Suratkhabar, majalah dan rak buku hari ini dibarisi berbagai artikel tentang bagaimana menjadi wanita yang bahagia dan produktif. Namun wanita Kristian tahu terdapat hanya satu sumber sebenar pengetahuan dan itu ialah Allah Bapa dan firmanNya. Kita akan meninjau apa kata Alkitab tentang peranan sebenar wanita yang ditahbiskan Tuhan dalam rencana Tuhan.
Rencana Tuhan
Tuhan jelas mempunyai rencana yang ditetapkan sebelum dunia dicipta untuk mendamaikan manusia dan angkatan syurgawi kepada diriNya. Ciptaan keturunan Adam sekarang ialah ciptaan fizikal (jasmaniah). Hukum-hukum fizikal dan rohani berpengaruh atasnya. Kedua-dua sistem bekerjasama untuk pendidikan semua pihak untuk membolehkan mereka menjadi makhluk-makhluk rohani.
Tuhan jelas melakukan segala sesuatu dengan sopan dan teratur.
1Korintus 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Demikianlah dengan penciptaan angkatan syurgawi dan umat manusia. Sebaik saja bumi dibentuk semula, semua binatang dicipta dan tumbuh-tumbuhan disediakan, barulah manusia dicipta. Tuhan berfirman, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18).
Adam menjawab: “Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki” (Kejadian 2:23).
Perkahwinan
Markus 10:6-9 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. 9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Ini menjelaskan kenapa seorang lelaki meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya sehingga keduanya menjadi satu daging (Kejadian 2:24). Allah Maha Esa memperkenalkan konsep perkahwinan antara lelaki dan perempuan. Sebelum dosa memasuki penciptaan Adam, Adam dan Hawa tidak berasa malu bertelanjang. (Lihat karya: Doktrin Dosa Asal Bahagian 1 Taman Eden [246]; Doktrin Dosa Asal Bahagian 2 Generasi-generasi Adam [248].
Pilihan dan muslihat Hawa
Kejadian 4 menggambarkan pencubaan dan penderhakaan Hawa terhadap rencana Tuhan. Adam dan Hawa menyedari sesuatu telah berubah sebaik saja mereka memakan buah dari pohon terlarang itu. Hawa membuat keputusan, menentang arahan Tuhan. Kemudian dia menyesatkan suaminya, Adam. Berbagai akibat terhasil dan mereka mengubah hubungan mereka kepada Tuhan. Mereka tidak ikhlas atau jelas dalam menyatakan apa yang berlaku.
Hawa ditipu dan jatuh ke dalam dosa (1Timotius 2:14; 2Korintus 11:3). Namun kedua-dua Adam dan Hawa gagal dalam tanggungjawab individu mereka untuk mentaati Hukum Tuhan. Si ular, si lelaki dan si perempuan semuanya menerima akibat kerana perbuatan mereka itu.
14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. 15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." 16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Oleh sebab Adam dan Hawa berdosa, tanah itu juga dikutuk. Demi melindungi manusia dan planet sehingga Mesias memulihkan segala sesuatu kepada Tuhan pada akhir 7000 tahun, sistem yobel telah diperkenalkan. Sistem yobel ialah sistem yang ditahbis Tuhan yang melindungi manusia dan planet ini apabila kita mentaati Hukum-hukum Tuhan.
Sesudah diajar oleh Mesias, Adam dan Hawa dihalau dari taman itu untuk keluar ke dunia dan hidup menurut Hukum-hukum Tuhan (Kejadian 3:22).
Melalui perkahwinan jasmaniah kita mempelajari berbagai aspek tentang bagaimana perkahwinan kita kepada Mesias nanti.
Efesus 5:21-33 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. 22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya. 31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Justeru seorang perempuan terikat kepada suaminya selama suaminya hidup, kecuali dalam kasus-kasus percabulan (atau zina) atau perlakuan kejam.
Matius 5:31-32 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Lihat juga Markus 10:2-12
Percabulan jelas dikutuk.
1Korintus 6:16-18 Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging." 17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. 18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Di sini percabulan merujuk kepada kedua-dua aspek jasmaniah dan rohaniah. Kita melakukan percabulan rohani apabila kita mengikat diri kita pada agama palsu (disebut perempuan cabul). Kita kemudiannya menjadi satu tubuh dengan perempuan cabul (agama palsu) itu dan kita tidak dapat disatukan dalam perkahwinan dengan pengantin kita, Yesus Kristus, pada kedatangan keduanya.
Bagaimanapun, untuk menjauhi percabulan, baiklah setiap lelaki mempunyai isterinya sendiri, dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri (1Korintus 7:2).
Oleh sebab percabulan dilarang, situasi terbaik adalah dengan berkahwin sebagai seorang perawan dan bersatu dengan pasangan masing-masing. Kematian, perceraian, atau perkahwinan kepada pasangan bukan mualaf sebelum baptisan ialah pengecualiannya dan mempunyai keadaan-keadaan khusus.
Percabulan dibincangkan dalam pengertiannya yang lebih luas dalam karya Hukum dan Perintah Tuhan Ketujuh [260].
Sesudah berkahwin kita harus kekal setia kepada dan mengasihi pasangan kita. Isteri tunduk kepada suaminya sebagai kepala sebagaimana Kristus ialah kepala Jemaat (Efesus 5:21-33; Kolose 3:19; Amsal 5:18-19).
Isteri harus tunduk kepada suami mereka
Kitab Suci jelas menghuraikan pembahagian kuasa di dalam keluarga. Semuanya merujuk kepada isteri yang tunduk kepada suami mereka.
Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Kolose 3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
1Petrus 3:1-2 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
1Timotius 2:11-14 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. 12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. 13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Efesus 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hanya jika si suami meminta isterinya melanggar salah satu daripada perintah, ketetapan atau peraturan Tuhan, barulah si isteri patut mematuhi Tuhan dan tidak menghormati permintaan suaminya itu. Setiap orang harus taat kepada Tuhan dahulu.
Ulangan 10:12-13 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 13 berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
Kematian pasangan
Jika suaminya meninggal seorang perempuan dilepaskan daripada perjanjian perkahwinan dengan suaminya itu dan bebas untuk berkahwin.
Roma 7:1-3 Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, --sebab aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum--bahwa hukum berkuasa atas seseorang selama orang itu hidup? 2 Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. 3 Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.
Perkahwinan sebelum menjadi mualaf
Berhubung perkahwinan sebelum pemualafan, terdapat perintah kepada pasangan mualaf yang mempunyai kesan penting pada pasangannya serta anak-anak.
1Korintus 7:12-16 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia. 13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. 14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus. 15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera. 16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
Ini tidak bererti pasangan mualaf menjadikan pasangannya begitu sengsara sehingga dia ingin pergi. Situasinya tidak ideal, namun ini memang diizinkan dan sudah diperuntukkan oleh Allah yang Mahakuasa. Pasangan mualaf harus terus mentaati semua perintah Tuhan, dan memberi teladan yang betul setiap hari.
Tuhan menguduskan atau mengkhususkan keluarga, berdasarkan pemualafan dan ketaatan salah seorang daripada ibubapa (1 Korintus 7:14).
Kitab Suci jelas menyatakan kita tidak harus menjadi pasangan tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya.
2Korintus 6:14 anganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Oleh sebab itu, perkara ini perlu dipertimbangkan apabila memilih pasangan. Dalam masyarakat hari ini ketika sedikit saja yang dipanggil, memilih pasangan boleh jadi suatu pengalaman yang amat mencuba sekali.
Perceraian
Perceraian diizinkan di bawah Hukum, namun Tuhan membenci perceraian (Maleakhi 2:16). Janganlah menganggapnya sesuatu yang senang-senang dilakukan. Perundangan khusus untuknya boleh didapati dalam Ulangan 24:2-5. Surat cerai disahkan sebab ketegaran hati bangsa; contohnya dalam kasus zina atau perlakuan kejam.
Matius 19:7-8 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" 8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
Anak-anak
Kita semua diperintahkan untuk berkahwin dan membesarkan anak-anak untuk kemuliaan Tuhan (Kejadian 2:24; 9:1,7). Segala keputusan ini bergantung pada setiap individu untuk melaksanakannya demi menurut hukum Tuhan.
Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kejadian 9:1,7 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya."
1Timotius 5:14 Karena itu aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan nama kita.
Anak-anak ialah suatu berkat daripada Tuhan, yang diperintahNya.
Mazmur 127:3-5 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. 4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. 5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Mempunyai anak-anak ialah suatu tanggungjawab yang amat besar dan berkat yang istimewa. Sama seperti orang dewasa harus belajar untuk takut akan Tuhan, ibubapa bertanggungjawab mengajar anak-anak mereka untuk belajar takut akan Tuhan.
Ulangan 4:9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,
Unsur ajaran berterusan dihuraikan lebih lanjut dalam ayat-ayat berikut:
Ulangan 11:19 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun; 20 engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu, 21 supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.
Amsal 1:8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Semua ini membayangkan usaha, pengajaran tetap, dan pembetulan penuh kasih dalam kebenaran. Hukum Tuhan diajar dan diamalkan setiap hari oleh keluarga. Anak-anak bertumbuh dalam pengertian dan penguasaan diri oleh sebab ketekunan ibubapa dan Roh Kudus yang bekerja melalui ibubapa. Walaupun ia suatu tanggungjawab bersama untuk mengajar anak-anak, ibu merupakan pemberi kasih sayang yang utama untuk anak. Ini menjadi jelas apabila kita memerhatikan ayat-ayat dalam Keluaran dan Ulangan tentang kehadiran perayaan.
Perempuan diselamatkan kerana melahirkan anak
1Timotius 2:13-15 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
Apakah ertinya perempuan akan diselamatkan kerana melahirkan anak? Diselamatkan juga ditafsirkan dipelihara dalam NASV. Bilangan Strong’s ialah 4982 sozo, menyelamatkan. Perkataan ini mempunyai berbagai erti yang berkaitan dengan keselamatan. (1) Pelepasan jasmaniah dan sementara daripada bahaya, penderitaan, dan sebagainya; (2) keselamatan rohaniah kekal yang dikaruniakan serta-merta oleh Tuhan kepada mereka yang mempercayai Kristus; (3) pengalaman kuasa Tuhan yang membebaskan daripada perhambaan dosa pada masa sekarang; (4) penyelamatan orang percaya pada masa hadapan pada Kedatangan Kedua; (5) penyelamatan Israel; (6) segala berkat daripada Tuhan pada manusia dalam Kristus; (7) mereka yang bertahan hingga akhir waktu Kesukaran Besar; (8) penyelamatan bangsa-bangsa pada milenium.
Ini tidak membayangkan bahawa hanya perempuan yang mempunyai anak sahaja yang diselamatkan. Ia hanya salah satu daripada peranan penting yang dipercayakan kepada perempuan dan ia sesuatu yang tidak boleh dilakukan lelaki.
