Sabtu, 18 Juni 2011

Lebih pandai mana, ilmu pengetahuan atau Firman Tuhan?

Alkitab secara detail memberikan penjelasan mengenai awal mula alam semesta beserta segala isinya diciptakan, dan secara spesifik mengenai peradaban umat manusia di dunia ini dan tidak ada satu teori ilmiahpun yang dapat membantah kisah penciptaan Alkitab secara akurat.
Teori evolusi yang bertentangan dengan Alkitab sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teori ilmiah, karena lebih merupakan filsafat (fiksi) tentang asal usul hidup dan makna hidup. Survival of the fittest atau seleksi ilmiah dari teori evolusi bukan saja bertentangan dengan Kejadian 1: 31 tetapi juga bertentangan dengan beberapa hukum dasar ilmu pengetahuan, misalnya hukum kedua dalam termodinamika yang menyatakan bahwa bila dibiarkan sendiri maka segala sesuatu cendrung menjadi kurang teratur, bukan menjadi lebih teratur atau menjadi lebih kompleks. Lagi pula DNA/ RNA manusia tidak dapat berevolusi, bagaimana mungkin manusia merupakan hasil evolusi? Inilah kekeliruan terbesar yang telah dibuat para Evolusionist.
Kepala Galileo Galilei murid Nicolaus Copernicus (1473-1543 M) dipenggal akibat pernyataannya bahwa bumi bulat, karena sebelumnya manusia memiliki gagasan bahwa bentuk bumi datar. Bila manusia mempercayai kata-kata Alkitab mustahil pernyataan Galileo Galilei dipersalahkan, karena Nabi Yesaya yang hidup sekitar th 740-700 SM atau sekitar dua ribu tahun sebelum pernyataan Galileo Galilei dipersalahkan, Yesaya telah menyatakan bahwa bumi bulat (Yesaya 40: 22) dengan akurat juga mengatakan bahwa bumi tergantung pada ketiadaan (Ayub 26: 7).
Alkitab bukan buku ilmiah namun sangat akurat dalam pernyataan ilmiah karena Alkitab adalah firman Allah.
Kita telah menyaksikan bagaimana ketepatan dan keakuratan Alkitab mengkaji sisi ilmu pengetahuan dan pengenapan nubuat dengan akurat. Tidak ada alasan lagi yang dapat membuat kita bisa menolak bahwa Alkitab adalah firman dari Allah penguasa alam semesta, hanya orang-orang bodoh yang tidak mau mempercayai Alkitab sebagai firman Allah.
Bila Alkitab berbicara ada Surga dan Neraka, maka Surga dan Neraka pasti ada. Dan bila Alkitab mencatat bahwa orang yang telah diselamatkan atau dilahirkan kembali akan masuk Surga, dan orang berdosa pasti masuk Neraka, maka hal tersebut pasti digenapi.
Ingatlah, semua yang dinubuatkan Alkitab pasti akan digenapi.