Minggu, 19 Juni 2011

Kisah Indah Pattie Mallete ( Ibu Justin Bieber )

Pattie Mallete yang berulang tahun pada tanggal 2 April 1977 ini bernama lengkap Pattie Elizabeth Mallete. Sebagai seorang orangtua tunggal, dia melakukan segalanya untuk sang anak untuk terus mengejar mimpi dan di tengah itu, tetap menjaga Justin Bieber. Bagaimana dia bisa menjadi ‘ibu super’ seperti itu bagi anaknya? Anda pasti tahu bukan, bagaimana seorang ibu tunggal dapat membuat anaknya terkenal. Ada kisah sedih di balik hal itu.
Pattie pernah mencoba bunuh diri namun gagal. Bertahun-tahun, dia menjadi korban pelecehan seksual. “Pelecehan seksual dalam hidupku dimulai ketika aku kira-kira berusia lima tahun hingga 10 tahun,” ungkap Pattie dalam sebuah wawancara televisi Kanada yang dilansir National Enquirer. Di usia muda belia seperti itu, Pattie tak punya tempat berbagi kesedihan. Dia juga tak punya cukup keberanian mengadukan kasusnya kepada pihak berwajib. Hal ini cukup dimengerti, karena pada saat masih anak-anak tapi sudah mengalami hal seperti itu, kebanyakan orang akan menutup diri dan tidak berani bercerita apa-apa.
Keadaan hidup yang seperti itu, membuatnya melarikan diri ke dalam dekapan narkoba dan minuman keras. “Aku cukup sering mabuk dari bangun sampai pergi tidur lagi. Aku mulai minum-minum ketika aku berusia sekitar 14 atau 15,” tambahnya. Bahkan, pada umur 15 tahun Pattie lari dari rumahnya di London, Ontario dan pindah dengan sekelompok orang. “Aku hidup dalam gelimang dosa, obat-obatan, dan alkohol terus menerus kala itu. Aku juga hidup bersama empat pria lainnya. Aku tidak pergi ke sekolah dan selalu mencuri,” ungkapnya mengenai masa lalunya yang kelam itu.
Pelarian negatif itu akhirnya memuncak, rasa muak dan jenuh dalam diri Pattie yang mulai beranjak dewasa sudah pada posisi tertinggi, dia berusaha bunuh diri pada umur 17 tahun. “Suatu hari, saya merasa tertekan dan marah pada diri saya sendiri. Aku ingin mati dan ingin menemukan cara secepat mungkin untuk mati,” ujarnya. Dalam upaya bunuh diri itu, Pattie pernah mencoba menabrakkan diri ke mobil yang tengah melaju. Beruntung nyawanya bisa diselamatkan, truk itu berbelok ketika melihat Pattie.
Pattie kemudian dibawa ke rumah sakit. Dia tidak punya teman dan orang-orang yang dikenalnya yang dapat mengunjunginya di sana. Di tengah putus asanya itu, ada seorang pemimpin Kristen dari Pusat Anak Muda yang mengunjunginya, seseorang yang biasa mengajaknya bicara tentang Tuhan. Pria itu membawanya bunga dan mengatakan, “Kau tahu, Tuhan menyuruh saya membawa bunga mawar ini kepadamu, dan Dia mau berkata bahwa Dia melihatmu, sama seperti Dia melihat bunga yang indah ini.”
Saat itu, Pattie hanya berpikir dalam hatinya, “Ah, jelas pria ini tidak mendengarnya dari Tuhan. Aku tidak seperti bunga yang indah itu. Aku melakukan banyak hal dosa seperti tidur dengan sembarangan pria, narkoba, dan hal-hal buruk lainnya. Aku bukan bunga mawar di hadapan Tuhan.” Itu dalam pikirannya saat itu. Pria ini tetap membicarakan Tuhan, sampai-sampai di dalam hati Pattie berkata “Oh, betapa banyaknya dia bicara tentang Tuhan, bahkan bukan di hari Minggu” pikirnya dengan sinis.
Namun, ada sesuatu yang membuat Pattie terkesima, ada perkataannya yang benar-benar berkesan buat Pattie. “Kau mencoba bunuh diri, bahkan kau tidak mau hidup lagi. Kau tidak mau hidupmu. Tuhan menciptakanmu dengan suatu tujuan. Mengapa tidak kau berikan Tuhan kesempatan dan melihat apa rancangan Tuhan dalam hidupmu? Apa yang bisa Dia lakukan untukmu?” Saat itu, Pattie bahkan tidak bisa berkedip.
Dia menatap langit-langit dan sebenarnya dia bingung benarkah dia berbicara kepada Tuhan atau kepada atap rumah sakit itu, namun saat itu dia berdoa untuk pertama kalinya. “Tuhan, jika memang Engkau ada, aku berdoa agar Engkau ada di dalam hidupku dan hiduplah di dalam hidupku karena aku sendiri capek terus hidup. Jadi, tunjukkan padaku. Yesus, ampunilah aku dan ubahkan aku…” Saat itulah, Pattie melihat kilasan masa lampaunya yang penuh dosa dan dia sungguh-sungguh berdoa agar Tuhan mengampuni dirinya.
Saat dia tengah berdoa menutup matanya, dia melihat bahwa gambaran hatinya seperti membuka dan beribu-ribu, beribu-ribu banyaknya cahaya yang berkilauan melimpah ke dalam hatinya yang terbuka itu. Dan dia mengerti bahwa itu cinta. Bahkan, tidak ada satu lubang yang paling kecil sekalipun yang tidak diisi oleh cinta itu dan kemudian hatinya tertutup dan berubah menjadi hati yang putih / suci. Yang bisa lakukan Pattie saat itu, hanyalah menangis dan sangat merasakan kehadiran-Nya. Dan dia berulang kali mengungkapkan, “Oh Tuhan, Kau sungguh nyata…”
“Aku hanya bisa menangis dan menangis dan menyadari bahwa Tuhan sudah mengampuni aku dari segala dosa-dosa yang kulakukan, betapa besarnya kasih-Nya itu. Aku bersemangat, aku mengambil Alkitab versi King James dan mulai membaca.” Saat itu juga, Pattie menelepon pria yang telah mengenalkannya kepada Tuhan dan pria itu datang dan mereka berdoa bersama.
Kita terkadang tak mengerti bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita. Mungkin kita tidak bisa mengerti bagaimanakah kasih-Nya dicurahkan kepada manusia yang berdosa seperti kita. Tapi satu hal yang kita tahu, kasih-Nya penuh buat kita. Kita juga harus mengabarkan kasih itu kepada yang lain, sama seperti yang pria itu lakukan untuk Pattie, agar banyak orang yang melihat kemurahan kasih-Nya.