Pengguguran kandungan
Pengguguran diizinkan dalam Hukum Tuhan hanya apabila nyawa si ibu berada dalam bahaya.
Keluaran 21:15 Siapa yang memukul ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati. (KJV)
Jika lain daripada itu, pengguguran melanggar perintah keenam. Lihat karya Hukum dan Perintah Tuhan Kelima [258]; Hukum dan Perintah Tuhan Keenam [259].
Wanita dalam Kediaman
Selain daripada membesarkan anak-anak, seorang wanita harus mampu menyediakan keperluan keluarganya dalam kediaman yang beriman. Ini termasuk memelihara kebersihan dan keteraturan rumah (1 Timotius 4:14; Amsal 31:15).
Dia juga sebaiknya menyediakan makanan sihat yang berkhasiat menurut peraturan-peraturan makanan. Lihat karya Vegetarianisme dan Alkitab [183] dan Hukum-hukum Pemakanan [015]; lihat juga Imamat 11:1-47 dan Ulangan 14:21.
Seorang perempuan harus menjaga pakaian keluarganya (Amsal 31:21).
Dia menguruskan keluarganya menurut Hukum Tuhan, termasuk hukum-hukum berkenaan persepuluhan dan yobel (lihat karya Pemberian Persepuluhan [161]). Dia membantu dengan bekerja dengan suaminya dalam merancang dana untuk menghadiri perayaan pada tahun ke 3 dan ke 7 (Amsal 31:16). Selain itu, seorang wanita perlu memastikan rumahnya bebas daripada benda-benda pagan. Lihat karya Asal Usul Krismas dan Easter [235].
Dia perlu memahami kalendar Tuhan dan waktu Sabat-sabat. Wanita harus memastikan kediaman dan keluarga sedia untuk memelihara Sabat-sabat dengan cara yang betul dan teratur. Lihat karya Kalendar Tuhan [156] dan Juma'ah: Bersedia Untuk Hari Sabat [285].
Peranan wanita jelas ditetapkan untuk mengasihi dan takut akan Tuhan, serta mengasihi dan tunduk kepada suaminya. Dia membesarkan anak-anak untuk beriman kepada Tuhan dan melayani mereka yang memerlukan.
Kelakuan Peribadi
Manusia diciptakan Tuhan dalam gambar Tuhan (Kejadian 1:27). Perempuan dijadikan daripada lelaki (Kejadian 2:21,22). Dia dijadikan untuk lelaki untuk menyinarkan kemuliaan lelaki.
1Korintus 11:7-9 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. 8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. 9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
Dengan ini, mari kita perhatikan cara-cara perempuan harus berkelakuan. Terdapat berbagai ayat yang menunjukkan kita lazim memberi tumpangan (melayan ramah), seperti yang akan kita lihat di bawah.
Perempuan menjadi contoh cara hidup yang menggambarkan ibadah yang murni dan tidak bercacat (Yakobus 1:27).
Dia menunjukkan apa yang Tuhan perlukan (Ulangan 10:13; Mikha 6:8).
Ulangan 10:12 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 13 berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
Dia mengekang lidahnya (Yakobus 1:26; Matius 12:35,36).
Dia tidak memfitnah (gosip) (1Timotius 3:11).
Dia tidak sombong (Amsal 31:30).
Dia ikhlas dan mempunyai kelainan tersendiri (Titus 2:3,5; Amsal 31:25).
Dia menguasai diri dan taat setia (Titus 2:4; 1Timotius 3:11; Kolose 3:18).
Dia bijaksana dan baik hati (Amsal 31:26).
Dia prihatin terhadap kesejahteraan orang lain (Amsal 31:20).
Dia rajin dalam segala yang dia lakukan (Amsal 31:26-27).
Dia memberi makan kepada orang tidak dikenali dan mengambil peduli tentang orang lain (Kejadian 18:6; Amsal 31:20; 1Timotius 2:10,5:10).
Pengajaran dalam Amsal 31 sangat susah diikuti, namun begitu, ia mempunyai pengajaran berharga untuk wanita individu serta Jemaat (lihat karya Amsal 31 [114] dan juga Kidung Agung [145]).
Kecenderungan yang ditunjukkan perempuan selama ini yang sebaiknya dijauhi.
Dipimpin ke dalam kesesatan (2Timotius 3:6).
Muslihat Hawa (1Timotius 2:14).
Memajukan keberhalaan dan kepercayaan tahyul (Yeremia 7:18; Yehezkiel 13:17,23).
Giat dalam memajukan dosa (Bilangan 31:15-16; 1Raja-raja 21:25; Nehemia 13:26).
Licik dan penuh muslihat (Amsal 7:10).
Suka kenikmatan diri, pakaian, perhiasan (Yesaya 3:17-24; 1 Timotius 2:9).
Brgiat dalam ilmu sihir (Keluaran 22:18; Ulangan 18:9-14).
Wanita dalam Peranan Sokongan
Wanita harus menggunakan setiap peluang untuk membantu suami mereka untuk berfungsi dengan baik dalam setiap kedudukan mereka di luar rumah dan dalam Jemaat.
Benda yang boleh dilakukan wanita:
- memupuk minat dalam pekerjaan dan kegemaran suaminya;
- berbincang tentang masalah dan menjadi pendengar yang baik;
- sama-sama belajar Alkitab;
- luangkan waktu untuk bersenang-senang bersama;
- bersimpati dan berbelas kasihan bila perlu;
- memelihara kedamaian dan keharmonian dalam rumah;
- menghormati suami;
- menggalakkan dan menyokong suaminya di mana perlu.
