Kamis, 30 Juni 2011

Kasih Karunia Tuhan melenyapkan Rasa Kuatir

Allah dengan setia menyediakan kasih karunia-Nya dalam setiap bagian kehidupan Anda. Kasih karunia-Nya mengalir dengan cuma-cuma…sampai kita menghentikan alirannya dengan memperbolehkan Iblis membuat kita gelisah dan gentar!
Pada malam dimana Tuhan kita, Yesus, dikhianati, pada malam dimana dia masuk kedalam keinginan besar-Nya dan menderita bagi kita, dia berkata kepada para murid-Nya:
Yohanes 14:27
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Wasiat terakhir dan karunia terbesar yang ingin Dia tinggalkan bagi para murid-Nya sebelum Dia disalibkan adalah karunia damai sejahtera.

Tuhan kita disebut sebagai Raja Salem (Ibrani 7:2). “Salem” berarti “damai sejahtera.” Dia juga disebut sebagai Raja Damai. Saat Dia masih berada di bumi, Dia berjalan dalam sebuah kedamaian sehingga Dia selalu bisa mengendalikan. Dia pernah akan dilempari batu, tetapi Dia berjalan saja ditengah mereka tanpa dilukai (Yohanes 8:59). Tidak seorangpun dapat menyentuh Dia. Dia memiliki damai sejahtera yang sempurna dan mutlak.
Iblis Mengganggu Melalui Badai Di Tengah Danau Galilea, Tetapi Yesus Tetap Melanjutkan Tidur Di Dalam Perahu. Serangan Iblis Tidak Membangunkan Dia, Seruan Murid-Murid-Nya Lah Yang Membangunkan Dia (Markus 4:35-41). Bahkan dalam kematian-Nya, Dia tetap dalam kendali. Tidak ada seorangpun yang merenggut nyawa-Nya. Dia menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 10:17-18). Di taman, Dia membuat keputusan untuk menyerahkan nyawa-Nya bagi kita.

Shalom (Damai Sejahtera) Allah

Yesus selalu berada dalam kendali yang sempurna. Salah satu alasan mengapa Dia sangat berkuasa adalah karena Dia berjalan di dalam shalom (damai sejahtera) Allah. Kata “damai sejahtera” dalam yohanes 14:27 adalah kata “shalom” dalam bahasa Ibrani. Artinya adalah kesehatan, keutuhan, kelengkapan serta kedamaian hati dan pikiran. Jadi memiliki shalom berarti setiap bagian dari Anda – roh, jiwa dan tubuh – baik.
Jadi apa yang dimaksudkan Yesus saat berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu”? Inilah yang Dia maksudkan: “Shalom yang kamu lihat tinggal di dalam Aku; shalom yang kamu lihat Aku tidur di dalamnya, di dalam perahu; shalom yang kamu lihat saat Aku berjalan ditengah orang-orang yang mau melempari-Ku dengan batu; shalom yang membuat Iblis tidak berdaya untuk menyentuh-Ku; shalom ini, shalom-Ku, Aku berikan kepadamu.”
ini adalah damai sejahtera yang telah diwariskan Yesus kepada kita. Bukan kedamaian duniawi yang datang melalui musik yang menyejukkan, meditasi, atau menghirup napas dalam-dalam. Lebih kuat dari semua itu! Tidak tergantung pada keadaan dan bekerja ditengah badai kehidupan.

