YAKOBUS
Yakobus, (Yunani, ιακωβος – iakôbos, Ibrani יַעֲקֹב - YA'AQOF, 'si pegang tumit', 'penipu').
1. Yakobus Anak Zebedeus
Ia seorang nelayan Galilea, bersama adiknya, Yohanes, dipanggil menjadi seorang dari ke-12 rasul (Matius 4:21). Ia disebut bersama Yohanes dan Petrus tanpa rasul-rasul lainnya, sewaktu putri Yairus dibangkitkan (Markus 5:37), sewaktu Yesus dipermuliakan di atas gunung (Markus 9:2) dan di Getsemani (Markus 14:33). Dia dan Yohanes, yang digelari Yesus 'Boanerges, yang berarti anak-anak guruh' (Markus 3:17), ditegur oleh Yesus karena kegalakan mereka dan karena mereka kurang mengerti maksud kedatangan-Nya, tatkala mereka mengusulkan supaya meminta kemusnahan suatu desa di Samaria, sebab menolak Yesus yang sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem (Lukas 9:54).
Sesudah bersama adiknya memohon tempat mulia di Kerajaan Kristus (hal yang menyusahkan murid-murid lain) dia mendapat jawaban bahwa dia harus minum dari cawan yg akan diminum oleh Guru-nya (Markus 10:39), suatu nubuat yg digenapi waktu dia 'dibunuh dengan pedang' oleh raja Herodes Agripa I, ± 44 M (Kisah 12:2).
2. Yakobus Anak Alfeus
Ia juga seorang dari ke-12 rasul (Matius 10:3; Kisah 1:13). Biasanya ia disebut Yakobus 'Muda', anak Maria (Markus 15:40). Dengan keterangan 'Muda' (Yunani ho mikros, 'yg kecil') dia dibedakan dari anak Zebedeus, atau karena perawakannya lebih kecil dibandingkan temannya senama itu.
Yakobus, (Yunani, ιακωβος – iakôbos, Ibrani יַעֲקֹב - YA'AQOF, 'si pegang tumit', 'penipu').
1. Yakobus Anak Zebedeus
Ia seorang nelayan Galilea, bersama adiknya, Yohanes, dipanggil menjadi seorang dari ke-12 rasul (Matius 4:21). Ia disebut bersama Yohanes dan Petrus tanpa rasul-rasul lainnya, sewaktu putri Yairus dibangkitkan (Markus 5:37), sewaktu Yesus dipermuliakan di atas gunung (Markus 9:2) dan di Getsemani (Markus 14:33). Dia dan Yohanes, yang digelari Yesus 'Boanerges, yang berarti anak-anak guruh' (Markus 3:17), ditegur oleh Yesus karena kegalakan mereka dan karena mereka kurang mengerti maksud kedatangan-Nya, tatkala mereka mengusulkan supaya meminta kemusnahan suatu desa di Samaria, sebab menolak Yesus yang sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem (Lukas 9:54).
Sesudah bersama adiknya memohon tempat mulia di Kerajaan Kristus (hal yang menyusahkan murid-murid lain) dia mendapat jawaban bahwa dia harus minum dari cawan yg akan diminum oleh Guru-nya (Markus 10:39), suatu nubuat yg digenapi waktu dia 'dibunuh dengan pedang' oleh raja Herodes Agripa I, ± 44 M (Kisah 12:2).
2. Yakobus Anak Alfeus
Ia juga seorang dari ke-12 rasul (Matius 10:3; Kisah 1:13). Biasanya ia disebut Yakobus 'Muda', anak Maria (Markus 15:40). Dengan keterangan 'Muda' (Yunani ho mikros, 'yg kecil') dia dibedakan dari anak Zebedeus, atau karena perawakannya lebih kecil dibandingkan temannya senama itu.
3. Yakobus Saudara Yesus
Ia disebut bersama adiknya yang lain Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55). Agaknya ia tidak mengakui otoritas Yesus selama Ia masih di bumi (lihat Markus 3:21; Yohanes 7:5). Sesudah Yesus bangkit dan menampakkan diriNya kepada Yakobus ini (I Korintus 15:7). Yakobus saudara Yesus kemudian menjadi pemimpin gereja Kristen Yahudi di Yerusalem (Galatia 1:19; 2:9, Kisah 12:17)
Tradisi berkata bahwa Tuhan Yesus sendiri yang menunjuk dia menjadi uskup pertama di Yerusalem (Eusebius, Ecclesiastical History 7. 19). Ia menjadi ketua Sidang Pertama di Yerusalem, yang dipanggil bersidang untuk mempertimbangkan syarat-syarat menerima orang-orang non-Yahudi masuk gereja Kristen, dan merumuskan ketetapan yg kemudian diumumkan di gereja-gereja Antiokhia, Siria dan Kilikia (Kis 15: 19-23). Ia tetap memimpin jemaat Yerusalem, dan berusaha menjaga kesatuan dengan Paulus dan misinya, waktu Paulus mengunjungi Yerusalem untuk kali terakhir (Kis 21: 18 dab).