Penampilan Peribadi
Seorang wanita harus bersikap sederhana dan kewanitaan (feminin). Dia tidak melebih-lebihkan mekapnya atau memakai anting-anting, barang perhiasan, atau pakaian yang berkaitan dengan simbol-simbol pagan. Lihat karya Asal-usul Pemakaian Anting-anting dan Barangan Perhiasan Pada Zaman Dahulukala [197].
Pakaiannya sebaiknya sederhana (1 Timotius 2:9-10; 1 Petrus 3:3). Rambutnya kelihatan feminin dan menjadi tudung untuknya (1Korintus 11:5-15). Lihat karya Nefilim [154] dan Kebangkitan Orang Mati [143] untuk perincian lebih khusus.
Alkitab jelas menunjukkan berbagai kejadian apabila minyak dan wangi-wangian digunakan (contohnya Amsal 27:9; Matius 26:7-13).
Amsal 27:9 Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
Terdapat juga berbagai petunjuk tentang penggunaan salah alat kecantikan (kosmetik) (2 Raja-raja 9:30; Yeremia 4:30; Yehezkiel 23:40).
Yeremia 4:30 Dan engkau, yang dimusnahkan, apakah yang hendak kaulakukan, mengapa engkau mengenakan pakaian kirmizi, menghiasi dirimu dengan perhiasan emas, memalit matamu dengan celak? Sia-sia engkau memperelok dirimu, pencinta-pencintamu menolak engkau, bahkan mereka ingin mencabut nyawamu.
Sekali lagi, beberapa perkara terletak dalam sikap, namun seorang perempuan masih perlu menampilkan diri sebagai wanita yang beriman.
Perempuan harus jelas memakai pakaian perempuan; bukan pakaian yang dikhaskan untuk lelaki. Lelaki juga jangan memakai pakaian perempuan.
Ulangan 22:5 "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
Jangan ada tatu (cacahan) atau menggores tubuh (lihat karya Mencacah Tatu [005]).
Imamat 19:28 Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.
(lihat juga Imamat 21:5).
Ingat tubuh kita kudus apabila Roh Kudus berdiam di dalam kita.
1Korintus 3:16-17 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Kita bait Tuhan; kita patut mengekalkan penampilan jasmaniah yang betul dan menjaga tubuh jasmaniah kita. Ini akan membolehkan kita melayani keluarga kita dan saudara-saudari dalam Jemaat. Kita patut cuba mengekalkan berat yang betul bagi tubuh jasmaniah kita dan menyelesaikan sebarang keperluan perubatan atau kesihatan tepat pada waktunya. Melakukan senaman jasmani yang tetap juga akan membantu dalam hal ini.
Kesihatan Wanita
1Petrus jelas menyatakan bahawa perempuan ialah kaum yang lebih lemah.
1Petrus 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Mungkin penilaian boleh dibuat kenapa keadaan ini begini, namun oleh sebab segala sabda Tuhan diberikan untuk pengajaran, ia boleh diterima sebagai suatu kenyataan.
2Timotius 3:16-17 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Kitab Suci menunjukkan bahawa dalam suatu perkahwinan, kuasa atas tubuh seorang dimiliki oleh pasangannya. Namun ada kalanya apabila hubungan seksual boleh ditolak disebabkan berpuasa atau doa.
1Korintus 7:1-5 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, 2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. 3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. 4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. 5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
Imamat menggambarkan satu lagi waktu apabila pasangan harus berpantang daripada hubungan seksual. Ini ialah waktu haid perempuan, atau apabila lelaki atau perempuan mengeluarkan lelehan tubuh (Imamat 15:24-33).
Imamat 20:18 Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Jadi apabila seorang perempuan datang haid, dia patut berpantang daripada hubungan seksual. Ini biasanya selama tempoh tujuh hari. Perempuan tidak memerlukan sebarang tekanan tambahan pada waktu ini. Lihat karya Pentahiran dan Penyunatan [251].
Satu lagi pertimbangan adalah, oleh sebab “perempuan itu najis” dia sebaiknya jangan menghadiri acara kebaktian Sabat ketika waktu haidnya. Namun apakah tuntutan sebelum dan selepas korban Mesias? Di manakah bait Tuhan selepas korban Mesias?
1Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Darah Mesias sendiri (sebab darah ialah nyawa; Ulangan 12:23; Imamat 17:11) mentahirkan, menebus dan mendamaikan umat manusia dan angkatan syurgawi kepada Allah Maha Esa sekali untuk selamanya!
Ibrani 10:9-12 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. 11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Ibrani 9:14-15 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. 15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Daripada korban sempurna Mesias kita ditahirkan dan didamaikan kepada Bapa.
Apa sekalipun tindakan jasmaniah yang kita usahakan, ia suatu penghinaan kepada Allah Maha Esa kerana Dia sudah menerima korban Mesias sebagai korban lengkap dan mutlak. Tiada lagi tindakan kita yang dapat menjadikan kita lebih tahir daripada apa yang dicapai korban Mesias untuk kita. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, sekarang kita ialah bait rohaniah (1Korintus 3:16-17).