Jagalah Hatimu Diatas Segalanya

“Tapi Pastor Prince, jika Yesus telah memberikan damai sejahtera itu kepadaku, mengapa aku masih kuatir dan gelisah terhadap banyak hal?”
Itu karena Anda memperbolehkan hati Anda menjadi gelisah. Perhatikan, seketika setelah Yesus mengatakan Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…”, Dia berkata, Janganlah, gelisah dan gentar hatimu.”Anda yang harus jangan membiarkan hati Anda gelisah dan gentar. Tuhan tidak bisa “janganlah” bagi Anda. Isteri Anda tidak bisa “janganlah” bagi Anda. Saya tidak bisa “janganlah” bagi Anda. Anda yang bisa “janganlah” kepada diri Anda sendiri!
Banyak orang menjaga keuangan, karir, anak-anak, kesehatan mereka, dll. Tetapi Tuhan tidak ingin kita menjaga hal-hal tersebut. Akan tetapi, Dia ingin agar kita menjaga hati kita:
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Kita harus menjaga hati kita diatas segalanya. Jika kita menjaga apa yang ada di dalam (Dia tidak bisa menjaganya bagi kita), Allah akan menjaga setiap hal lain yang berada di luar. Jika kita tidak membiarkan hati kita menjadi gelisah dan gentar, kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus akan mulai mengalir dalam hati kita. Hal itu sebenarnya adalah mencari dahulu kerajaan Allah, dan segalah ha yang lain yang berada di luar akan ditambahkan kepada kita! (Matius 6:33)
Hal ini akan membawa kelegaan pada kita. Kita tidak perlu kuatir terhadap begitu banyak hal. Kita hanya perlu menjaga hati kita. Orang membuat keputusan-keputusan bodoh saat hati mereka gelisah. Mereka melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Jadi jagalah hati Anda. Tuhan pernah berkata pada saya jika kita menjaga hati kita dari kegelisahan dan kegentaran, maka bila mukjizat yang kita butuhkan, mukjizat yang akan kita dapatkan!
Cara untuk menjaga hati anda dari gelisah dan gentar adalah dengan mengutip Yohanes 14:27. Kapanpun kegelisahan datang ke dalam hati Anda atau Anda merasa gentar, katakan, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Dan Anda akan melepaskan kuasa penggenapan dari ayat tersebut. Damai sejahtera Allah akan mulai mengalir ke dalam hati Anda.

Kasih Karunia-Nya yang Terbaik

Kita semua memiliki area kelemahan dan kekuatan. Apa yang membuat saya kuatir mungkin tidak mengkuatirkan bagi Anda, begitu pula sebaliknya. Iblis tahu tombol mana yang harus ditekan bagi setiap kita.
Sebagai contoh, saya mungkin kuatir tentang puteri saya karena saya sangat menyayangi dia, saya tidak kuatir tentang keadaan keuangan saya. Bahkan saat saya masih menjadi seorang pelajar dan keluarga saya kurang berada, saat itu saya tidak kuatir tentang uang. Sejak saya lahir baru, Allah memberi saya kasih karunia untuk tidak pernah kuatir tentang uang.
Iblis tidak dapat menyerang Anda dalam area kehidupan yang tidak Anda kuatirkan.
Faktanya, baru-baru ini Tuhan berbicara kepada saya, “Anak-Ku, apakah kamu perhatikan bahwa Iblis tidak dapat menyerang kamu dalam area kehidupan yang tidak kamu kuatirkan? Area kehidupan yang tidak kamu kuatirkan merupakan area dimana kamu bisa melihat kasih karunia-Ku dalam keadaan yang terbaiknya, berkat-Ku dalam puncak kelimpahannya.”
Saat Dia katakan itu, saya mulai menyadari bahwa ada bagian-bagian lain selain keuangan yang tidak saya kuatirkan dan dimana kasih karunia Allah mengalir dengan bebasnya.
Beberapa orang berpikir bahwa masalah mereka terlalu kecil untuk ditangani oleh Allah. “Saya malu untuk mengatakan kepada Tuhan apa yang membuat saya gelisah. Ini cuma sebuah jerawat yang tidak hilang-hilang selama beberapa minggu.” Dengar, jika hal itu membuat hati Anda menjadi gelisah, itu bukan hal kecil! Allah ingin agar Anda menyerahkannya kepada-Nya. Dia tidak ingin hati Anda dicemaskan oleh apapun, baik itu besar atau kecil. Jika Anda mau menyerahkan kepada-Nya dan tidak membiarkan hati Anda menjadi gelisah, kasih karunia-Nya akan mengalir dengan bebas dalam area kehidupan itu.

Roh Kudus Mengajar Kita Dalam Panjang Gelombang Damai Sejahtera

Hal lain yang saya ingin agar Anda perhatikan adalah sebelum Yesus berkata tentang memberikan damai sejahtera-Nya kepada para murid, Dia berbicara tentang tuntunan Roh Kudus:
Yohanes 14:26-27
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu…
Yesus mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus mengajarkan segala hal dalam panjang gelombang damai sejahtera. Dengan kata lain, jika Anda menjaga hati Anda dari kegelisahan karena suatu masalah, jika Anda menolak untuk kuatir dan tinggal dalam damai sejahtera-Nya, Roh Kudus akan ”mengajarkan segala sesuatu kepadamu.” Dia akan menunjukkan kepada Anda jalan keluar dari situasi tersebut!

