Ada pepatah yang berbunyi bahwa rumput lapangan sebelah tidak
lebih hijau daripada rumput halaman rumah sendiri; rumput itu hanya akan lebih
hijau jika Anda menyiraminya. Kita harus memastikan bahwa pernikahan kita itu
bertumbuh dan berkembang, atau kita akan dengan mudah mengalami kejatuhan moral.
Jika Anda menginginkan pernikahan yang bahagia, Anda harus bekerja keras.
Kidung Agung 1.6 berkata. "Mereka menjadikan aku penjaga
kebun-kebun anggur, tetapi kebun anggurku sendiri, aku tidak menjaganya."
Terdapat suatu bahaya di dalam pelayanan di mana kita meluangkan begitu banyak
waktu memperbaiki penikahan orang lain dan mengabaikan pernikahan kita sendiri.
Saya bekerja sangat keras dalam pernikahan saya sendiri. Kay dan saya telah
belajar bahwa Anda tidak dapat mengembangkan kehidupan yang secara terpisah jika
Anda berada dalam pelayanan. Kehidupan yang tersendiri dan terpisah akan
memimpin pada kejatuhan moral jika Anda tidak berwaspada.
Di sini adalah tujuh petunjuk untuk tidak mengembangkan
kehidupan yang tersendiri:
- Melibatkan pasangan di dalam pelayanan. Anda perlu memberitahu pasangan Anda tentang apa yang sedang terjadi di dalam pelayanan Anda. Di suatu titik, saya membawa pulang semua surat-surat yang dialamatkan kepada saya secara pribadi ke rumah dan membaginya dengan Kay. Saya ingin dia tahu apa yang sedang terjadi di dalam gereja. Rahasia akan menuntun pada kehidupan yang terpisah. Anda harus dengan 'kejam' meniadakan rahasia di dalam pernikahan Anda. Pastikan pasangan Anda tahu tentang pelayanan Anda.
- Melingkungi diri Anda dengan peringatan akan keluarga Anda. Saya mempunyai suatu laci yang dipenuhi oleh peringatan tentang keluarga saya. Apa saja yang mengingatkan Anda tentang keluarga Anda (foto, tanda mata atau apa saja), gunakan itu. Lakukan itu dan Anda akan ingat apa yang akan Anda kehilangan jika Anda jatuh secara moral.
- Jalur komunikasi harus terbuka. Saya pernah membaca survei di Christianity Today yang berkata bahwa 49% pendeta jarang atau tidak pernah berbicara dengan pasangan mereka tentang godaan seksual. Ini sangat merbahaya. Jalur komunikasi harus terbuka. Kebanyakan perselingkuhan bemula dengan saling membagikan perasaan dan kekecewaan yang seharusnya dibagikan bersama pasangan kita. Mereka akan berkata, " Saya tidak dapat berbicara dengan suami atau istri saya, tapi orang ini memahami saya." Omong kosong! Perselingkuhan bermula sebagai suatu ikatan perasaan, dan hal ini berlanjutan lewat ketidak-jujuran dan kerahsiaan.
- Arahkan perasaan tertarik itu pada pasangan Anda. Anda akan tertarik pada orang lain - sekalipun itu sekilas. Tapi Anda perlu untuk mengarahkan perasaan itu kepada pasangan Anda.
- Kencanilah pasangan Anda. Anda dan pasangan Anda perlu secara teratur membuat janji untuk keluar berkencan. Catatkan hari itu di kalendar. Jangan membiarkan hal lain menghambat malam kencan Anda. Tidak perlu ke tempat mahal. Jika cuacanya nyaman di tempat Anda tinggal, bisa keluar untuk piknik. Mungkin ada orang di gereja yang mau menjaga anak-anak Anda sebagai suatu pelayanan kepada keluarga Anda. Anda harus bisa mengatur waktu untuk pasangan Anda.
- Biar orang tahu tentang pernikahan kita. Tidak harus ada keraguan di dalam pikiran orang yang kita layani bahwa kita sangat bahagia di dalam pernikahan kita. Saya sudah berulang kali memberitahu Jemaat bahwa saya sedang jatuh cinta dan sangat mencintai Kay. Saya mau orang mengetahui itu. Saya berusaha berbicara positif tentang dia kepada keluarga gereja. Saya memberinya bunga di depan Jemaat. Ungkapan kasih di tempat umum adalah penting.
- Jangan pernah mendiskusikan masalah pernikahan Anda dengan lawan jenis. Jika Anda melakukan ini, Anda sedang mencari masalah. Diskusilah dengan orang yang sama jenis. Di gereja kami, kami mengizinkan pelayan memberikan konseling kepada lawan jenis hanya satu kali saja. Setelah itu mereka harus merujuk orang itu kepada orang lain. Saat pernikahan Anda bermasalah, sangatlah mudah untuk memandang pada orang yang mendengarkan Anda itu sebagai jawaban kepada permasalahan Anda.
Pernikahan Anda sangat penting. Anda perlu melindunginya. Cara
yang terbaik untuk melindunginya adalah dengan berusaha secara terus menerus.
Jangan pernah berhenti terus mendekati Allah dan juga pasangan Anda. Di saat
Anda tidak semakin dekat, Anda akan menjadi semakin jauh.
Jangan pernah mengabaikan penikahan Anda demi pelayanan.