Lagu ini ditulis oleh seorang pengacara Chicago bernama Horatio G. Spafford. Anda mungkin berpikir dia menulis lagu ini,”It is well with my soul,” karena dia seorang lawyer yang sukses dan tengah menikmati kenyamanan dalam hidupnya.
Tapi kata-kata," When sorrows like sea billows roll ... It is well with my soul ", tidak ditulis dalam periode paling nyaman dan bahagia dalam hidupnya. Sebaliknya, kata-kata puitis itu datang dari orang yang telah menderita tragedi yang hampir tak terbayangkan.Horatio G. Spafford dan istrinya, Anna, sangat dikenal di kota Chicago pada tahun 1860-an. Horatio adalah seorang ahli hukum yang sukses. Selain itu dia juga mengembangkan bisnisnya dan berhasil. Dia dan istrinya adalah penganut Presbiterian yang taat dan keduanya juga terlibat dalam pelayanan. Dia mendukung pelayanan D.L. Moody dan penginjil-penginjil yang lain.
Tapi pada tahun 1870, Horatio mulai menghadapi masalah. Anaknya yang laki-laki meninggal dunia karena demam berdarah pada usia empat tahun.
Setahun kemudian yaitu pada tahun 1871 kebakaran hebat yang dikenal dengan sebutan "The Great Chicago Fire", melanda usaha real estatenya di tepi Danau Michigan.Semuanya habis dilanda api.
Untuk menghibur keluarganya Horatio memutuskan untuk membawa istri dan empat putrinya berlibur ke Inggris. Selain itu tujuannya pergi ke Inggirs juga untuk mendukung pelayanan dari D.L. Moody di akhir tahun 1873 Pada bulan November mereka pergi ke New York untuk menumpang kapal "Ville de Havre 'melintasi Atlantik. Namun, menit-menit terakhir sebelum mereka berlayar, sebuah urusan yang penting menyangkut usahanya membuat Horatio terpaksa menunda keberangkatannya. Tidak ingin merusak liburan keluarga, Spafford membujuk keluarganya untuk berlayar dulu sesuai rencana. Dia akan menysulnya nanti. .Akhirnya Anna dan keempat putrinya berlayar ke Eropa Timur sementara Spafford kembali ke Chicago.
Hanya sembilan hari kemudian, Spafford menerima telegram dari istrinya di Wales. Bunyinya:" Saved alone."Pada tanggal 2 November 1873, "Ville de Havre 'telah bertabrakan dengan' The Lochearn ', sebuah kapal Inggris. Hanya dalam dua belas menit kapal itu tenggelam. Anna Spafford berdiri di geladak, dengan anak-anak perempuannya Annie, Maggie, Bessie dan Tanetta yang menempel padanya.Itulah memori terakhirnya bersama anak-anaknya karena setelah itu ombak laut menghempaskan mereka.
Anna selamat oleh sebuah papan yang membuatnya tetap terapung dan saat dia diselamatkan dia mendengar suara berbicara kepadanya,"Kau diselamatkan untuk suatu tujuan." Dan dia segera mengingat kata-kata seorang teman, " It's easy to be grateful and good when you have so much, but take care that you are not a fair-weather friend to God. "
Setelah mendengar kabar buruk tersebut, Horatio Spafford naik ke kapal berikutnya dari New York untuk menyusul istrinya. Saat melewati tempat tenggelamnya kapal yang ditumpangi istri dan anak-anaknya, kapten kapal memanggilnya dan menunjukkan tempat itu. Horatio melihat laut yang tenang tapi di tempat itulah nyawa keempat anak kekasihnya direnggut. Horatio lalu kembali ke kabin dan dalam kedukaannya, ia menuliskan kalimat-kalimat puitis yang sekarang diangkat menjadi lagu "Nyamanlah Jiwaku".
Kata-kata yang Spafford tulis hari itu berasal dari 2 Raja-raja 4:26.Kata-kata itu menggemakan respon dari perempuan Sunem untuk kematian mendadak dari anak satu-satunya. Dalam versi Inggris respon wanita itu adalah,”It is well.”
Melalui lagu ini Spafford mengungkapkan keyakinannya kepada Tuhan yang tak tergoyahkan oleh apapun. Spafford tidak menumpahkan kedukaannya tapi lebih pada pengampunan yang sudah dilakukan Kristus dan pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua. Secara manusiawi, sulit dipercaya bahwa di tengah-tengah rasa dukanya yang mendalam, Spafford sanggup mengatakan, "Nyamanlah jiwaku".