Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami. Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Markus 9:22-24)
Kisah di atas sangat menarik karena menceritakan tentang seorang ayah yang memiliki anak yang sejak kecil menderita sakit karena kerasukan setan. Anak ini seringkali mengalami kejang-kejang dan mulutnya berbusa. Roh jahat ingin membinasakan anak ini, sehingga seringkali ia dibawa ke air agar tenggelam dan ke dalam api agar mati terbakar.
Suatu kali ia mendengar cerita orang-orang tentang Yesus yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Ayat mas dalam kisah Alkitab di atas terdapat pada ayat 23. Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Ayat ini adalah ayat yang luar biasa, karena seringkali kita mendengar kata-kata “tidak ada yang mustahil bagi Allah”. Ternyata, ayat ini menyatakan bahwa bukan saja tidak ada yang mustahil bagi Allah, tapi juga tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.
Perhatikanlah kata-kata Yesus ini, bahwa “Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.”Lalu, percaya seperti apakah yang bisa membuat tidak ada yang mustahil dalam hidup kita:
1. Percaya bahwa kuasa Tuhan tidak terbatas oleh situasi dan keadaan.
Seringkali yang membuat kita kehilangan kepercayaan adalah situasi/keadaan dalam hidup kita. Contoh:
• Menderita sakit kanker, kita seringkali ragu apakah bisa memperoleh kesembuhan.
• Suami yang sudah bertahun-tahun nakal, kita seringkali ragu apakah masih bisa berubah menjadi suami yang baik.
• Kondisi bisnis di ambang kehancuran, kita seringkali ragu apakah masih bisa tertolong.
Tokoh dalam Alkitab yang mengalami mujizat karena memiliki kepercayaan pada Tuhan yang melampaui situasi/keadaan adalah Daud.
1 Samuel 17:45-47 — Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ”Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu, hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.”
Kondisi di atas sebenarnya sangat mencekam ketika Daud melawan Goliat yang tubuhnya sangat besar dan merupakan pahlawan perang bangsa Filistin yang tidak pernah terkalahkan. Saat itu tentara Israel dihina dan diejek, sehingga iman mereka hilang karena situasi itu. Seringkali kita juga mengalami peristiwa yang sama seperti yang dialami oleh tentara Israel, di mana kita seringkali lupa semua Firman Tuhan.
Tetapi Daud memiliki iman yang kuat yang tidak terpengaruh oleh kondisi/keadaan saat itu. Padahal waktu itu Daud bukanlah tentara Israel, ia hanya kebetulan tiba di lokasi perang mengantarkan makanan untuk kakaknya seorang tentara Israel yang sedang berperang melawan tentara Filistin. Tetapi ketika di sana ia mendengar Tuhan dihina, timbullah kemarahan kudus dalam hatinya karena tentara Filistin menghina tentara Tuhan. Akhirnya Daud mengalami kemenangan yang luar biasa atas tentara Filistin.
Dari kisah di atas, jelas terlihat bahwa pada saat tentara Israel ketakutan menghadapi tentara Filistin, Daud tetap percaya bahwa kuasa Tuhan melampaui semua kondisi dan keadaan. Alkitab mengajarkan bahwa iman bisa diperoleh melalui 3 sarana:
• Mendengarkan firman Tuhan
Oleh karena itu kita harus membaca firman Tuhan dengan suara yang terdengar telinga. Karena iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Tidak cukup bila kita hanya mendengarkan firman Tuhan seminggu sekali pada saat ibadah di gereja. Kita harus rutin membaca firman Tuhan setiap hari agar iman kita semakin bertumbuh.
• Melalui pengalaman hidup
Masalah dan problem hidup yang kita temui dalam kehidupan kita sebenarnya Tuhan ijinkan terjadi untuk melatih iman kita. Iman itu bisa kita gambarkan seperti otot manusia yang apabila dilatih akan semakin berkembang. Ketika masalah dan persoalan datang, maka iman kita akan bertumbuh dan menjadi semakin kuat.
• Melalui karunia iman
Roh Kudus memberikan 9 karunia ketika memberkati kita, salah satunya adalah karunia iman. Jadi ketika kita mengalami kondisi/keadaan yang berat dalam hidup kita, kita ingin percaya tapi tidak bisa karena iman kita tidak sampai, maka kita bisa minta salah satu karunia Roh Kudus yaitu karunia iman untuk menolong kita.