Mustahil untuk seorang perempuan menjauhkan diri daripada bait, jika dia dipanggil dan sudah dibaptiskan, Roh Kudus berdiam di dalamnya. Ada yang berpendapat seorang perempuan tidak boleh menghadiri Perjamuan Suci jika dia “najis”. Kaum perempuan tidak patut membiarkan sesiapapun merampas mahkota mereka dengan penipuan ini. Oleh sebab kitar haid berlaku setiap bulan, jika seorang perempuan “najis” pada Paskah pertama maka secara logiknya dia akan “najis” pada Paskah kedua. Ini mungkin juga begitu dengan perempuan yang dianggap najis selepas melahirkan anak (Imamat 12:1-7). Bagaimanapun, waktu perpisahan itu adalah untuk anak itu dan untuk kesembuhan. Lihat karya Pentahiran dan Penyunatan [251].
Mesias mentahirkan kita sekali untuk selamanya. Kita semua didamaikan kepada Bapa dan kekal sebahagian daripada batu-batu hidup bait, dengan syarat kita mematuhi tiga tuntutan asas untuk hidup kekal.
- Percaya dan mengenali adanya Allah Maha Esa dan Yesus Kristus yang diutusNya (Yohanes 17:3).
- Percaya pada Yesus Kristus melalui pengenalan akan Allah Maha Esa (Yohanes 17:3). Ini membawa kepada pertaubatan dan baptisan (Roma 10:9).
- Kita mesti menyertai Perjamuan Suci (Perjamuan Tuhan) dengan membasuh kaki dan memakan tubuh serta meminum darah Yesus Kristus (Yohanes 6:53-58, 1Cor. 6:11).
Semua ini ialah prasyarat untuk pengekalan Roh Kudus (lihat Wahyu 12:17; 14:12). Tanpa Roh Kudus Tuhan kita tidak dapat memasuki kerajaan Tuhan.
Kitab Suci jelas menunjukkan bagaimana Kristus telah menyucikan dan menebus kita sepenuhnya dan memberi jalan untuk kita datang dengan berani ke hadapan takhta Tuhan.
Terdapat satu lagi cara berfikir yang mengatakan ia suatu kesalahan untuk berjumpa doktor (lihat Matius 9:12). Terdapat kasus perempuan mati atau hampir mati kerana tidak mendapatkan bantuan perubatan yang diperlukan atau tepat pada waktunya sewaktu hayat mereka. Ini bukan pertimbangan beriman. Tuhan tidak mengingini seorang perempuan itu meninggal, menjadikan suaminya seorang duda atau anak-anaknya tanpa ibu, jika bantuan perubatan dapat menyelamatkan perempuan itu.
Sebaliknya, adalah bijak untuk kita semua mendapatkan bantuan dan/atau campur tangan perubatan untuk membantu kita terus berfungsi dalam kehidupan harian kita. Jika pertolongan dan bantuan ada tersedia maka kita bertanggungjawab terhadap keluarga kita untuk mempergunakannya. Akhirnya, jika ia keadaan hidup atau mati, seorang pasangan mungkin terpaksa membuat keputusan ini untuk pasangannya.
Tubuh perempuan berlainan daripada tubuh lelaki dan mempunyai keperluan berbeza. Perempuan bertanggungjawab mendapatkan gizi makanan, pengambilan air, dan senaman yang betul yang diperlukannya setiap hari untuk memelihara kesihatan optimal tubuhnya. Ini juga patut dilakukan lelaki. Ramai antara kita yang menghadapi isu kesihatan secara akut atau kronik, namun ia masih tanggungjawab setiap individu untuk melakukan yang terbaik untuk berfungsi dalam keadaan sihat yang sebaik mungkin.
Suami perlu faham bahawa perempuan ialah kaum yang lebih lemah dan harus menyokongnya sementara isterinya melalui fasa dan perubahan berlainan dalam hidupnya. Dia harus sentiasa prihatin terhadap apa yang terbaik untuk isterinya dan menyokongnya dalam memelihara tubuhnya dalam keadaan sihat yang sebaik mungkin sementara berbuat begitu dengan kasih sayang dan lemah-lembut.
Wanita dalam Jemaat
Sama seperti semua individu, wanita juga perlu bersiap sedia untuk memberi jawapan tentang pengharapan yang ada pada mereka (1 Petrus 3:15). Sesiapa wanita dalam Jemaat perlu sama-sama bersiap sedia untuk memegang pedang roh dan perisai iman untuk membela kebenaran seperti sesiapa lelaki (Efesus 6:13-17).
Kitab Suci memberi kita petunjuk bagaimana kita patut berkelakuan dalam keluarga Tuhan. Kita sebaiknya bersatu fikiran dan roh dan menjauhi kontroversi (1Timotius 3:14-16).
Adakah Wanita mempunyai tempat dalam rencana Tuhan?
Lelaki dan perempuan diciptakan dalam gambar Tuhan, dan dengan itu perempuan tidak diciptakan lebih rendah daripada lelaki (Kejadian 1:26-27). Perempuan mempunyai kedudukan yang sama dalam rencana Tuhan. Tujuan Tuhan adalah untuk seluruh umat manusia. Hawa dicipta daripada tulang rusuk Adam dan Adam dijadikan daripada tanah, jadi akhirnya mereka mempunyai intisari yang sama. Segala ciptaan mempunyai asal yang sama dan asal itu ialah Tuhan (Eloah) yang wujud abadi.
