Pagi ini saya ingin berbicara tentang rahasia
doa. Doa adalah persekutuan dengan Allah. Hal ini yang paling penting. Seorang
Kristen yang tidak tahu bagaimana berdoa sama sekali bukanlah seorang
Kristen.
Terdapat tiga rahasia hidup berkemenangan. Saya
sudah berbicara tentang iman dan kepenuhan Roh Kudus. Sekarang saya akan
berbicara tentang rahasia doa.
Di Matius 15, ayat 21, Lalu Yesus pergi dari
situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
Yesus pergi ke Tirus dan Sidon karena tiak ada
orang yang percaya kepadanya di tempat dia berada. Dengan demikian kita melihat
bahwa hanya orang yang beriman kepadanya yang menerima bantuannya. Yesus
meninggalkan orang yang tidak beriman itu sendirian. Wanita mempunyai lebih iman
ketimbang kaum pria. Alkitab mencatat bagi kita iman yang besar dari dua orang
perempuan. Salah satu adalah perempuan Siro-Fenesia yang akan kita pelajari di
sini.
Ay. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan
dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Saat Yesus tiba ke situ, perempuan Kanaan ini
datang dengan anak perempuan kesayangannya. Anaknya ini dirasuk setan. Perempuan
ini mencari-cari Yesus, memohon kepada dia. Dia mencari-cari Yesus yang berjalan
terus. Dia berteriak-teriak, "Tuhan, kasihanilah aku." Saudara-saudara, terdapat
banyak orang yang anak-anak mereka dirasuk roh-roh jahat. Jadi, Anda juga harus
berdoa dengan suara yang keras kepada Tuhan untuk belas kasihannya. Jika kita
tidak berdoa, kita tidak akan mendapatkan pertolongan. Berdoalah dengan suara
yang keras seperti perempuan Kanaan ini. Doa adalah senjata kita, peralatan
kita untuk berperang dengan Iblis. Lewat doa, Anda dapat menakluk roh jahat yang
ada di rumah Anda. Sekalipun kita tidak tahu berkhotbah, kita harus belajar
bagaimana berdoa.
Ay. 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak
menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepadanya: "Suruhlah ia
pergi, ia mengikut kita dengan berteriak-teriak."
Apakah Yesus langsung menjawab doa perempuan
ini? Sekalipun Yesus tidak menjawabnya, perempuan itu terus bertekun tanpa
kehilangan semangat. Rahasia pertama adalah doa yang dipanjatkan dengan
ketetapan hati yang tidak tergoyahkan. Doa yang demikian akan membuahkan
hasil.
Terdapat seorang wanita di Hong Kong yang berdoa
selama tiga tahun untuk anak perempuannya. Anak perempuannya tidak mau
mendengarkan permohonan ibunya. Dia memberitahu ibunya, dia lebih memilih
neraka. Tapi ibunya tidak putus asa. Waktu saya ke Hong Kong pada tanggal 9
Maret untuk berkhotbah, anak perempuannya datang mendengarkan saya. Dia
bertobat, dan berpaling kepada Kristus. Dia berkata bahwa ibunya telah menangis
karenanya selama tiga tahun. Sekarang anak ini sudah masuk seminari. Kiranya
janganlah kita cepat patah semangat.
Terdapat seorang wanita yang tinggal di sebuah
desa yang berdoa selama 13 tahun untuk suaminya yang seorang penjudi dan
pencandu. Dia terus berdoa sekalipun suaminya sudah meninggal. Satu hari setelah
itu, suaminya tiba-tiba bangkit. Dia bertobat dan pada hari berikutnya dia
meninggal dunia lagi. Suaminya diselamatkan. Dengan cara yang sama, perempuan
Kanaan ini berdoa tanpa putus asa. Marilah kita berdoa dengan tekun. Doa yang
demikian sangatlah kuat kuasanya.
Ayat 24-25 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari Israel." Tapi perempuan itu mendekat dan menyembah
Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Rahasia yang kedua adalah jangan
putus harapan dan menyerah. Perempuan ini menangis-nangis dengan suara yang
keras. Apakah Yesus mendengarnya? Tidak. Perempuan ini terus mengikuti dari
belakang berseru kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Yesus berkata, "Aku
diutus ke Israel, dan bukan ke Kanaan." Apakah perempuan itu hilang pengharapan?
Tidak, dia terus berdoa. Doa yang tidak putus harapan itu sangat kuat
kuasanya.
Di Hinghwa, terdapat seorang jemaat yang bernama
Fang. Gereja memberinya $5,000 untuk membeli kayu dari Foochow untuk membangun
gedung gereja. Malangnya, kapal yang ditumpanginya dibajak di laut. Semua
penumpang dirampok. Hanya dia yang ditinggalkan berdoa di bagian belakang kapal.