Kalau kita fokus melihat janji dan kebesaran Tuhan, maka kebutuhan dan masalah kita akan menjadi kecil. Kuasa Tuhan yang besar sanggup menolong kita. Kuasa-Nya tidak dibatasi oleh kondisi/situasi.
2. Percaya bahwa Tuhan memiliki 1001 macam cara untuk menolong kita.
Tuhan memiliki banyak jalan untuk menolong kita. Jangan membiarkan diri kita membatasi kuasa Tuhan dengan terlalu banyak berpikir bagaimana dan dari mana datangnya pertolongan untuk kita, padahal Tuhan bisa melakukan berbagai macam cara untuk menolong dan memberkati kita.
1 Raja-raja 17:3-6 — ”Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.” Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN, ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu..
Dalam kisah di atas, yang memberi makan Elia adalah burung gagak yang dikirim oleh Tuhan. Jadi Tuhan bisa memakai apapun untuk menolong kita. Contoh lain:
- Tuhan dalam seketika bisa memberikan sekaligus 30an butir telur ayam yang kemudian menjadi santapan lauk yang luar biasa bagi sebuah keluarga miskin di suatu desa. Telur-telur itu ditemukan di balik semak oleh seorang anak laki-laki kecil dari keluarga itu ketika sedang bermain kelereng. Telur itu menjadi santapan yang luar biasa karena dengan ditemukannya telur sebanyak itu maka setiap anak dari empat bersaudara dalam keluarga itu bisa memakan sebutir telur setiap harinya. Padahal biasanya, kadang dalam sehari ibunya hanya bisa membeli sebutir telur yang setelah dicampur dengan air dijadikan selembar telur ceplok untuk dibagikan sebagai lauk kepada 4 bersaudara itu.
- Naaman dalam Alkitab diceritakan bahwa ia mesti mandi di sungai yang kotor dan menyelam sebanyak tujuh kali di sungai itu, barulah ia sembuh dari penyakit kustanya.
Tuhan bisa memakai orang yang tidak terduga sama sekali bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Tuhan bisa memberkati dan menolong kita dengan 1001 macam cara. Oleh karena itu janganlah kita membatasi kuasa Tuhan, termasuk di dalam doa-doa kita. Tuhan memiliki cara yang berbeda dari yang kita harapkan. Ekstrimnya adalah Tuhan bisa memakai orang gila sekalipun untuk memberkati dan menolong kita. Kita hanya cukup memiliki iman dan percaya pada kuasa Tuhan.
3. Kita harus percaya bahwa waktu Tuhanlah yang terbaik.
Tuhan memiliki waktu untuk setiap kita. Kalau sampai hari ini Tuhan belum mengabulkan doa kita, bukan berarti Tuhan tidak mau atau tidak mampu menolong kita.
Yohanes 11:5-7 — Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ”Mari kita kembali lagi ke Yudea.”
Walaupun kelihatan terlambat, Tuhan tidak pernah terlambat karena waktu-Nya Tuhan bukanlah waktunya kita. Lazarus dibangkitkan dari kematiannya, padahal dalam kisah di atas Tuhan Yesus diberitahu bahwa Lazarus sakit keras tetapi Ia menunda dua hari lagi untuk menolongnya dan akhirnya Lazarus meninggal dunia. Bagi manusia hal itu tampaknya terlambat, tetapi bagi Tuhan tiada yang mustahil karena Lazarus akhirnya Tuhan bangkitkan dari kematiannya.
Kesimpulan:
• Kita harus tetap berdoa dan tetap percaya walau apapun yang terjadi dalam hidup kita, karena pertolongan Tuhan tepat pada waktu-Nya.
• PUSH (Pray Until Something Happen). Tetap tekun berdoa sampai sesuatu terjadi dalam hidup kita, karena Tuhan pasti menolong kita tepat pada waktu-Nya.
• Mujizat tidak bisa terjadi bila ada orang yang masih keras kepala/tidak percaya. Ketika akhirnya ia tersungkur di kaki Tuhan, maka itulah waktu yang tepat untuk Tuhan menolongnya.
• Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
• Mintalah karunia iman, katakan pada-Nya: ”Tuhan, aku percaya dan tolonglah aku yang tidak percaya ini. Dan biarkanlah mujizat-Mu terjadi dalam hidupku.”
Pengkhotbah: Pdt Yosia Abdisaputera
Gembala Sidang GBI Nafiri Allah, Jakarta