Tuhan bertujuan untuk lelaki dan perempuan disatukan dalam perkahwinan dan melahirkan generasi masa hadapan. Mereka harus menjadi satu daging dan hidup bersama dalam kesatuan. Seorang tidak lengkap tanpa yang seorang lagi dan tambahan anak menjadikan kesatuan ini suatu keluarga. Sejak dari semula lagi, ia ditahbiskan sebagai usaha gabungan lelaki dan perempuan yang bekerjasama untuk memajukan tujuan Tuhan untuk penciptaan jasmaniah. Lelaki dan perempuan ialah waris-waris bersama (1Korintus 11:11-12; 1 Petrus 3:5-8).
Demikianlah keadaannya dalam Jemaat har ini. Ada satu Tuhan, satu iman, satu tubuh, satu Jemaat tetapi ramai anggota. Seorang lelaki saja amat sukar menguruskan Jemaat sendirian dan itu bukan rencana Tuhan. Semua anggotanya mempunyai peranan untuk dimainkan dan semua bakat digabungkan demi fungsi keseluruhan Jemaat. Lelaki dan perempuan mempunyai tanggungjawab dan fungsi tertentu di dalam Jemaat, seperti juga dalam keluarga dan masyarakat secara umum.
Terdapat berbagai tugas untuk bakat-bakat berlainan dan tiada seorangpun yang boleh menganggap kedudukannya lebih tinggi daripada orang lain. Tujuan utama adalah untuk melayani satu sama lain dan Jemaat secara keseluruhan (Lukas 22:27). Kita semua bekerja untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar dan bukan suatu pertandingan antara lelaki dan perempuan (1Petrus 3:7-11). Seseorang yang melakukan pekerjaan paling rendah dalam Jemaat mungkin berakhir dengan kedudukan tertinggi dalam Kerajaan. Begitu juga, panjang waktu pelayanan bukan ukuran untuk mendapatkan kedudukan istimewa dalam Kerajaan untuk lelaki atau perempuan (Matius 19:30).
Menghadiri Hari Raya
Keluaran 34:22 Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun. 23 Tiga kali setahun segala orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN, Allah Israel,
(Lihat juga Keluaran 23:13-17).
Ulangan 16:16 Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,
Jelas sekali, kaum lelaki diperintah menghadap hadirat Tuhan tiga kali setahun. Tuhan tidak meletakkan sebarang tanggungjawab pada seseorang individu yang tidak dapat dipikulnya. Oleh sebab perempuan mungkin mengandung, mempunyai bayi baru lahir, atau perlu menjaga ibubapa yang tua dan mereka yang sakit, mereka tidak diperintah untuk menghadap hadirat Tuhan. Bagaimanapun, semua patut ingin pergi ke perayaan untuk belajar takut akan Tuhan.
Yosua 8:35 Tidak ada sepatah katapun dari segala apa yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh jemaah Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada pendatang yang ikut serta.
Selanjutnya, apabila keluarga menghadiri Hari Raya dan suatu keperluan timbul dengan anak-anak, ibulah yang bertanggungjawab menguruskan anak-anak ini. Sebagai contoh, jika anak sakit dan perlu dikuarantin (menurut Imamat 13), ibu patut tinggal bersama anak sehinggalah anak itu sembuh. Ini juga berguna untuk masalah-masalah kelakuan yang mungkin timbul ketika acara kebaktian. Si suami (ayah) bertanggungjawab menghadiri acara-acara kebaktian dan kemudian mengajar sesiapa anggota keluarga yang tidak dapat menghadiri Hari Raya itu, dan seterusnya, secara peribadi.
Keadaannya menjadi lebih rumit jika ibu tunggal berada dalam Jemaat dan anak-anaknya sakit. Bagaimanapun, dia masih perlu mematuhi peraturan kuarantin untuk kebaikan anaknya dan jemaat, namun dia memang boleh bertanya orang lain tentang apa yang berlaku dalam acara kebaktian.
Peranan Masyarakat
Memang ada dasarnya kenapa wanita sepanjang sejarah menganggap bahawa masyarakat telah meninggalkan mereka sebagai warga kelas kedua, atau bukan entiti, atau hanya ada di situ untuk menurut kata lelaki. Ada yang mengatakan Alkitab menyampaikan pesan yang sama dan bersifat seksis dan antiperempuan.
Memang benar masih ada masyarakat hari ini yang mengikat kaum perempuan mereka kepada kediaman. Wanita kadangkala diperlakukan kejam dan ditindas oleh pemerintahan biadap regim yang dikuasai lelaki yang mementingkan diri sendiri, lazimnya dalam nama agama atau Tuhan tertentu. Namun ini bukanlah apa yang ditahbiskan Tuhan untuk lelaki dan perempuan.
Secara keseluruhannya, dalam masyarakat barat, wanita tidak lagi terbatas kepada peranan isteri/ibu/suri rumah dan secara umumnya diterima setara dengan lelaki dalam pekerjaan pilihan mereka dalam dunia sekular. Bagaimanapun, wanita juga ingin ditahbiskan sebagai pendeta dan pemimpin dalam Jemaat-jemaat aliran utama. Ini dulunya hanya bidang kaum lelaki kerana Alkitab memang menyokong pengajaran lelaki. Namun sememangnya terdapat banya pandangan berbeza-beza dan tidak semua denominasi mengalah kepada permintaan wanita ini. Perempuan telah mengajar perempuan selama berabad-abad dalam jemaat dan berbuat begitu dalam sistem Rom sehingga abad kedua belas.
Apa kata Alkitab tentang hal-hal ini?