Di kemudian hari, menurut Hegesipus, ia terkenal dengan nama' Si Jujur', karena kesalehannya menuruti hukum Taurat Yahudi (Eusebius, Ecclesiastical History 2. 23). Ia mati martir dilempari dengan batu waktu Ananias menjabat Imam Besar pada masa pemerintahan sementara sepeninggal Festus, penguasa wakil Roma, 61 M (Josephus, Antiquities 20. 9). Yerome (De viris illustribus 2) mencatat suatu serpihan dari Kitab Apokrifa yg hilang yaitu Gospel according to the Hebrew, yang memuat cerita pendek dan yang mungkin tidak benar terjadi mengenai penampakan Yesus sesudah bangkit kepada Yakobus. Menurut tradisi dialah penulis Surat Yakobus yang terdapat dalam kanon; di situ dia menerangkan dirinya sebagai 'hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus' (Yakobus 1:1).
4. Yakobus Ayah Rasul Yudas
Ayah dari rasul Yudas yang bukan Iskariot, Lukas 6:16; Kisah 1:13. Kitab Injil lainnya memuat nama Tadeus ganti Yudas. Tak ada yang diketahui tentang dia.
Kepustakaan
J. B Lightfoot, Galatians, 1896.
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2004, hlm 545-546
SURAT YAKOBUS
I. Penulis
Sampai abad 4 Surat ini tidak mendapat pengakuan secara umum. Orang ragu-ragu menerimanya karena kurang pasti mengenai penulis, yg menerangkan dirinya sebagai 'hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus' (1:1). Umumnya sependapat bahwa Yakobus anak Zebedeus sudah lama mati martir, sehingga tak mungkin dia penulis Surat ini. Tapi di Spanyol pada abad Pertengahan Eropa, tradisi bertahan mengatakan bahwa dialah penulis Surat itu. Dan dalam suatu naskah abad 10 Codex Corbeiensis, yg memuat naskah Latin abad 4 dari Surat itu, disebut dialah penulisnya.
Sesudah secara umum dipahami bahwa Yakobus saudara Tuhan Yesus-lah penulisnya, dan bahwa dia disebut 'rasul' oleh Paulus (Galatia 1:19), Surat ini memenuhi syarat kerasulan dan diterima dalam kanon. Tidak ada bukti bahwa Surat ini dalam gereja kuno dikaitkan kepada Yakobus 'Muda' (Markus 3:18). Alasan Luther menolak Surat ini setara dengan Kitab-kitab Kanon lainnya ialah, menurut dia Surat ini bertentangan dengan pandangan Paulus mengenai masalah pembenaran. Dan jika Yakobus dibandingkan dengan Kitab-kitab Kanon - demikiaian Luther - ternyata Yakobus 'sungguh kitab jerami'. Tapi dalam penilaian ini Luther sendirian, tidak seorang pun bapak-bapak gereja yg mendukung dia.
Alamat 'kepada kedua belas suku di perantauan' (1:1). mungkin merupakan ungkapan yang melambangkan jemaat Kristen yang berserakan di seluruh dunia waktu itu, menjadi alasan kuat untuk memasukkan Surat ini ke dalam kelompok Surat, yang tidak dialamatkan kepada jemaat tertentu.
Watak homiletika Yakobus, unsur ke-Yahudi-an dalam kekristenannya, sastra Hikmat Yudaisme yg terakhir yang digemakannya ('hikmat' dapat dikatakan adalah salah satu kata pokoknya; lihat 1:5; 3:17), ucapan-ucapan Yesus yang menggema dalam Khotbah di Bukit (bandingkan 2: 13 dengan Matius 5:7; 3: I: dengan Matius 7:16; 3:18 dengan Matius 7:20; 5:2 dengan Matius 6:19; 5:1: dengan Matius 5:34-37), dan nada wibawa yang terdengar dalam ucapan-ucapan penulis, semuanya itu selaras dengan tradis; bahwa dialah 'uskup' pertama dari Gereja Yerusalem, kena sidang yang diceritakan dalam Kisah 15.
