menyembah-Nya (Ibrani 1:6). Akhirnya semua alam semeta akan menyembah Dia (Filipi 2:10).
h. Dia mempunyai kuasa untuk membangkitkan orang mati (Yohanes 5:15).
i. Dia mempunyai kuasa untuk mengubah hati (Yohanes 1:12,13).
Catatan: Hanya mahluk Ilahi dapat mengatakan dengan sesungguhnya, “Akulah terang dunia”; “Akulah kebangkitan dan kehidupan”; “Akulah pintu”; “Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan.”
8. Bagaimana Kristus dapat menjadi Tuhan Daud maupun Anaknya?
Orang-orang Farisi sudah menjawab pertanyaan Kristus, “Anak siapakah Dia (Yesus itu)?” Dengan mengatakan “Anak Daud.” Matius 22:42. Kemudia Yesus menunjuk kepada Mazmur 110:1 dimana Daud memanggil Mesias itu “Tuhan.” Ini akan menyatakan Mesias itu lebih tua dari Daud. Jika hal ini benar, lalu bagaimana bisa Mesias itu menjadi anak Daud dan dalam keadaan ini lebih muda dari Daud? Para pemimpin Yahudi ini tidak bersedia menjawab pertanyaaan ini, “Jadi Daud menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Matius 22:45. Sekiranya mereka hadapi pertanyaan ini sebagaimana mestinyamereka telah mengakui Yesus menjadi Mesias, Anak Allah.
KESIMPULAN
Catatan Matius menunjukkan bahwa Yesus lahir dari seorang anak dara (Matius 1:18,22-25). Paulus menyatakan, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum taurat, supaya kita diterima menjadi anak.” Galatia 4:4,5. Dia ditunjukkan sebagai “yang saleh tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa.” Ibrani 7:26. Mengenai hubungannya dengan Bapa Paulus mengatakan, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.” Kolose 2:9. Kita tidak dapat menahan tetapi mengakui seperti yang dilakukan kepala pasukan yang menyaksikan Yesus ketika dia mati, dan mengatakan, “Sungguh, orang ini adalah Annak Allah.” Markus 15:39, bagian terakhir. Dia “adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.” Roma 1:4.