Kebanyakan manusia menganggap Alkitab sudah lapuk dalam wibawanya dan sama sekali tidak serasi dengan dunia moden. Bagaimanapun, kita yang memang mentaati Hukum Tuhan tahu bahawa Alkitab memberi pengajaran tentang bagaimana lelaki dan perempuan patut bertindak dalam Jemaat dan secara umumnya dalam hidup mereka. Tiada jemaat yang berkuasa menolak atau mengabaikan pengajaran yang diberikan kepada kita dalam Alkitab (lihat 1Timotius 2:8-15).
1Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Ayat 11-12 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. 12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Ayat ini amat jelas. Bagaimanapun, wanita boleh memegang berbagai peranan penting dalam Jemaat, selain tanggungjawab mereka di dalam keluarga terdekat mereka. Daripada ayat-ayat sebelumnya kita perhatikan bahawa wanita tidak harus menjalankan Acara Kebaktian Sabat rasmi dalam rombongan campuran.
Namun terdapat kejadian dalam Alkitab apabila perempuan dilihat memberi pengajaran. Contohnya Priskila aktif dalam mengajar Apolos (Kisah 18:26).
Apabila penganiayaan datang pada Jemaat “kedua-dua lelaki dan perempuan diheret keluar dan dikurung…mereka yang terpencar mengajarkan firman itu di mana saja mereka pergi”. Ia tidak mengatakan hanya kaum lelaki saja yang mengajar. Para rasul tidak termasuk dalam penyerakan ini (Kisah 3:1).
Kisah 8:3-5 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. 4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. 5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Adakah Paulus menentang perempuan dalam Jemaat?
Ada yang berkata Paulus antiperempuan, dan mengetepikan mereka kepada tugas-tugas rumah sahaja. Namun daripada pembacaan teliti Kitab Suci, nampaknya perempuan lebih banyak terbabit dengan pengurusan dan fungsi Jemaat daripada apa yang kelihatan. Sesungguhnya kebanyakan ini dibayangkan atau kita dibiarkan membayangnya, bukan dinyatakan secara terbuka dalam Alkitab. Namun kemungkinan sekali pembatasannya ke atas pengajaran oleh perempuan terbatas kepada situasi kebaktian/pembelajaran komunal atas lelaki.
Kita juga patut mempertimbangkan apa yang berlaku dalam Jemaat Korintus ketika pelayanan Paulus. Mungkin sekali Paulus mempunyai hubungan yang baik dengan perempuan. Mereka pastinya rapat dengan Kristus. Mereka mengikut Kristus ke Galilea dan Yerusalem. Mereka hadir pada penyalibannya dan merupakan saksi-saksi pertama kebangkitannya dan mengumumkannya kepada para rasul.
Hal-hal yang boleh dilakuka wanita dalam Jemaat
Kaum perempuan boleh berpuasa dan berdoa untuk orang sakit atau mereka yang meminta doa. Mereka boleh membawa makanan untuk orang sakit dan membantu mereka yang memerlukan atau lemah. Mereka boleh mengutus surat galakan kepada mereka yang terpencil.
Di mana mungkin, seorang perempuan harus sanggup bekerja dengan perempuan lain pada perayaan untuk menyediakan jamuan bagi mereka yang menghadiri perayaan itu, agar semua dapat memakan jamuan bersama-sama. Terdapat tugas-tugas lain yang perempuan boleh lakukan untuk membantu perjalanan licin perayaan-perayaan.
Dalam Jemaat-jemaat Allah Al Masehi wanita digalakkan untuk menulis karangan pelajaran, seperti lelaki. Di sini sesetengah lelaki mungkin mempunyai masalah dan menganggapnya ‘diajar oleh seorang perempuan’. Bagaimanapun, sebarang karangan yang dikemukakan seorang wanita dipertimbangkan menurut ketepatan alkitabiah dan dikeluarkan di bawah kuasa Jemaat serta para editornya. Ini tidak melangkaui batasan berhubungan dengan ibadah formal. Wanita juga boleh menulis pelajaran anak-anak yang menerangkan dan mengajar firman Tuhan.
Semua ini merupakan latihan baik untuk wanita dalam membina keyakinan diri, harga diri dan mendapatkan pengetahuan. Seperti lelaki, wanita hari ini bijak, berpendidikan baik dan berkebolehan membuat penyelidikan Alkitab dengan serius, dan mereka boleh memberi banyak sumbangan kepada Jemaat secara keseluruhan. Banyak sekali kerja perlu dilakukan sebelum saksi-saksi itu datang dan kita semua harus bekerja dan mendorong sesama sendiri sementara masih ada waktu untuk melakukan pekerjaan ini.
Selanjutnya lagi, wanita boleh ditahbiskan menjadi Diakones jika mereka sudah membuktikan diri mereka sebagai calon-calon yang sesuai. Tiada kriteria khusus untuk layak sebagai diakones, namun kita perlu mempertimbangkan perintah bagi para Diakon dan isteri mereka sebagai model untuk para diakones (lihat 1 Timotius 3:8-12). Kerja ini mungkin memerlukan pentadbiran, pengaturan, dan perhubungan dengan anggota dan orang luar berhubung perjalanan urusan Jemaat dan aktiviti berkaitan yang lain. Dengan ketiadaan lelaki, sesiapa wanita beriman boleh memberi doa pembuka dan penutup pada acara-acara kebaktian.
Di dalam Jemaat-jemaat Allah Al Masehi perempuan juga boleh mengambil bahagian dalam perkumpulan Pelajaran Alkitab terbuka bersama lelaki. Namun lelaki harus memimpin dalam kebaktian dan perempuan harus berdiam diri (1 Timotius 2:13-14). Perempuan tidak diizinkan menampilkan diri dan menjalankan acara kebaktian rasmi apabila ada lelaki untuk berbuat begitu, namun mereka juga tidak seharusnya duduk saja di baris belakang dan terus senyap sehingga pulang ke rumah. Ini tidak menjadikan perempuan umat percaya kelas kedua.