Pengalaman Saya tentang Sakit Pencernaan

Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami rasa sakit di perut saya, dan akhirnya saya pergi ke dokter spesialis. Yakin bahwa saya membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter itu berkata kepada saya, “Anda tidak pernah tahu, gejala yang Anda rasakan mungkin Anda pikir tidak ada masalah, tapi…” Saya melihat dia dan, Anda tahu, iman timbul dari pendengaran, tetapi rasa takut juga timbul dari pendengaran!
Setelah konsultasi, saya berkata kepada diri saya, “Nah, lupakan apa yang dia katakan. Aku manusia iman!” tetapi perkataan dokter itu tetap terngiang ditelinga. Selama gejala-gejalanya masih terasa dan saya tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut, saya terus kuatir karena gejala-gejala tersebut. Jadi akhirnya saya melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kenapa kemarin nggak sekalian saja?” kata saya pada diri sendiri.
Hasilnya, tidak ada yang salah dengan pencernaan saya. Rasa sakit itu hanya gejala bohongan! Tetapi, tahukah Anda apa yang terjadi pada bulan-bulan itu? Saya sangat hati-hati memperhatikan apa yang saya makan. Awalnya saya takut dengan kesehatan saya, begitu takutnya sehingga saya mulai makan makanan organik dan minum jus wortel setiap hari! Saya berkata pada isteri saya, Wendy, bahwa saya harus makan nasi merah – tidak makan nasi putih lagi. Bahkan saat kami makan diluar, saya membawa nasi merah sendiri! Saat itu saya sangat radikal. Saya juga mulai membaca buku-buku Kristen tentang diet, dan hampir setiap hari saya lari kurang lebih 45 menit sampai saya menjadi sangat kurus!
Akan tetapi, dengan makan semua makanan organik, jus wortel dan olahraga teratur, dalam bulan-bulan itu saya lebih sering ke dokter dibanding bertahun-tahun saya tidak olahraga atau makan dengan baik! Dan ke dokter itu untuk alasan yang lain, bukan karena pencernaan saya.

Modus Operandi Iblis

Sekarang, saat saya melihat kebelakang, saya bisa melihat apa yang dikatakan Tuhan sungguh benar. Saat saya mulai kuatir tentang area tertentu dalam hidup saya, permasalahan mulai muncul dalam area tersebut.
Saat saya merenungkan semua hal ini, Tuhan mulai menunjukkan modus operandi Iblis kepada saya, cara dia beroperasi. Pertama, dia datang pada Anda dan melihat area kehidupan Anda yang ingin dia serang. Tetapi dia tahu dia tidak mempunyai kuasa untuk mencelakakan Anda – Yesus telah melucuti semua kuasanya (Kolose 2:15). Jadi satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah membuat Anda menjadi kuatir.
Apakah Anda ingat apa yang dikatakan dalam 1 Petrus 5:8? Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Apa yang dikatakan pada ayat sebelumnya? ”Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Iblis tidak bisa menangani orang Kristen yang penuh damai sejahtera!
Dengan kata lain, kapanpun Anda penuh perhatian dan tidak menyerahkan segaka kekuatian Anda kepada Tuhan, Anda menjadi “dapat ditelan” oleh Iblis. Tetapi kebalikannya: Iblis tidak dapat menangani orang Kristen yang penuh damai sejahtera! Tidak bisa, dia lebih dulu harus membuat Anda bingung, gelisah, kuatir dan takut sebelum dia dapat menyentuh Anda.