Angin kencang dan ribut topan menghantam kapal itu dan para lanun itu mulai
ketakutan karena khawatir kapal itu akan tenggelam. Mereka melihat Fang sedang
berdoa dan berkata kepadanya, "Jika engkau bisa berdoa kepada Allah untuk
menenangkan laut yang ganas ini maka kami tidak akan merampok kamu." Seraya ia
berdoa, keadaan laut mulai tenang. Para lanun itu begitu tersentuh, mereka
melemparkan pisau dan senjata api mereka ke dalam laut. Fang dikembalikan dalam
keadaan aman dan tidak kurang suatu apa pun.
Suatu kali terjadi kebakaran di suatu pemukiman.
Setiap orang keluar melarikan diri. Seorang jemaat bernama Lee, begitu khusyuk
berdoa, dia menolak untuk lari. Ia terus berdoa dan bernyanyi. Semua rumah di
daerah itu terbakar hangus kecuali rumahnya. Inilah kuasa doa yang tidak putus
harapan.
Ayat 26, 27 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut
mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh
dari meja tuannya."
Perempuan itu berdoa tanpa putus harapan. Dia
berdoa dan berdoa terus. Yesus menyamakan dia dengan anjing. Apakah dia marah?
Tidak. Apakah dia ragu? Tidak. Rahasia yang ketiga adalah jangan pernah
meragukan. Dengan tanpa terpengaruh sama sekali, perempuan itu berkata, "Tuhan,
engkau menyamakan aku dengan anjing. Itu memang benar. Aku adalah
anjing."
Dia sama sekali tidak ragu. Dia percaya dengan
sepenuh hati. Saudara-saudari, janganlah ragu. Allah itu hidup, Dia tidak mati.
Yang mati adalah Anda. Janganlah pernah ragu dalam berdoa. Ketiga rahasia inilah
yang paling penting dan perempuan ini menyakininya semua. Apakah Yesus
mendengarkan doanya?
Ayat 28 Maka Yesus menjawab dan berkata
kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau
kehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Yesus menyatakan kebesaran iman perempuan ini.
Karena besarnya iman dia, Yesus berkata, "Pulanglah, anakmu sudah disembuhkan.
Jadilah sesuai dengan imanmu." Jadilah seperti apa? Seperti imanmu. Dengan
ketiga rahasia ini, Anda dapat melakukan apa saja. Allah pasti akan melakukannya
sesuai dengan iman Anda.
Setelah tiga tahun bekerja di pabrik besi di
Amerika, saya jatuh sakit. Saya sama sekali tidak punya uang. Saya diantar oleh
bapak kost saya ke rumah sakit. Dokter melihat keadaan saya yang parah dan
meminta saya menulis surat terakhir kepada keluarga saya. Setelah menuliskan
surat itu saya berdoa. Selama dua minggu, saya sendirian tapi saya mulai sembuh
secara pelahan-lahan. Dokter meminta uang perawatan sebanyak $60. Saya mulai
bimbang. Saya berdoa setiap hari agar Allah membantu saya membayar biaya
perawatan itu. Karena saya orang asing, dokter itu memberikan saya diskon 50%.
Saya memberitahu dia bahwa saya sama sekali tidak punya uang, tapi Allah punya
uang. Lalu dokter itu berkata, "Kemarin terdapat seorang pria tua yang datang
dan memberikan $33 untuk membantu siswa yang miskin."
Tuhan mengirim orang untuk menjawab doa saya.
Allah memakai pelbagai cara untuk menguji iman saya. Marilah kita memastikan
dengan baik fondasi iman kita. Allah mengasihi kita. Ia pasti mendengarkan doa
kita. Karena Allah itu hidup, kita aman di dalam-Nya sekalipun kita berada di
dalam bahaya.
Saya pergi menginjili di Manchuria. Semua orang
melarang saya ke sana. Alasannya karena saya tidak punya mantel bulu. Saya
berkata, "Tidak masalah, Allah akan menyediakan." Di bulan November dan Desember
salju turun dengan lebat. Cuaca menjadi luar biasa dingin. Suatu malam, seorang
saudara berkata kepada saya, "Jika kamu tidak punya mantel bulu, kamu tidak bisa
bertahan." Saya menjawab, "Besok, saya akan punya mantel bulu."
Keesokannya harinya, seorang nenek tua mengirim
kepada saya mantel bulu yang dibuatnya sendiri. Dia berkata, "Tuan Sung, hati
saya sangat tidak tenang tadi malam. Allah menunjukkan kepada saya bahwa saya
harus memberikan mantel bulu kepada Anda. Saya tidak tidur semalaman untuk
menjahitkan mantel bulu ini." Terpujilah nama Allah! Saya seorang penginjil yang
tak digaji. Apa yang saya butuhkan, Allah mengirimnya. Jika kita punya iman,
kita tidak takut pada suatu apa pun. Iman datang dari doa, tanpa patah semangat
dan putus harapan, dan tanpa meragukan suatu apa pun. Doa yang demikian akan
bertahan sampai kesudahannya.
(Diterjemahkan dari khotbah John Sung yang
diberitakan di tahun 1930an)