Keluaran 7:1-13
Firaun mengeraskan hatinya terhadap firman Tuhan. Apa itu ‘keras hati’? ‘Keras hati’ memang dapat berarti memiliki tekad, namun dalam konteks kisah ini ‘keras hati’ adalah sikap hati yang tidak mau menerima firman Tuhan, keras kepala, bandel.Lawan dari ‘keras hati’ adalah lembut hati, mau menerima kebenaran yaitu Firman Tuhan. Jangan keraskan hati terhadap Firman Tuhan.
Jika Allah mengajarkan supaya kita tidak keras hati terhadap Firman Tuhan, mengapakah Allah justru mengeraskan hati Firaun? (ayat 3-5). Jangan bingung, paling tidak ada 3 jawaban yang Alkitabiah untuk masalah ini. Pertama, Allah adalah Allah yang berdaulat (ayat 3), Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Jika Tuhan berkehendak untuk mengeraskan hati Firaun, siapa dapat menghalanginya dan apakah perlu Dia menjawab ‘mengapa’? Dia berhak bertindak karena Dia berdaulat. Namun perlu kita ingat bahwa ketika Allah bertindak dalam kedaulatanNya, bersamaan dengan tindakanNya itu, Dia juga bertindak dalam kasih dan keadilanNya! Itu sebabnya kita harus bersyukur ketika kita mau menerima Firman dan menaatinya karena sesungguhnya bukan kita yang baik, namun Allah-lah yang melembutkan hati kita! Jika kita mau menerima dan dibentuk Firman Tuhan, itu karena tangan Allah! Jadi, mengapa tidak menerima dan mau dibentuk firman Tuhan? Kedua, Allah mengeraskan hati Firaun berdasarkan kemahatahuan-Nya (Kejadian 3:19-20; 5:1-2). Artinya, Allah tahu apa yang akan diperbuat oleh Firaun nantinya, yaitu mengeraskan hatinya, maka Allah ‘mengeraskan’ hati Firaun. Jadi, ayat 3-5 adalah representasi dari kemahatahuan Allah. Ketiga, Allah mengeraskan hati Firaun sebagai hukuman Allah terhadap kekerasan hati Firaun. Ya, Alkitab menunjukkan bahwa Allah menghukum orang-orang yang hidup dalam dosa dengan menyerahkan pada dosa yang lebih dalam (band. Roma 1:21-25). Karena Firaun berkeras hati, maka Allah menyerahkannya pada kekerasan hati yang lebih lagi. Itu sebabnya, janganlah kita mengeraskan hati saat mendengar suara Tuhan. Mari kita taburkan hati yang mau menerima Firman dan mau dibentuk oleh FirmanNya.
Bentuk-Bentuk Kekerasan Hati
Kekerasan hati terhadap firman Tuhan tidak selalu nampak secara fisik (di wajah dan sikap) karena kekerasan hati berhubungan dengan ‘hati’, yang di dalam. Ada ungkapan “dalamnya hati siapa yang tahu?” Benar kan? Tetapi justru yang tidak nampaklah yang sangat berbahaya! Mari kita perhatikan bagaimana Firaun mengeraskan hati terhadap Firman Tuhan?
I. Membuat “benteng” terhadap Firman Tuhan.
Firaun “membentengi” hatinya terhadap firman Tuhan yang disampaikan Musa. Perhatikan bagaimana Firaun tanpa mengucapkan sepatah kata, memanggil ahli-ahli sihir dan membuat mujizat yang sama. Firaun keraskan hatinya! Jangan mengeraskan hati terhadap firman Tuhan. Seringkali kita nampak mengaminkan, tetapi sesungguhnya kita menolak firman Tuhan dalam hati kita. Atau ada yang mengalihkan perhatian dengan kegiatan lain, misalnya keluar masuk atau jalan-jalan di gereja, menggambar dan sebagainya. Kalau sudah demikian,untuk apa kita ke gereja? Ada juga yang mengalihkan perhatian dengan berbicara sendiri atau main sms saat khotbah. Aduh, menyedihkan sekali bukan? Jangan keraskan hati, ijinkanlah Firman Tuhan mengubah hidup kita!
II. Tidak taat kepada Firman Tuhan (ayat 13, 22-23).
Firaun bukan saja membuat benteng, tetapi dia MENOLAK firman Tuhan! Ini bentuk yang sangat jelas: Menolak dan tidak mau taat pada Firman Tuhan. Tujuan akhir dari mendengar suara Tuhan adalah melakukan FirmanNya.Mari buang kekerasan hati dan terima FirmanNya dengan hati yang lembut. Hati yang lemah lembut adalah hati yang mau menerima firman Tuhan dan rela untuk dikoreksi . Hati yang lemah lembut, seperti tanah yang baik kata Tuhan Yesus, hati yang mau menerima dan melakukan Firman Tuhan Yesus.
Bagaimana Supaya Tidak Keras Hati?
Memiliki hati yang tidak keras, mudah saja! Pertama, percayai (dengan iman) bahwa kita yang percaya Tuhan Yesus adalah ciptaan baru dan sudah diberi hati yang baru (Yehezkiel 36:25-27 band. 2 Korintus 5:17; Ibrani 9:14).Saudara memiliki hati baru, kini saatnya menerima Firman, mau dikoreksi dan mau melakukannya. Kedua, bertindaklah, berikan hati kita bagi firman Tuhan karena Tuhan memampukan kita untuk menerima dan melakukan firmanNya!
Akibat Dari Kekerasan Hati
Akhirnya, kita harus tahu bahwa Tuhan akan menghukum setiap kekerasan hati! Firaun dan Mesir dihukum Tuhan dengan sepuluh tulah. Ya, keras hati menuai penghukuman Tuhan. Satu lagi, bagi orang percaya, kekerasan hati hanya akan menyebabkan kita kehilangan berkat-berkat yang indah dari firman Tuhan. Jika kita lakukan firmanNya, kita taat, maka kita akan menikmati buah dari ketaatan kepada Firman Tuhan. Bagaimana?
Pdt. Lukas Widiyanto, S.Th