Kekuatiran Menghalangi Aliran Kasih Karunia

Berikut ini adalah ilustrasi yang diberikan Tuhan kepada saya untuk menolong Anda agar bisa mengerti apa yang saya katakan. Bayangkan ada banyak pipa yang turun dari sorga. Pipa-pipa tersebut fleksibel dan lunak, semuanya mengalirkan berlipat ganda kasih karunia Allah kedalam setiap area kehidupan Anda. Ada kasih karunia untuk kesembuhan mengalir dalam hidup Anda, kasih karunia untuk kelimpahan, kasih karunia untuk pernikahan Anda, dst.
Begitu Anda menjadi seorang percaya, Anda menjadi orang benar oleh iman dan Anda memiliki jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri” (Roma 5:2). Saat sampai pada keuntungan dan berkat-berkat Tuhan, semua kita, apakah kita pendeta ataupun usher, sama-sama menikmati warisan yang sama. Kita semuanya sama dihadapan kasih karunia.
saat Yesus mati di atas kayu salib, saat itu ada gempa bumi dan hati allah menjadi terbuka serta aliran kasih, karunia, pengampunan dan berkat-berkatnya-nya mengalir keluar. dan karena allah itu kekal maka aliran itu juga kekal. aliran itu telah mengalir sejak kematian Yesus. Terus mengalir setiap waktu.
Tapi apa yang terjadi saat kita kuatir, itu sama seperti kita menggenggam erat pipa fleksibel yang lunak itu sehingga menghalangi aliran kasih karunia Allah mengalir menuju area dalam kehidupan kita. Semakin kita kuatir, semakin erat kita menggenggam pipa dan alirannya semakin terhambat. Apakah kasih karunia-Nya masih dialirkan dari sorga? Ya, tapi pipanya tersumbat oleh kekuatiran dan kegelisahan kita. Sebaliknya, pada area dimana kita tidak kuatir, kasih karunia-Nya mengalir dengan bebas, menghasilkan tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat dan akhirnya seratus kali lipat.
Jadi saat Anda bingung, gelisah, kuatir dan takut tentang suatu area tertentu dalam hidup Anda, katakan saja tentang keuangan Anda, Anda akan memberikan akses pada Iblis kedalam area tersebut. Iblis tidak mempunyai kuasa untuk menghentikan kasih karunia yang mengalir kedalam keuangan Anda. Dia tidak bisa menyentuh pipa itu. Tuhan tidak akan membiarkannya. Satu-satunya yang bisa menyentuh pipa itu adalah Anda.

Gejala-gejala Palsu Membuat Anda Gelisah

Karena Iblis tahu dia tidak mempunyai kuasa atas Anda, yang akan dia lakukan adalah memberikan gejala-gejala palsu untuk membuat Anda kuatir. Sebagai contoh, katakan saja mengenai kesehatan Anda. Iblis tidak dapat meletakkan penyakit pada Anda. Dia tidak mempunyai hak untuk melakukan itu terhadap anak Allah karena yesus telah menanggung dosa-dosa Anda di kayu salib. Dia telah mengambil hukuman Anda dan menanggung sakit dan penyakit Anda. Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:4-5). Anda juga tidak bisa dikutuk dengan kutuk apapun karena Kristus telah menebus Anda dari kutuk hukum Taurat (Galatia 3:13).
Iblis hanya bisa memberikan gejala-gejala palsu dan berharap Anda akan menjadi gelisah. Begitu Anda gelisah dan kuatir karena gejala-gejala tersebut, dan mulai memikirkannya setiap waktu, Anda mulai menghalangi aliran kasih karunia Allah kedalam kesehatan Anda. Sekali lagi, Allah tetap mengalirkan kasih karunia-Nya. Dia setia. Kekuatiran kitalah yang menyumbat pipa.

Bawalah Kepada Tuhan Dalam Doa

Jadi tolaklah kekuatiran. Janganlah gentar dan gelisah hatimu. Jika ada sesuatu yang Anda kuatirkan, bawalah kepada Tuhan di dalam doa:
Filipi 4:6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Jangan kuatir. Tidak ada gunanya mendoakan doa yang penuh kuatir. Katakan saja kepada Tuhan tentang masalahnya dan serahkan kekuatiran Anda pada-Nya, sebab Ia yang memelihara Anda (1 Petrus 5:7). Lepaskan saja. Kemudian mengucap syukurlah kepada Tuhan karena Dia telah mendengar dan melakukan sesuatu terhadap permasalahan Anda. Jika Anda melakukan hal ini dan menolak untuk kuatir, ”damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan menjaga hati dan pikiranmu didalam Kristus Yesus.” Ingatlah: Iblis tidak bisa menangani orang Kristen yang damai sejahtera.