Lagipula, walaupun Surat ini memuat beberapa ungkapan sastra yang jelas bukan bersumber pada PL (lihat 1:17,23 3:6), tapi mempunyai ciri-ciri Ibrani, dibarengi pertanyaan-pertanyaan retorika. tamsil-tamsil yg tajam, percakapan-percakapan yang berpura-pura, perumpamaan-perumpamaan yang mengesankan dan lukisan-lukisan yang indah. Semuanya ini membuat sangat masuk akal untuk membayangkan bahwa kita sedang mendengar seorang Kristen Yahudi Palestina yang bilingual, yg terus-menerus tingga di Yerusalem - sepanjang kita tahu - sejak kebangknan Tuhan Yesus sampai maut martirnya ± 30 tahun kemudian. Karena jabatannya terhormat dia mempunya hubungan dengan orang Yahudi dan orang Kristen d.a:: segala penjuru dunia. Persamaan bh Yunani yang terdapat dalam Surat ini dengan ceramah Yakobus pada Sidang j Yerusalem (bandingkan 1:1 dengan Kisah 15:23; 1:27 dgn Kisah 15:14; 2:5 dengan Kisah 15:13; 2:7 dengan Kisah 15:17) merupakan bukti yang kuat akan kepenulisan Yakobus.
II. Penulis: teori-teori lain
Di pihak lain, hampir mutlaknya alpa doktrin Kristen, kesembarangan kaidah-kaidah moral yg banyak terdapat dalam Surat ini, dan kenyataan bahwa Yesus Kristus hanya dua kali disebut di dalamnya, mendorong banyak ahli modern melepaskan pandangan bahwa Surat ini ditulis oleh Yakobus. saudara Tuhan Yesus ± tahun 40-60 M. Ada dua hipotesa pilihan yang digemari. Pertama, mempradalilkan bahwa suatu khotbah asli Yahudi dicocokkan di kemudian hari untuk dipakai oleh orang Kristen Yahudi dengan menyisipkan 'Yesus Kristus' pada ayat 1: 1 dan 2:1. Kedua, menganggap Surat ini sebagai khotbah kristiani yang agak kemudian, yang ditulis untuk memenuhi kebutuhan persekutuan-persekutuan Kristen yang lebih mantap, sesudah semangat penginjilan memudar. Menurut hipotesa ini penulis ialah seorang Yakobus yang tidak dikenal, atau seorang penulis lain yang berusaha memberi wibawa kepada karyanya dengan memakai nama anak Zebedeus atau nama uskup pertama di Yerusalem.
Alternatif pertama bisa menerangkan ungkapan-ungkapan seperti 'Abraham, bapak kita' (2:21) dan 'Tuhan semesta alam' (5:4), juga tekanan yang diberikan kepada pembenaran karena perbuatan (2:14-26). Dapat juga diterangkan gejala bahwa penulis berbicara seperti Amos kedua, tatkala dia mencela keras orang-orang kaya (5:1-6); juga bahwa dia menoleh kepada Abraham (2:21), kepada Rahab (2:25). Ayub (5:11) dan Elia (5:17), dan 'para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan' (5:16) untuk mcmberi contoh-contoh kebajikan yg -iianjurkannya. dan bukan kepada Yesus. Tapi ciri ini, yg terdapat dalam Surat ini, tidak menuntut keterangan seperti itu. karena PL-lah Alkitab bagi masyarakat Kristen perdana. Dan seperti sudah dipaparkan, 'tak ada satu pun kalimat dalam Surat itu, yg mungkin dapat ditulis olch seorang Yahudi tapi tak mungkin oleh seorang Kristen.' Tambahan pula. sukar sekali diterima akal bahwa seorang Kristen, penyisip yang dikhayalkan itu, sanggup mengekang diri begitu keras, yakni membatasi diri hanya dua kali menyisipkan nama Kristus.
Alternatif kedua dapat diterima jika diandaikan bahwa 2:24-26 ditulis untuk menghadapi pemutarbalikan ajaran Paulus mengenai pembenaran karena iman. Kendati demikian, itu tidak dapat menerangkan ciri-ciri kuno yang terdapat dalam Surat itu, seperti pemakaian kata 'sinaguge untuk kumpulan orang Kristen dalam 2:2. Selanjutnya, jika kita harus mengandaikan penulis adalah seorang Yakobus yg tidak dikenal, maka sukar dimengerti mengapa Surat ini mendapat pengakuan. Tapi sebaliknya. jika kita menganggap Surat ini palsu. maka harus kita tanyakan mengapa penulis tidak menyebut dirinya 'rasul Yakobus' atau 'Yakobus, saudara Tuhan Yesus', Lagipula, walaupun sudah jelas dari bukti yg diberikan oleh Eusebius dan Yerome, Jahwa banyak pakar yang menolak untuk menerima Surat itu .isli (ditulis oleh Yakobus), berdasarkan alasan bahwa bisa 'aja ditulis oleh orang lain dengan memakai nama rasul. rapi kenyataan bahwa Surat itu akhirnya memang diakui berdasarkan patokan kerasulan, mengisyaratkan bahwa pertimbangan terakhir tidaklah dibuat tanpa tanggungjawab.
