Kamis, 07 Juli 2011

Kisah Nyata Tentang Pengampunan

Seorang wanita muda bernama Naomi harus menikah dengan sang suami yaitu  Robert karena pengaturan orang tuanya. Selama 10 tahun pertama, suaminya  tak peduli pada dirinya dan ketiga  anak mereka. Si suami lelap dalam egoismenya: bersenang-senang di night club bersama wanita lain.  

Naomi menghadapi keadaan yang rumit dan dilematis dalam membesarkan ketiga anaknya tercinta. Lucy (Maryssa Jo), anak perempuan satu-satunya, membenci ayahnya demikian juga Tristan (Jonathan Prawira), anak keduanya, juga mencari kesenangan sendiri. Tingkah kedua anaknya membuat Naomi putus asa. Raphael (Stephen Natanael), anak bungsunya, adalah satu-satunya anak yang mendampinginya.


Namun, di tengah kondisinya yang dikhianati Naomi tetap setia pada suaminya dan tak mau diceraikannya. “Apa yang telah dipersatukan Allah tak boleh diceraikan manusia,” begitu ia menjawab ketika banyak orang memintanya untuk bercerai dan menikah lagi dengan pria lain yang lebih baik.


Robert, suaminya baru sadar atas  perbuatannya ketika mengetahui anaknya berada dalam rumah tahanan.
Ketika sang suami menyesal atas perbuatannya justru pada saat yang sama dia ditimpa penyakit. Namun, istrinya tetap setia merawatnya selama 22 tahun hingga menghembuskan nafas terakhir. Selain merawat, istri tak jemu-jemu mengendalikan emosi kedua anaknya agar kembali menerima ayah mereka dengan memberikan pengampunan atas segala perbuatan salahnya.

Kisah tersebut difilmkan oleh HOLYWORLD Entertainment, sebuah production house entertain di Bandung yang khusus dibentuk sebagai wadah mengolaborasi bakat dan talenta anak-anak Tuhan yang ada di gereja se-Kota Bandung. Film rohani ini diberi judul “70 x 07” yang berlandas pada jawaban Yesus saat ditanya berapa kali harus mengampuni orang yang berbuat salah. “70 x 7 x...” jawab Yesus.

Delapan pemeran utama, bukan artis populer. “Itu dimaksudkan sedapat mungkin tetap menampilkan kesan asli cerita, apalagi diperankan oleh orang-orang yang menjadi saksi mata akan kehidupan keluarga tersebut di Bandung,” ujar Utojo S. Utama, executive producer HOLYWORLD Entertainment yang juga diamini rekannya Erwin Djayanegara saat launching di Bandung, 23 Juli 2010.

Peran yang dilakukan Naomi dan Roberth, nama dalam film tersebut sebagai pelaku utama memang sungguh mengundang derai air mata penonton karena mereka menampilkan adegan mendekati persis kejadian nyatanya. Begitu pula ketiga anak mereka, yaitu  Lucy, Tristan, dan Raph yang dengan karakter adegannya masing-masing  membuat film ini nyaris menjawab kerinduan anak-anak Tuhan tentang hal yang disebut pengampunan sebagaimana diamanatkan Yesus.

Film “70 x 07” diharap menjadi jawaban bagi kita untuk kembali pada kingdom life style  di tengah gempuran si jahat dalam format film-film yang bertajuk horor, pornografi, dll. Mengingat  kasus perceraian di Indonesia makin meningkat. Film ini kiranya dapat menjadi sumber inspirasi, setidaknya sebuah jawaban terhadap makna dari segala permasalahan dalam hidup berkeluarga  tanpa harus bercerai. Sehingga hanya nama Tuhan Yesus sajalah yang dimuliakan.

sumber : website 70x07 dan Reformata