Bapa Ingin Agar Kita Bebas Kuatir

Saat puteri saya, Jessica, mulai masuk sekolah, dia pasti merindukan mamanya dan menelepon ke rumah pada saat istirahat. Suatu hari, dia tidak bisa menghubungi mamanya dan menjadi sangat cemas. Hal itu merupakan pengalaman traumatis baginya.
Saat dia pulang ke rumah hari itu, saya berbicara kepadanya tentang apa yang terjadi. Saya sangat kuatir tentang dia. Sungguh menyakitkan melihat dia begitu gelisah. Dia terus mengatakan, “Aku nggak mau sekolah. Sekolah sama seperti mimpi buruk. Aku mau bersama Mama.” Saya mencoba untuk menasihatinya tetapi sepertinya dia tidak mau mendengarkan saya.
Akhirnya saya tinggalkan dia bersama mamanya dan saya masuk ke dalam kamar. Saya merasa sangat bingung karena dalam usianya yang begitu muda puteri saya memiliki kekuatiran yang besar. Jadi saya duduk dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku tidak ingin dia menjadi gelisah. Dia masih sangat muda dan aku merasa sangat buruk telah marah kepadanya. Aku bingung, Tuhan.”
Tuhan berkata kepada saya, “Anakku, mengapa kamu sangat kuatir tentang dia?”
Saya berkata, “Aku cuma tidak ingin dia kuatir.”
“Apakah itu alasan yang sebenarnya?”
“Ya.”
Hening sebentar, kemudian Dia bertanya, “Apa alasan kamu tidak ingin dia kuatir?”
Saya memikirkannya sejenak dan kemudian bagaikan kilat saya melihat alasan yang sebenarnya: Saya sangat mengasihi Jessica sehingga saya ingin agar dia bebas kuatir! Saya ingin agar dia menikmati hidup. Saya tidak ingin dia, dalam usia mudanya, memikirkan, “Bagaimana kalau besok aku telpon mama tapi mama nggak ada? Bagaimana kalau… Bagaimana kalau…” Saya tidak ingin dia kuatir karena saya sangat mengasihinya.
Sangat menggembirakan saya bila mendengar dia tertawa lepas saat dia menonton acara TV favoritnya, atau saat Wendy dan saya mencium perutnya di atas tempat tidur. Mendengarnya tertawa membuat kami bahagia. Tetapi bila mendengar dia menangis atau bahkan kuatir pada usia mudanya itu membuat kami menjadi sedih. Jadi kukannya saya tidak ingin agar dia kuatir karena saya cuma tidak ingin agar dia kuatir, atau karena saya adalah seorang pendeta. Saya tidak ingin dia kuatir karena saya sangat mencintai dia dan ingin agar dia bahagia.
Saat saya menyadari hal itu, Tuhan berkata, “Anakku, sekarang kamu tahu apa yang Aku rasakan tentang kamu. Aku tidak menyuruh kamu agar tidak kuatir karena agar tidak kuatir. Aku menyuruh kamu agar tidak kuatir karena Aku sangat mengasihimu dan ingin agar kamu bahagia. Aku ingin agar kamu menikmati hidup, dan lebih dari itu nikmatilah kasih-Ku dalam hidupmu.
Kekasih, saya harap Anda tidak akan melupakan apa yang dikatakan Tuhan kepada saya. Bapa ingin Anda hidup bebas kuatir, menikmati kasih-Nya dan mengetahui bahwa Dia menjaga Anda. Dia sangat mengasihi Anda. Kasih yang sempurna – mengetahui kasih yang sempurna itu – melenyapkan ketakutan dalam hidup Anda (1Yohanes 4:18).
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (Matius 6:27) Jadi janganlah gelisah dan gentar hatimu dan kasih karunia Allah akan mengalir dengan bebas dalam hidup Anda, membuat Anda bisa melihat berkat-berkat-Nya dalam segala kelimpahannya.
Artikel ini disarikan dari khotbah, “Grace Flows In Worry-Free Areas Of Your Life”, dikhotbahkan oleh Pastor Joseph Prince
 

Joseph Prince is the senior pastor of New Creation Church — a dynamic and fast-growing church in Singapore, which has a congregation of 18,000 members. His ministry as pastor, teacher and international conference speaker focuses on unveiling Jesus and revealing His heart to the people.