III.Ajarannya
Surat ini dinilai tinggi oleh Gereja Katolik. Mereka mengnggapnya mensahihkan dogma tentang jasa dan pembenaran karena perbuatan, tentang pengakuan dosa kepada iman (5:16) dan tentang sakramen perminyakan (5:14). Pihak Protestan cenderung terpengaruh oleh Luther, yakni kurang menghargainya dan memandangnya sebagai setengah-Kristen. Tapi ada tanda-tanda bahwa orang Kristen modern sudah menyadari kebodohan sikap kurang menekankan kebajikan sebagai akibat ajaran pembenaran karena iman, dan kurang menekankan tempat kebajikan atau perbuatan yang baik yang patut diterapkan dalam hidup kekristenan. Surat ini jelas melengkapi, tapi sama sekali tidak bertentangan dengan Galatia dan Roma.
Artikel terkait :
29-manusia-dibenarkan-karena-perbuatan-perbuatannya-vt1356.html#p4613
iman-dan-perbuatan-yakobus-2-14-26-vt3225.html#p18019
Agaknya Yakobus tidak memakai kata 'dibenarkan' dalam 2:21 dengan menunjuk kepada peristiwa dalam cerita 'raham disinggung oleh Paulus, lihat Kejadian 15:6, tapi menunjuk kepada peristiwa yang tertulis dalam Kejadian 22.
Dalam peristiwa pertama Abraham 'dibenarkan' karena imannya; dalam peristiwa kedua dia nampak dibenarkan karena kesediaannya untuk mengorbankan Ishak (sebagai korban sembelihan). jika itu kehendak YHVH. Seperti diterangkan oleh Calvin, para penulis Kitab Suci tidak semuanya dituntut harus memakai argumen yang sama. Dia tambahkan juga, bahwa Surat ini tidak mengandung suatu apa pun yang tidak layak diharapkan dari seorang rasul Kristus. Surat ini bahkan memberikan banyak pelajaran pokok yang sangat berguna bagi kehidupan Kristen seperti: panjang sabar, doa kepada Allah, keunggulan dan buah kebenaran sorgawi. kerendahan hati, kewajiban kudus, pengekangan lidah, pemeliharaan perdamaian, penguasaan hawa nafsu.
Mencolok sekali, satu-satunya definisi agama sejati yg pernah diberikan dalam PB. dapat dijumpai hanya dalam Surat yang praktis ini (1:27). Seperti dikatakan dalam Tyndale New Testament Commentary (TNTC), 'Jika iman tidak terterap dalam kasih dan dogma. bagaimanapun ortodoksnya, tak akan ada sangkut pautnya dengan hidup: kapan pun orang Kristen tergoda untuk menempatkan dirinya di pusat agamanya. akan menjadi tidak peduli terhadap kebutuhan sosial dan jasmani orang-orang lain. Atau, jika mereka menyangkal syahadat kepercayaan mereka melalui cara hidup mereka, dan kelihatan lebih suka menjadi sahabat manusia duniawi daripada sahabat Allah, maka pada saat itu Surat Yakobus memperingatkan mereka, yang mereka tolak dengan risiko sendiri.'
Yakobus 5: 13-15 ditafsirkan salah pada tahun-tahun terakhir ini untuk mendukung ajaran yang keliru mengenai 'penyembuhan rohani'. dan perintah dalam 5:16 digunakan untuk membenarkan praktik yang berbahaya, yaitu pengakuan dosa secara terbuka dan tanpa batas. Karena alasan-alasan tambahan inilah maka Surat ini meminta perhatian khusus masyarakat Kristen sekarang ini.
Pada zaman dimana kekerasan kodrat ilahi dan transendensi Allah cenderung dilupakan orang. maka perlu ditekankan ulang keseimbangan yg disajikan dalam Yakobus ini tentang Allah yang tidak berubah (1:17), Allah Pencipta (1:18), Allah Bapak (1:27; 3:9), Allah yang berdaulat (4:15). Allah yang tidak dapat dicobai oleh yg jahat (1:13); kepada-Nya-lah orang patut menundukkan diri dengan rendah hati (4:7,10); Allah Pembuat Hukum dan Hakim, yang menyelamatkan dan yang membinasakan (4:11-12), yang tidak menyabarkan hati terhadap musuh (4:4-5), yang memberi hikmat (1:5) dan kasih karunia (4:6), yang menjanjikan mahkota kehidupan kepada orang-orang yang mengasihi Dia (1:12).
Kepustakaan :
- Tafsiran oleh F.J.A Hort, 1909;J.B Mayor, 1913; J.H Ropes, ICe. 1916; R.V.G Tasker, Tyndale New Testament Commentary (TNTC), 1956; C.L Mitton, 1966; F Mussner, 1964; M Dibelius, 1975
- Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2004, hlm 546-547