Rabu, 22 Juni 2011

Benarkah Benny Hinn Mau Bercerai? Mari Kita Doakan Pastor Benny

Suzanne Hinn Gugat Cerai Benny Hinn

Sebuah berita mengejutkan datang dari keluarga penginjil asal Amerika Serikat, Benny Hinn. Istri Benny, Suzanne Hinn dikabarkan telah mengajukan gugatan cerai dirinya pada 1 Februari 2010 ke pengadilan Orange County, California, AS.

Menurut informasi yang kami kutip dari CBN.com, alasan hendak bercerai yang disampaikan oleh sang penggugat adalah karena perbedaan prinsip yang sudah tidak dapat diperdamaikan kembali.

Hamba Tuhan yang dipakai dalam kuasa kesembuhan itu sendiri terkejut dengan apa yang dilakukan oleh sang istri karena hal tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya atau dengan kata lain Suzanne mengambil keputusan secara sepihak.

"Meskipun Pastor Hinn telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk memulihkan kembali hubungan mereka berdua, upaya tersebut gagal dan kini ia dihadapkan dengan surat permohonan perceraian yang diajukan tanpa pemberitahuan sebelumnya," demikian bunyi pernyataan Benny Hinn Ministry yang dibacakan pada Kamis (18/2).

Benny Hinn dan Suzanne menikah pada tahun 1979. Dari pernikahan yang telah dibangun selama lebih dari 30 ini, mereka dianugerahi Tuhan tiga anak perempuan dan seorang putra.

Sementara itu, para pejabat Gereja yang digembalakan Pastor Benny Hinn mengatakan mereka akan tetap berdoa dan mendukung terus pemimpin mereka beserta keluarga agar bisa melalui musim yang sulit ini.


Palu pengadilan belum diketok. Masih ada harapan untuk menyatukan kembali keduanya sehingga perceraian tidak terjadi. Hal ini juga menyadarkan setiap kita untuk mendukung doa para pemimpin dan gembala kita. Imani setiap doa yang Anda panjatkan pasti akan terjadi sesuai dengan rancangan-Nya.

Source : cbn.com/bm

Surat Pribadi Benny Hinn Tentang Perceraiannya

Dalam sebuah surat kepada para mitranya, penginjil Benny Hinn mengatakan dia berdoa Allah akan memulihkan keluarganya. Seperti diberitakan, Suzanne, istri Hinn mengajukan gugatan cerai pada 1 Februari lalu. Menurut Associated Press, dokumen pengadilan menyebutkan pasangan tersebut telah terpisah sejak 26 Januari 2010.

Hinn mengatakan, istrinya tengah berada di bawah tekanan besar, tapi ia dan anak-anaknya tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi. "Perceraian adalah hal terakhir di pikiran saya dan mereka," tulis Hinn dalam surat pribadinya yang diposting pada situs webnya. Dia mengatakan sangat terguncang ketika pengacara Suzanne memberitahukan bahwa istrinya telah mengajukan gugatan cerai.

Kepada keluarganya, Suzanne tidak pernah memberikan sedikit pun tanda-tanda bahwa hal ini ada di benaknya. Hinn menambahkan bahwa orangtua istrinya juga tidak tahu bahwa dia telah mengajukan gugatan cerai sampai ia memberitahu mereka pada 17 Februari lalu.
"Bahkan saat ini, anak-anak dan saya tidak tahu mengapa dia melakukannya... Saya mencintai istri saya, dan saya berdoa bahwa Tuhan sendiri akan mengurus ini dan membawa pemulihan kepada keluarga saya yang sangat berharga."
Hinn mengatakan bahwa istrinya tidak memiliki dasar Alkitab yang cukup untuk mengajukan perceraian karena tidak satu pun dari mereka terlibat dalam perzinahan sepanjang 30 tahun pernikahan.

"Kami berdua telah membuat perjanjian dengan Allah dan tetap murni di hadapan-Nya, dan saya berdoa dengan segenap hati, Tuhan Yesus akan memulihkan keluarga saya dan melindungi pekerjaan-Nya untuk kemuliaan-Nya," tulis Hinn.

Hinn mengatakan dia tidak berencana untuk beristirahat dari berkhotbah dan memimpin pelayanan penyembuhan di seluruh dunia. "Saya akan terus memberitakan Injil dan berdoa untuk orang sakit seperti yang telah saya lakukan selama 36 tahun. Saya tidak akan membiarkan apa pun untuk memperlambat saya atau menghentikan saya. Komitmen saya untuk Yesus yang sangat berharga adalah selamanya, dan tidak ada yang akan bisa mengubah itu," tulisnya.

Dalam video yang ditampilkan dalam websitenya, Benny Hinn juga membacakan surat pribadinya tersebut secara langsung dan menyatakan kesedihan hatinya atas keretakan dalam rumah tangganya tersebut.