Wanita yang menganggotai Jemaat-jemaat Allah Al Masehi mempunyai hak undi penuh dan boleh dipilih ke dalam Komiti Eksekutif Konferens Sedunia atau Nasional. Dalam komiti-komiti ini wanita bertugas sebagai Setiausaha dan Bendahari, dan menjalankan segala tanggungjawab yang diperlukan jabatan-jabatan itu. Dari segi ini kita semua diperintah oleh Perlembagaan Jemaat.
Jadi, walaupun tidak keterlaluan untuk menjangka wanita untuk menjaga hal-hal rumah tangga, tiada hukum yang membataskan mereka kepada kewajipan itu saja. Kebanyakan perempuan telah belajar menguasai dengan baik berbagai tugas berterusan, berlainan dan banyak tuntutannya pada waktu yang sama.
Apabila perempuan mempunyai keluarga untuk difikirkan, tugas dan kewajipan utamanya adalah untuk menjaga dan mengasuh anak. Bagi kebanyakan perempuan ini boleh menjadi tugas yang amat menguntungkan, walaupun ini bererti pengorbanan pada dirinya. Ia banyak tuntutannya dan sementara ia berlangsung kelihatan tidak berkesudahan. Bagaimanapun, akan tiba waktunya apabila anak-anak sudah dewasa dan mereka keluar daripada rumah keluarga untuk berkahwin atau meneruskan karier di tempat lain, atau hanya mendapatkan kebebasan mereka sendiri. Pada waktu ini apabila wanita selesai melahirkan/membesarkan anak, dia boleh mencurahkan lebih banyak masa kepada aktiviti berkaitan Jemaat dan kerja.
Wanita yang lebih tua, yang mungkin tidak mampu membabitkan diri secara fizikal, boleh memberikan pelayanan yang amat berguna iaitu doa. Mereka juga boleh menjadi guru-guru yang baik melalui teladan dan dengan mengingatkan isteri dan ibu muda untuk mengasihi suami dan anak-anak mereka, dan untuk menyokong mereka dalam peranan mereka sebagai wanita (Titus 2:3-5).
Kesimpulan
Alkitab jelas menunjukkan bahawa perempuan ialah kaum yang lebih lemah yang diciptakan untuk menjadi pasangan pembantu untuk lelaki (1 Petrus 3:7; Kejadian 2:18). Ini dari segi jasmaniah secara dasarnya. Kita diperintah untuk mengasuh anak-anak supaya takut akan dan diperingatkan oleh Tuhan. Kita harus menggunakan sepenuhnya Roh Kudus di dalam diri kita dan membantu keluarga serta bangsa kita menjadi sebahagian daripada Israel.
Seorang perempuan tidak boleh bergantung pada ayah, suami atau pendetanya untuk keselamatannya. Kita diperintah untuk mengerjakan keselamatan kita sendiri dengan takut dan gentar (Filipi 2:12). Ada satu Tuhan dan satu pengantara antara Tuhan dan manusia (1 Timotius 2:5-6). Tiada lelaki (paderi atau biskop) menjadi pengantara antara Tuhan dan lelaki atau perempuan. Perempuan mempunyai tanggungjawab yang sama seperti lelaki dalam hal keselamatan – doa, berpuasa, belajar, dan membantu pekerjaan Jemaat dalam menyebarkan Injil.
Akhirnya kita semua akan menjadi anak-anak Tuhan dan waris-waris bersama dengan Kristus (Roma 8:17). Semua dapat datang kepada Bapa melalui darah Yesus Kristus yang menyelamatkan. Di bawah Kristus, tiada Yahudi atau Yunani, hamba atau orang merdeka, lelaki ataupun perempuan. Mereka semua satu dengan Yesus Kristus (Galatia 3:26-29). Tiada lagi perkahwinan dalam kerajaan itu, jadi tiada lagi divisi lelaki dan perempuan, hanya anak-anak Tuhan tidak berkelamin (Lukas 20:35-36). Hidup ini ialah tempat latihan untuk tugas-tugas masa hadapan kita dalam kerajaan itu.
Jadi kita mest menyimpulkan bahawa lelaki dan perempuan melalui jalan yang sama ke arah keselamatan. Semua harus percaya pada Allah Maha Esa dan anakNya Yesus Kristus yang diutusNya. Semua harus bertaubat dan dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus. Melalui proses ini kita menerima Roh Kudus dan bertumbuh dalam rahmat dan pengetahuan, dan mengatasi segala kelemahan kita. Kita tidak boleh kembali kepada cara hidup kita yang lama tanpa kehilangan tempat kita dalam kebangkitan pertama. Ini merupakan proses berterusan. Kita diharapkan mengatasi dan bertahan sehingga kepulangan Mesias.
Perempuan telah ditipu dan menjadi seorang yang berdosa dan kemudian menggoda lelaki. Adam mendengar isterinya daripada mentaati Tuhan (1 Timotius 2:13-14). Sebagai wanita Kristian kita mempunyai tanggungjawab tambahan dalam mempamerkan kelakuan saleh dan sederhana dalam pakaian, bicara dan tingkah laku kita. Perempuan harus kelihatan dan berkelakuan seperti perempuan.
Amsal 31:30-31 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. 31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!